My J [Chapter 12]

I’m sorry 😦

enjoy~

~~~~ ~~~~ ~~~~

Chapter 12

 

“Pilih Jessica, Yoong.” Suara Yul bergema dalam kepala Yoong, ia memandang kakaknya.

“Hyung”

“Kumohon, Yoong. Aku tidak sekuat dirimu. Aku tidak bisa hidup tanpa dia. Kehilangan dia lebih dari sekadar sekarat, kumohon Yoong. Kau akan mengabulkan permintaanku dengan memilih dia.” Pinta Yul.

Yoong memejamkan matanya kuat-kuat saat ia memalingkan muka dari Yul.

Tiba-tiba seorang laki-laki memukul Yul membuatnya mengerang kesakitan.

“Apa yang kau lakukan?” teriak Yoong sambil kembali mencoba melepaskan genggaman orang-orang itu.

“Waktu terus berjalan! Kau tidak punya waktu seharian! Kalau kau tidak segera membuat keputusan aku akan memukul dia di setiap menit berlalu.” Kata pemimpin mereka.

Yoong menggertakkan giginya dan mengumpulkan seluruh kekuatannya untuk lepas dari genggaman pria itu. Ia menginjak kaki pria itu dengan sekuat tenaga dan hal yang terdengar berikutnya adalah sebuah teriakan keras akibat rasa sakit yang tak tertahankan. Yoong tidak membuang-buang waktu lagi, ia menyerang mereka dengan seluruh kekuatannya yang mana membuat sang pemimpin terkejut. Yoong berhasil mengalahkan beberapa pria namun sebuah pukulan keras di kepalanya membuatnya terjatuh ke tanah. Ia mengangkat kepalanya dan dengan pandangannya yang buram ia melihat si pemimpin itu tersenyum keji sambil melangkah ke arahya. Yoong melihat tongkat kayu itu berayun dan hendak menghantamnya lagi ketika seorang laki-laki menyela.

“Boss. Kurasa laki-laki yang satunya lagi sudah mati!”

“TIDAK!” Yoong ingin menghampiri kakaknya namun ia bahkan tidak bisa menggerakkan tubuhnya, ia merasa kelopak matanya terpejam dan segalanya menjadi gelap.

+++

“TaeTae, menurutmu apa yang sedang terjadi pada mereka saat ini?” tanya Tiffany.

“Tenang, Fany-ah, kita akan menunggu hingga Yul menelepon.” Jawab Taeyeon.

“Tapi TaeTae, aku ingin menyaksikannya dengan mata kepalaku sendiri. Jessie belum pernah berpacaran sebelumnya.” Kata Tiffany cemberut membuat Taeyeon tertawa kecil.

“Baiklah, tapi jangan berisik, oke?”

“Aku janji!” Tiffany melompat kegirangan.

+++

Mata Seohyun terbelalak ketika ia mendengar obrolan Yoong di telepon. Ia juga penasaran dengan tingkah aneh laki-laki itu sehingga ia memutuskan untuk mengikuti Yoong secara diam-diam dan sekarang ia mendengar bahwa Yul sedang dalam bahaya. Ia melihat Yoong masuk ke dalam mobil dan melaju dengan cepat. Ia berjalan menuju garasi dan melihat secarik kertas kusut.

“TERLAMBAT, KAKAKMU SUDAH ADA DI TANGAN KAMI.”

Seohyun terkesiap. Ia mendengar suara ponsel berdering.

+++

“Sudah dua jam sejak kita meninggalkan dia dan Yul masih belum datang?” alis Taeyeon berkerut saat ia melihat Jessica.

“TaeTae…” kata Tiffany cemas. “Bagaimana kalau dia berubah pikiran? Aku tidak mau sahabatku terluka.”

“Tidak, Fani-ah, aku mengenal dia.” Kata Taeyeon, ia mengeluarkan ponselnya dan menelepon Yul.

“Yul, di mana kau?” kata Taeyeon. Ia mendengar suara orang bernapas di ujung sana.

“YUL!”

“Anda Taeyeon-ssi?” tanya seorang gadis di ujung sana.

Taeyeon terkesiap.

“TaeTae, dia bilang apa?” tanya Tiffany namun kemudian ia melihat laki-laki itu terdiam sehingga ia mengambil ponsel tersebut.

“Halo?” kata Tiffany.

“Fany Unnie! Yul oppa dan Yoong oppa sedang dalam bahaya!”

“Seohyun?”

“Kumohon cepatlah ke mari.” Kata Seohyun di ujung sana.

+++

“BINGO!” teriak Sooyoung penuh kemenangan setelah berhasil melacak keberadaan orang yang mengirimkan ancaman pada Yul.

“Aku akan memberitahukan ini padanya.” Kata Sooyoung sambil bergegas untuk menemui Yul.

+++

Seohyun gemetar ketakutan saat ia menunggu kakaknya pulang bersama Tiffany dan Taeyeon. Tak berapa lama, mereka bertiga pun akhirnya tiba.

“Seohyun-ah!” seru Jessica cemas sambil berjalan menghampiri Seohyun, ia memeluk erat adiknya.

“Unnie!” kata Seohyun setelah melepas pelukannya. Ia memberikan kertas tadi pada Jessica.

Jessica memegang dadanya setelah membaca tulisan di kertas tersebut.

“Siapa yang melakukan ini?” tanya Jessica, air matanya jatuh.

Ketika itu, sebuah mobil yang mendekat menarik perhatian mereka. Sooyoung turun dari mobil dengan pandangan bertanya.

“Apa yang terjadi?” tanya Sooyoung.

