Ice Boy [Chapter 10-B]

Hi 🙂 long time no see eh??

enjoy~

~~~~ ~~~~ ~~~~

10 – B

 

Kembali ke ruang kelas mereka, Yul mendengar seseorang memanggil dirinya.

“Yul Oppa!” Seohyun menghampirinya.

Pada saat gadis itu berhasil menghampiri Yul, Jessica berjalan melewati mereka.

Ia berhenti sejenak dan memerhatikan mereka.

“Oppa, maukah kau membawaku ke restoran Taeng Oppa nanti? Aku ingin mengunjunginya.”

Taeng Oppa? Dia mengenal Taeng? Jessica menerka-nerka.

“Baiklah.” Yul mengangguk.

“Terima kasih, Oppa!” Seohyun memeluknya; kali ini, dengan sebuah kecupan di pipinya.

Yul terdiam karena tindakannya.

Jessica memerhatikan mereka dan cemberut. “Mungkin aku harus bertanya pada Taeng.”

Ketika Seohyun pergi, Jessica langsung menghampiri dia. “Yul!”

Yul menoleh menghadapnya.

“Bolehkah aku meminta nomor telepon Taeng?”

Nomor telepon Taeng? Alisnya berkerut. “Untuk apa?”

Jessica mengangkat bahu. “Aku hanya ingin tahu bagaimana kabarnya akhir-akhir ini.”

“Kalau kau mau mengobrol dengan dia, lebih baik kau ikut dengan kami nanti. Kami akan menemui dia di restorannya.”

“Tapi aku punya beberapa urusan setelah pulang sekolah nanti.” Ia menghela napas.

“Aku akan menunggumu.” Yul kembali ke kelas mereka bahkan sebelum Jessica bisa meresponnya.

Jessica mengerjapkan matanya dan tersenyum. Dia akan menungguku?

~~~:~~~:~~~

“Oppa, ayo kita pergi?”

Yul membuka pintu sisi penumpang mobilnya.

“Tunggu sebentar. Seseorang akan ikut dengan kita.” Katanya begitu Seohyun masuk.

“Baiklah.”

Ia tengah bersandar di mobilnya ketika Jessica datang.

“Maaf dan terima kasih sudah menungguku, Yul.” Kata Jessica.

Yul membukakan pintu belakang untuknya dan pergi ke kursinya begitu Jessica masuk.

“Hai, Unnie!” sapa Seohyun.

“Hai, selamat sore.” Balas Jessica.

“Namaku Seo Ju Hyun. Tapi kau boleh memanggilku Seohyun.”

“Aku Jessica Jung. Senang bertemu denganmu.”

“Oh, Jessica Jung? Ketua OSIS?”

Jessica mengangguk malu-malu.

“Senang bertemu denganmu, Jessica Unnie.” Seohyun tersenyum tulus.

Memasang sabuk pengamannya, Seohyun melirik Yul dan melihat sabuk pengamannya masih belum terpasang.

“Oppa, sabuk pengaman.” Ia mencondongkan tubuhnya dan memasangkan sabuk pengaman untuk Yul.

Duduk diam di belakang, Jessica menatap mereka.

“Unnie, sabuk pengaman.” Seohyun menoleh padanya.

“Tidak perlu. Lagipula aku duduk di belakang.”

“Tidak, Unnie. Kau harus memakainya.” Seohyun memaksa.

“Tidak apa-apa, Seohyun-ah. Jangan khawatir.”

Bahkan sebelum Seohyun bisa kembali membalas, Yul berbicara. “Pakailah, Jung.”

Mendengar suaranya yang tegas, Jessica segera memasang sabuk pengamannya.

~~~:~~~:~~~

“Taeng Oppa!”

“Ju Hyun-ah!”

Taeng memeluk Seohyun dan tersenyum berseri-seri pada dua orang lainnya. “Oh! Dan Jeshika di sini juga?”

Ia melepaskan pelukannya dari Seohyun dan memeluk Jessica dengan pelukan hangat. “Hai, Shika! Senang bertemu denganmu lagi!”

“Hi Taengoo!”

Yul mengamati sahabatnya dan berdeham. “Ju Hyun ingin mengunjungimu dan Jung ingin berbicara padamu.”

Taeng terkekeh. “Ada apa dengan wanita-wanita ini?”

“Oppa, aku hanya ingin melihat restoranmu.” Kata Seohyun malas.

“Silakan.”

“Sica Unnie, kau bisa mengobrol dengan Taeng Oppa. Aku dan Yul Oppa akan mengobrol di meja sana.”

Seohyun tersenyum pada Jessica dan menarik Yul ke salah satu meja yang kosong.

“Ayo, Shika. Aku tahu apa yang ingin kau bicarakan.” Taeng tersenyum lebar.

Jessica menatap ke arahnya. “Kau tahu?”

Ia mengangguk dan membawanya ke meja dapur.

