My J [Part 10]

Hi….update 😀 sorry di awalnya rada gituuu 😛

enjoy~

~~~~ ~~~~ ~~~~~

Chapter 10 

 

“Temani aku tidur, Seobang-ah!” kata Jessica dengan aegyo pada Yul yang baru saja hendak pergi. Saat itu mereka baru saja selesai makan malam. Yul mengangkat alisnya saat mendengar permintaan ‘putrinya’.

“Pweaase!!” pinta Jessica sambil cemberut. Yul tertawa kecil melihat kelucuan gadis itu. Bagaimana mungkin ia menolaknya?

“Arraseo.” Kata Yul sambil tersenyum. Ia berbaring di samping Jessica. Gadis itu bergeser dan memeluknya.

Yul merangkul tubuh Jessica dan merebahkan kepalanya. Ia menyandarkan dagunya di kepala Jessica dan membelai rambut gadis itu. Wangi tubuh Jessica masih melekat dalam penciuman Yul dan wangi itu memberikan sensasi yang berbeda. Jessica menaruh tangan hangatnya di dada Yul yang mana membuat laki-laki itu kesulitan bernapas. Yul memandang wajah Jessica dan menyadari gadis itu telah tertidur. Ia bersyukur bahwa Jessica telah tidur karena ia tidak tahu berapa lama ia mampu menahan hasratnya yang semakin menggebu pada sosok dewi di pelukannya ini. Dengan hati-hati ia melepaskan lengan Jessica yang merangkulnya; tidak ingin membangunkan gadis itu. Yul baru saja hendak bangun dari tempat tidur ketika lengan Jessica merangkul pinggangnya.

“Tidurlah di sini, Seobang.” Tuntut Jessica. Sejenak, Yul tak mampu bergerak.

“Tapi Sica, kita tidak boleh tidur dalam satu kamar.” Jelas Yul.

“Aku tidak peduli, tidur di sini atau kau akan merasakan kemarahanku!” kata Jessica dengan nada memerintah. Yul terkesiap mendengar ancaman istrinya.

“Aigoo, princess-ku nakal sekali!” gurau Yul.

“Tidur.” Perintah Jessica. Mereka kembali ke posisi mereka sebelumnya. Tak lama kemudian, Jessica telah memasuki alam mimpi sementara malam ini akan menjadi malam tanpa tidur lagi bagi Yul. Tanpa sadar Jessica mengangkat kepalanya dan kini berhadapan dengan Yul. Pandangan Yul mendarat pada bibir Jessica yang membuat dirinya menelan ludah.

“Pergilah kau pikiran-pikiran kotor!” pikir Yul. Ia memalingkan muka untuk mengalihkan perhatiannya pada hal lain. Namun berkat godaan itu ia kini kembali memandang bibir Jessica. Ia sangat tergoda untuk merasakan bibir itu lagi.

“Tenanglah Yul. Kau bisa melakukannya.” Yul menyemangati dirinya sendiri. Ia memejamkan matanya kuat-kuat namun napas hangat Jessica di pipinya sama sekali tidak membantu. Yul kembali memandang wajahnya dan fokus pada bibir lembutnya.

“Dia tukang tidur, aku cukup yakin dia tidak akan menyadarinya. Hanya satu kecupan, aku bersumpah.”

Yul lalu mendekat dan memejamkan matanya. Ia mengecupkan bibirnya pada bibir Jessica, gadis itu bergerak sedikit membuat Yul mengakhiri kecupan curiannya.

“Aigoo bibirnya manis sekali! Aku mau lagi. Aku janji ini yang terakhir.” Yul kembali membungkuk dan mencium gadis yang sedang tidur tersebut namun ia terkejut saat Jessica membalas ciumannya. Mata Yul melebar dan ia mengakhiri ciuman tersebut.

“Seobang pencuri!” kata Jessica lalu terkekh. Yul tersipu malu.