~~~:~~~:~~~

“Hmm, aku tidak tahu restoran Taeng Oppa sebesar ini.” kata Seohyun saat melihat-lihat tempat itu.

Ia menoleh pada Yul dan memperhatikan kediamannya.

Meraih tangannya, Seohyun berbicara. “Maafkan aku, Yul Oppa.”

“Kenapa kau tidak memberitahuku?”

*Flashback*

Yul mengetuk pintu kediaman keluarga Kim.

Tak lama kemudian pintu terbuka; menampilkan Taeng yang muram.

“Hai, teman!” sapa Yul.

“Hei.” Gumam Taeng.

Yul mengangkat sebelah alisnya. “Ada apa dengan ekspresi itu? Dan di mana Ju Hyun?”

Taeng mengembuskan napas berat dan menatapnya dengan sedih.

“Kenapa? Apa yang terjadi?” tanya Yul penasaran.

“Dia pergi.”

“Pergi?”

“Mereka sudah pergi.”

Mata Yul melebar. “Mereka pergi ke mana?”

“Keluarganya pergi ke Jepang.”

“Kapan?” suaranya terdengar marah.

“Pagi tadi.”

“Kenapa tiba-tiba sekali?”

“Karena mereka harus pergi sesegera mungkin.”

“Sesegera mungkin?”

“Yul.” Sahabatnya mendesah, terdengar sungguh-sungguh.

Ia menatapnya lembut. “Woori Ju Hyun sakit.”

Kening Yul berkerut. “Apa yang kau maksud dengan ‘sakit’?”

“Jantung sepupuku bermasalah dan dia harus menjalani operasi sesegera mungkin.”  Jelasnya. “Itulah sebabnya mereka pergi ke Jepang.”

Yul tetap diam, masih mencerna apa yang baru saja didengarnya.

Seohyun adalah gadis yang sangat riang sehingga penyakitnya tidak terlalu kelihatan.

“Kenapa dia tidak memberitahuku? Dia bahkan tidak berpamitan padaku.”

Taeng merasa kasihan pada sahabatnya dan menghampirinya dengan hati-hati. “Maafkan aku, teman. Ju Hyun tidak ingin kau mengetahui kondisinya.”

“Kenapa?”

“Dia tidak ingin kau khawatir.”

“Tapi dengan tidak memberitahuku bahkan lebih membuatku khawatir.”

“Dan…” lanjut Taeng. “Dia merasa kalau kau mulai menyukainya.”

Yul menatapnya. “Dia tidak menyukaiku?”

“Bukan karena dia tidak menyukaimu, Yul. Hanya saja, kau tahu, dia lebih memilih goguma daripada laki-laki.”

Mereka berdua terkekeh, membuat suasana menjadi lebih ringan.

“Serius, teman. Kau menyukainya?” tanya Taeng menyelidik, setelah tawa mereka mereda.

“Aku peduli pada sepupumu, teman. Aku memperlakukan dia sebagai adikku sendiri.”

“Adik?” Taeng mengangkat alisnya.

Yul mengangguk dan menghela napas.

“Setidaknya dia seharusnya memberitahuku kalau dia sakit sehingga aku lebih memerhatikannya.”

*End of Flashback*

“Aku tidak memberitahumu karena aku pikir aku tidak mungkin bertahan dari operasi itu.” Kata Seohyun dengan nada meminta maaf.

“Tapi kau berhasil.” Yul menggenggam tangannya.

“Oppa…” panggilnya lembut. “Bisakah kita melupakan tentang itu?”

Yul menatapnya sejenak dan menghela napas. “Kalau itu maumu.”

Wajahnya berseri-seri. “Jadi, kau memaafkanku?”

Yul mengangguk singkat.

Dengan senyum lebar, Seohyun memeluknya dengan hangat.

Yul balas memeluknya. “Aku merindukanmu, Ju Hyun-ah.”

Watashi mo.”

Watashi mo?”

Seohyun terkekeh. “Itu berarti ‘aku juga’ dalam bahasa Jepang.”

Ia melihat Yul tersenyum sinis. “Berjanjilah padaku kau tidak akan pernah pergi lagi tanpa memberitahuku dulu.”

“Janji.”

~~~:~~~:~~~

“Mereka terlihat dekat.” Jessica cemberut, melihat Seohyun memeluk Yul lagi.

“Dia sepupuku.” Jelas Taeng ketika melirik keduanya.

“Dia sepupumu?” Jessica terkejut mendengar informasi yang baru saja diketahuinya.

“Ya, dan…” ia menatap Jessica dan tersenyum licik.

“Dan?” Jessica menyenggolnya, merasa tidak nyaman dengan senyuman yang ditunjukkannya.

Taeng terkekeh dan melanjutkan. “Dia dongsaeng favorit Yul.”

“Oh. Dongsaeng.” Ia mengembuskan napas, seolah-olah beban berat di pundaknya telah terangkat.

Kemudian ia tersenyum dengan berseri-seri.

Mengamati ekspresi Jessica, Taeng tidak bisa menahan tawanya.

Jessica mengerutkan kening dan menoleh pada Taeng. “Tawamu aneh, Taengoo.”

Taeng terus tertawa dan itu membuatnya tertawa juga.

~~~:~~~:~~~

Yul melirik ke tempat Jessica dan Taeng berada; keduanya masih tertawa terbahak-bahak.

Ia kembali menatap Seohyun. “Ju Hyun-ah, sudah malam. Ayo kita pulang.”

“Aku akan pulang dengan Taeng Oppa. Kau antar Jessica Unnie saja.” Kata Seohyun.

“Kau yakin tidak apa-apa?”

“Tentu saja, Oppa.” Ia tersenyum menenangkan.

“Hati-hati.” Yul memeluknya dan menghampiri dua orang lainnya.

Jessica dan Taeng masih asyik dengan kebodohan mereka sendiri.

Yul berdeham. “Hei Jung, ayo kita pulang. Sudah semakin larut.”

Merasa terganggu, tawa mereka mereda dan keduanya melihat ke arahnya.

“Oke.” Jessica tersenyum padanya sementara Taeng tersenyum lebar.

“Sampai nanti, teman.”

Yul mengangguk dan keluar restoran.

“Seohyun-ah, ayo kita pulang.” Jessica memanggilnya.

“Unnie, aku akan pulang dengan Taeng Oppa.”

“Oh, oke. Selamat malam.” Ia melambaikan tangan dan Seohyun membungkuk. “Sampai jumpa, Sica Unnie.”

Ketika ia keluar dari restoran, ia melihat Yul sudah berada di dalam mobilnya. Ia pergi ke kursi belakang dan membuka pintunya namun ia menemukan pintu itu terkunci. Ia mengetuk kaca jendela mobil.

Yul menurunkan kaca mobilnya. “Apa?”

“Pintunya terkunci.” Ia menunjuk pintu sisi belakang.

“Duduk di depan.”

Ia langsung masuk ke sisi penumpang dan memasang sabuk pengamannya.

Di perjalanan, ia melirik Yul dan berbicara. “Jadi, dia sepupu Taeng.”

“Mmm.” Jawab Yul pelan.

“Kalian berdua terlihat dekat.” Ia terdengar bimbang.

Yul tidak merespon.

Melihat bahwa Yul tidak ingin memulai obrolan dengannya, Jessica memutuskan untuk membiarkan keheningan menyelimuti mereka dan bersandar di kursinya.

Beberapa saat kemudian, mobil itu berhenti.

Merasa bingung, Jessica melihat Yul dan mendapati laki-laki itu menatap ke arahnya.

“Ada apa?” tanyanya.

Melepas sabuk pengamannya, Yul mencongdongkan tubuhnya dan melepaskan sabuk pengaman Jessica.

Jessica tersipu dengan kedekatan mereka yang tiba-tiba.

Yul meletakkan tangannya di kedua sisi kursi Jessica, mengurangi celah di antara mereka.

Kali ini, Jessica terkesiap dengan tindakannya; tidak mengetahui apa yang sedang dia lakukan.

“Uh…Y-Yul…”

Tanpa diduga, Yul menciumnya.

Jessica mengerjap-ngerjapkan matanya dengan heran. Ia merasa jantungnya berhenti berdegup.

Ciuman yang selalu ia nantikan.

Ia menutup matanya dan membiarkan bibir dingin laki-laki itu menempel di bibirnya.

“Hei.”

Ia merasakan dorongan di lengannya.

“Jung.”

Ia mengedip-ngedipkan matanya.

Jessica melihat ke sampingnya dan menemukan Yul duduk di kursinya sambil menatap ke arahnya.