“Maaf, ayo kita tidur.” Kata Yul lalu memejamkan matanya. Namun princess-nya mempunyi rencana yang lebih baik. Yul merasakan beban di tubuhnya bertambah dan sekali lagi ia merasakan bibir Jessica di bibirnya. Ciuman mereka menjadi lebih dalam dan lebih panas. Tidak seperti ciuman pertama mereka, kali ini ciuman itu penuh dengan cinta.

Jessica sendiri tidak tahu apa yang membuatnya berani melakukan hal itu, ia juga tidak tahu dari mana dirinya belajar cara mencium seperti itu. Mungkin hatinyalah yang mengajarinya. Tangan Yul membelai punggung Jessica. Jessica menyandarkan tangannya di dada Yul, ia telah siap untuk menyerahkan segalanya pada laki-laki ini. Ya, ia mencintai Yul. Bibir mereka berpisah untuk menarik napas. Jessica kembali mencondongkan tubuhnya namun Yul menghentikannya.

“Kita belum boleh melakukannya, sayang.” Kata Yul meskipun hasrat yang membara dapat dilihat dari sinar matanya. Alis Jessica berkerut bingung.

“Tuhan tahu kalau aku juga menginginkanmu, tapi aku belum pantas memilikimu.”

Jessica semakin merasa bingung.

“Tunggu aku Sica.” Kata Yul lalu mengecup keningnya. “Maukah kau menungguku?”

Jessica mengangguk. Yul tersenyum padanya.

“Ayo kita tidur.” Kata Yul sambil memejamkan matanya. “Malam, Sicababy.”

“Selamat malam Seobang.” Balas Jessica.

“Tuhan, aku mencintai wanita ini! Kumohon, jadikan dia milikku.”

+++

Yul cemberut saat ia memandangi Jessica yang tengah menyiapkan bekal makan siang Yoong.

“Kau membuatkan bekal untuk Yoong tapi tidak untukku?” tanya Yul membuat Jessica terkekeh.

“Aku tidak akan membuatnya karena mulai sekarang kita akan makan siang bersama.”

Wajah Yul berseri-seri seperti seorang anak kecil yang memenangkan sebuah permen.

“Ya, biar seobangku yang bodoh ini tidak akan cemburu lagi.” Jessica menatapnya dengan tatapan penuh arti.

Yul tersenyum seperti orang bodoh.

“Baiklah kalau begitu, tapi mulai sekarang aku akan mengantarmu ke kantor lalu menjemputmu dan pulang bersama.”

“Tidak perlu, kau hanya akan melelahkan dirimu sendiri.” Jessica menentangnya.

“TIDAK! Seobang memaksa.”

“Kenapa kau begitu keras kepala?”

“Kau juga, tadi mal-”

“DIAM!” mata Jessica terbelalak. Yul tersenyum menyeringai.

“Oke! Seobang bodoh.”

+++

“APAA?? SUNGGUH?” tanya Taeyeon histeris.

“Ya, aku akan menyatakan perasaanku malam ini.” kata Yul sambil tersenyum.

“Akhirnya! Astaga! Kenapa kau berubah pikiran? Apa kalian, kau tahu, melakukan ‘itu’?” tanya Taeyeon dengan nakalnya.

“Tidak, dasar mesum!” kata Yul lalu mendorong Taeyeon pergi.

“Aku ikut senang kawan.” Kata Taeyeon tulus.

“Terima kasih Tae. Bagaimana dengan kencan yang kau bicarakan kemarin?” tanya Yul.

“Masih rahasia.”

+++

Yoong memberikan amplop pada seorang pria. “Ini adalah bayaran yang sudah kita sepakati. Aku menambahkan bonus karena aku menyukai apa yang sudah kau lakukan.”

Pria itu memandang Yoong dengan bingung. “Maafkan saya Pak, tapi saya tidak bisa menerima ini.”

“Apa?” tanya Yoong.

“Saya gagal melakukan pekerjaan saya, Mister Kwon. Dalam perjalanan ke bar mobil saya mogok sehingga saat saya tiba di sana Anda sudah pergi.” Jelas pria itu.