Sabuk pengamannya masih terpasang.

“Maaf membangunkanmu, tapi kita sudah sampai.”

Ia melihat ke dirinya sendiri dan sabuk pengamannya masih terpasang juga.

Oh. Itu hanya mimpi. Pikirnya dengan amarah terpendam, merasa kecewa.

“Hei.”

Suara Yul membuat ia menoleh padanya.

“Apa kau memimpikan…” Yul berhenti sejenak dan mengamatinya dengan teliti. “Aku?”

Wajah Jessica memerah seketika setelah mendengar pertanyaannya. “Kenapa aku akan memimpikanmu?”

“Kau terus memanggil-manggil namaku.”

Omo~ apa?! “B-benarkah? Apakah aku mengatakan sesuatu yang lain?” ia menelan ludah dengan gugup.

“Tidak. Hanya namaku.”

“Oh.” Terima kasih tuhan. “Uh…terima kasih sudah mengantarku pulang.”

Ia sudah tidak tahan lagi dengan suasana di dalam mobil sehingga ia segera turun.

Yul memperhatikan gadis itu berjalan menuju apartemennya namun tiba-tiba teringat sesuatu.

Ia turun dari mobilnya dan berseru. “Tunggu!”

Jessica berhenti dan berbalik untuk menghadapnya. “Ya?”

“Ini.” ia menyerahkan sebuah kantong kertas.

Jessica berjalan mendekatinya dan mengambil kantong itu. “Apa ini?”

“Kita tidak sempat makan di restoran Taeng. Jadi aku membelikanmu makan malam tadi.”

Makan malam? Jessica tidak bisa menahahan senyumnya. “Terima kasih.”

Yul mengangguk. “Sekarang, masuklah.”

“Tidak. Aku akan menunggumu pergi.”

“Tidak. Masuk.” Katanya tegas.

Merasa kalah dengan suara tegasnya, Jessica kembali berjalan menuju apartemennya.

“Hati-hati.”

Ia mencapai pintu depan dan masuk.

Beberapa detik kemudian, ia memutuskan untuk kembali membuka pintunya untuk melihat apakah Yul sudah pergi.

Diluar dugaannya, Yul masih berada di sana, berdiri di depan pintu.

Jessica terkesiap.

“Kunci pintunya.” Perintah Yul.

“Ya, aku baru saja akan menguncinya. Uhm…selamat malam, Yul.”

Ia segera menutup dan mengunci pintunya.

Setelah ia mendengar mobil itu melaju, ia menghela napas. “Kadang-kadang dia suka bersikap memerintah.”