Yoong mengangkat bahunya. “Ambil saja, idemu untuk memberi ancaman pada kakakku berjalan dengan sempurnya.”

Alis pria itu berkerut.

“Saya tidak mengirimkan apa pun, Mister Kwon.”

“Kalau begitu ancaman itu sungguhan. SIAL!”

+++

“WAKTUNYA MAKAN SIANG!!!” teriak Sooyoung begitu ia memasuki kantor Yul.

“Maaf teman-teman tapi aku mau makan dengan Sica.” Kata Yul.

“Apa? Kau mencampakkan kami demi istrimu?” tanya Sooyoung.

“Ya! Dah~” Yul melambaikan tangan pada mereka.

+++

Yul berjalan dengan gembira saat ia memasuki Jung Corp. Ia langsung pergi ke kantor Jessica. Seorang sekretaris menyambutnya dan memandunya ke kantor pribadi Jessica.

“Terima kasih.” Kata Yul pada si sekretaris. Ia memutar gagang pintu dengan hati-hati, membukanya sedikit. Ia melihat princess-nya yang tengah bekerja dengan serius.

“Dia sungguh cantik bahkan saat dia serius.”

Yul berjalan masuk tanpa suara. Ia berhasi masuk tanpa sepengetahuan gadis itu.

“HAI PRINCESS, PANGERANMU DI SINI AKAN MENGAJAKMU MAKAN SIANG DI LUAR.” Kata Yul dengan main-main membuat Jessica terkekeh.

“Kau lucu sekali!”

“Kau terlihat cantik saat kau sedang bekerja, sayang.” Kata Yul sambil berjalan mendekat.

“Terima kasih, Seobangku yang tampan!” kata Jessica dengan manis.

“Aku bukan seobang bodoh lagi?” Yul tersenyum menyeringai.

“TIDAK! Kau tetap SEOBANG BODOH.”

Yul tertawa. “Ayo kita pergi.” Yul mengulurkan tangannya pada Jessica.

Yul dan Jessica makan siang di restoran terdekat dan orang-orang tidak bisa menahan senyum mereka saat melihat pasangan romantis itu. Satu jam kemudian, Yul kembali mengantar Jessica ke kantornya lalu pergi. Tak lama kemudian, Jessica menerima SMS dari Yul.

From: Seobang

Maukah kau berkencan dengan Seobang tampan ini?

Jessica terkekeh lalu menggulirkan layarnya ke bawah untuk melihat foto yang terlampir. Sebuah foto Yul yang tersenyum cerah.

To: Seobang

Kenapa aku harus mau?

Jessica menggodanya.

From: Seobang

Karena aku tampan. XD

Jessica tertawa melihat SMS balasan laki-laki itu.

To: Seobang

Baiklah, sampai nanti.

From: Seobang

Tae akan membawamu ke tempat yang istimewa dan Seobang tampanmu ini aku menunggu di sana.

To: Seobang

Arraseo, Seobang-ah. Berhentilah membalas SMSku dan kembali bekerja SE.KA.RANG!

Jessica menaruh ponselnya.

+++

“Kita akan menghabisi laki-laki itu malam ini.” kata si pria bertubuh besar itu pada anak buahnya.

“Baiklah, malam ini kita akan bersenang-senang! Sudah lama sekali kita tidak melakukannya.” Kata salah seorang pria seolah-olah ia tidak sabar untuk memukul seseorang.

“Laki-laki itu akan mati tapi kalau dia beruntung, dia akan menghabiskan sisa hidupnya di kursi roda! HAHA!” tawa pria bertubuh besar itu menggema di seluruh penjuru gudang.

“Mereka harus tahu dengan siapa mereka berurusan.”

~~~;~~~;~~~

TBC

next chap bakalan seru nih keknya, udah pada siap belum nih?? hahaha !!! sebenernya gue males banget translate bagian awalnya,  emang gak terlalu gitu sih tapi maklum lah masih innocent 😛

credit: samHolmes @AFF

boiboi~