Ia melihat kantong kertas yang dipegangnya dan tersenyum. “Tapi manis.”

~~~:~~~:~~~

TBC

it’s that okay?? YulSic kissing?? NO!! sorry my dearest reader that wasjust a DREAM okay 😀 *merong* hahaha

credit : Juri @SSF

boiboi~

69 thoughts on “Ice Boy [Chapter 10-B]

  1. annyeong…

    aahhh yulsic kisseuan cuma mimpi doank??? #gubraaaakkk >.<
    padahal kan aku ingin nyata huhuhu…
    sering2 lah ada moment taengsic biar yul cembokur ahahaha..
    apalagi klo pinkgangsta ikutan cemburu gara2 taengsic..pasti cetar membahana dah 😉

  2. cemburu nie yee tanje jess liat seo ma yul *liriksicca*
    untungnya seo cuma dongsaeng favorite nya yul…
    segitu nya jessie ingin kisseu ma yul,sampe kebawa mimpi…wkwkwk

  3. hanya mimpi toh…haha
    jessie terlalu berharap tuk dapat kisseu dari yul nih.
    sampe kebawa mimpi 🙂

  4. annyeong ……..

    wooh… trnyta dongsaeng ksayangan toh….. hhhugh.

    woooohh ,,, mkin sweett dah gtu ini yulsic ..kkkee
    laah cuma mimpi tah ….hhuuh…,
    ini moment ” bkin snyum” dah …….

    d tunggu next chap nyaah…..
    SEMANGAAAAAAAAAT

  5. yah cuman mimpi trnya pemirsah…
    pdahal dah sneng aje tuh yulsic kisseuan..
    tpi gpp dlm mmpi jg romantic.. hihi
    lanjutkn..
    eh my j jg, hwaitiiing…

  6. Fuuuuuh~ *buang napas*
    Udah deg degan tuh beneran yulsic kissing. Eh, ternyata -..-
    Hmm.. Udah terbuka siapa juhyun sekarang. Haha
    Ini disitus aslinya yah thor 10A/B nya?

  7. Aihh krain yulsic bnran kiss nie ..
    Xeexeexee ..
    Thor yulsic gx jadian2 nie ..
    D tnggu jdian ea ..
    Haahaahaa

  8. aahh author,,,
    aq kira td, yulsic beneran kissing,,,
    eeeh ternyata cuma dalam mimpi…. 😦

    okey kalo gitu d tunggu next story-nya thor..
    hwaiting ^^

  9. ah gak asik cuma mimpi ternyata lw beneran kan keceh baday iya gak dek tarra? 😀
    wkwkwkwkwk
    koment nya aneh gak??
    Semangat 😉
    😀

  10. hadeeehhh .. padahal udah senrng bangett yulsic kissing ehh ternyata hanya mimpi ..

    yess ternyata hynni tdak akan berpengaruh d kehidupan yulsic .. hahai senengnya ..

    okk thorr .. lanjut ..

  11. Yaaaah,,, nae kira kisseu na benaran eh cma mimpi toh…#nae kecewa badai

    eheem….eheem… Kayak na appa dah mulai perhatian tuh ma sica~eomma…appa jjank…

    Tarra eonnie, napa update ice boy na lama x nae dah nunggu2 loh…. Eonnie update na setiap hari donk biar nae gak kesepian pha lagi sekarang nae g camping….#idih malah curhat jhe

    pay…pay…chu~
    ¤_~
    pelukciumyoonyulsicmasukinkantongwatdibawaketempatcamping xixixi…evil laught mood on

  12. Kukira beneran kisseunya dan ternyata mimpi belaka kekkee
    ohh seo spupu taeng *manggut2 usap dagu
    its okayy dtggu next partnya

  13. ternyata hanya mimpi -_-
    semoga seohyun ga berpengaruh sama hubungan yulsic

    lanjut thor,, semangat 😀

  14. -̶̶•-̶̶•̸Ϟ•̸Thank You•̸Ϟ•̸-̶̶•-̶. Thor dah update lg.. Sweet deh yulsic.. Lanjut thor

  15. Wuaaaa, yulsic maqin dket ajah neh. Cenengnyaaa….
    Haha, trnyt seo cuma d0ngsaeng aja t0w. Fiuh, leganya jessica.
    Lanjuuut!

  16. kaget aku si ice boy nyium sica tiba2…rpa ny itu cmn mimpi…
    syukurlh hyunie cmn anggp yul oppa ny n yul cmn anggp hyunie dongsaengny…
    d tnggu my j ny tar…

  17. jiah ternyata cuma mimpi doang
    kekeke
    sdikit demi sdikit yul udah mulai meleleh sma sica hahaha

  18. YulSic kissing cuma di mimpi gg bsa di jadiin nyata apa thor
    Yul udah mulai romantis deh
    di tunggu lanjutannya

  19. Poor jessica.. ternyata cuma mimpi hahaha…
    Nasib nya taeny blom jelas ya??
    Terus buat yul cemburu ye.. gue pingin liat es nya bakal leleh apa tambah beku hahaha

  20. Hueee kalo yang ni aku inget mo coment apa*nyengir

    aku smpet frustasi pas baca bagian yulsic kissing, omo omo aku panik nyampe tengok kanan.kiri ,ehh jengjeng ternyata ckckck ‘mimpiii’ , jadi malu ndiri huahaha..

    And aku berbahagia sangat, ternyata hyuniee & yul cuma sepasang oppa-dongsaeng yg terlampau dekat aja*bahasaku,err..

    Ditunggu next’y lo kak^wink~

  21. wah SeoHyun orgny tegas n disiplin y 🙂
    ternyata Sica penasaran ama SeoHyun y 🙂
    untung Taeng langsung tau apa maksud Sica ingin bcra pdany 🙂
    yang kiss itu cma mimpi Sica :3

  22. Ya elah cuma mimpi pdhal dah nempel, hii..
    Trnyata Yul prnah suka sama Hyunnie tapi untung skrang dianggep kaya adek..
    Yulsic unyu2..

  23. Ku kira kissing beneran, klo beneran kan asik tuh yul cpt bgt maju nya, trnyata mimpi doang. Yul sweet bgt skrg ke sica

  24. anjiirrr kirain gue beneran kiss, ga taunya zonk -,- pembaca kecewa hahahaha
    yaelah yul manis bet sih perlakuannya skrg, ah jd ga sabar mereka jadiannya~……..

Leave a reply to kwonzhuwie Cancel reply