“Seseorang membawa pergi Yul, mereka juga mungkin membawa Yoong.” Jawab Taeyeon.

“Sial!” umpat Sooyoung, ia lalu mengingat ancaman itu. “Kurasa aku tahu di mana mereka, telepon polisi, Taeng.”

+++

Pemimpin mereka berjalan menghampiri Yul yang tak sadarkan diri. Ia memeriksa denyut nadi Yul dan tidak merasakan apa-apa.

“Buang tubuhnya jauh-jauh.” Pemimpin itu berdiri dan pergi.

“Bagaimana dengan yang satunya lagi?”

“Tinggalkan dia di tempat lain.”

Lalu tiba-tiba saja terdengar bunyi melengking dan seorang laki-laki berlari memberitahukan bahwa polisi sedang mendekat. Orang-orang di dalam mulai panik dan bergerak cepat untuk melarikan diri meninggalkan si kembar. Setelah memastikan tidak ada gerak-gerik di dalam bangunan tersebut, para polisi pun menerobos masuk dan melihat si kembar tergeletak tak sadarkan diri di tanah.

“MEDIS!” teriak salah seorang polisi.

+++

“Ini tidak terjadi!” Jessica memejamkan matanya kuat-kuat. Mereka kini berada di rumah sakit dan tengah menunggu dokter keluar dari ruang gawat darurat di mana Yoong dan Yul berada. Ia melihat gerak-gerik orang di sekelilingnya namun ia tidak bisa mendengar satu hal pun.

“Yul, kumohon jangan tinggalkan aku.”

“Astaga, kenapa mereka lama sekali?” kata Taeyeon sambil berjalan mondar-mandir dengan gugup.

Ketika itu dokter yang menangani Yul dan Yoong keluar.

“Kerabat dari mereka?” tanya dokter itu.

“Saya istri Kwon Yul.” Kata Jessica.

“Saat ini Kwon Yoong sudah selamat karena dia hanya mendapatkan luka ringan di kepala dan suami Anda…dia sedang koma.”

Lutut Jessica melemah setelah mendengar berita tersebut, ia memegang lengan Tiffany.

“Cedera di kepalanya sangat parah dan pada kenyataannya di sudah meninggal saat dia tiba di sini tapi beruntungnya kami dapat membangunkan dia kembali dan seperti yang kita tahu, tidak memiliki oksigen dalam otak selama lima menit akan sepenuhnya melumpuhkan seluruh bagian tubuh. Dia meninggal selama 20 menit.”

Taeyeon mengembuskan napas keras.

“Sebentar lagi dia akan dipindahkan ke ICU dan Yoong akan berada di ruang pribadi. Saya akan pergi sekarang, bertahanlah setidaknya mereka berdua masih hidup. Itulah yang terpenting saat ini.” kata dokter tersebut.

“Terima kasih dokter.” Kata Sooyoung.

+++

Jessica memandangi wajah Yul dengan penuh cinta. Air matanya tak mau berhenti mengalir, melihat Yul dalam keadaan seperti ini dengan bantuan mesin untuk membuatnya tetap hidup membuat hati Jessica terasa sakit. Yul yang selama ini kuat dan selalu melindunginya kini nyaris tak bernyawa.

“Kau akan bangun, kan? Aku hanya ingin kau tahu kalau aku masih di sini menunggumu, Seobang.” Ia mengecup pipinya.

“Aku mencintaimu, Seobang.”

+++

Yul berlari secepat mungkin namun tetap sama, gelap. Ia tidak bisa melihat apa-apa.

“Ada orang di sini? Tolong!” kata Yul sambil terengah-engah. Ia kembali berlari hingga ia terjatuh.

“Kau akan bangun, kan? Aku hanya ingin kau tahu kalau aku masih di sini menunggumu, Seobang.”

Suara itu bergema di kegelapan yang mengelilingi Yul.

“Sica?” Yul menolehkan kepalanya. “Sica, apa kau di sana?” ia berdiri dan berusaha mencari dari mana suara itu berasal. “Kumohon katakan sesuatu lagi, sayang.”

“Aku mencintaimu, Seobang.”

“Sica, aku di sini!” Yul berteriak seolah-olah Jessica dapat mendengarnya. Ia jatuh berlutut sambil menangis.

“Aku juga mencintaimu, Sicababy.”

~~~;~~~;~~~

Jessica mengedarkan pandangan di kamar Yul. Kamarnya tetap tidak berubah sejak peristiwa satu bulan yang lalu. Jessica menghela napas saat pandangannya tertuju pada amplop cokelat di atas tempat tidur Yul. Ia mendekat ke tempat tidur dan mengambil amplop tersebut. Jantungnya berdebar-debar setelah mengetahui isinya. Amplop itu berisikan surat cerai mereka. Ia merasa tenggorokannya tersumbat saat matanya mulai berkaca-kaca.

“Apakah ini yang akan dikatakan Yul malam itu?” air matanya kini mengalir deras.

“Jessica, bisakah kita pergi sekarang-” Yoong menghentikan ucapannya saat ia melihat Jessica menangis. “Ada apa?”

Jessica mengangkat kepalanya dengan lemah. Yoong mengalihkan pandangannya pada kertas yang dipegang Jessica. Ia menghela napas.

“Ikut aku, ada sesuatu yang harus kau lihat.”

+++

“Tunggu Yoong! Kita tidak diperbolehkan masuk ke sini.” Kata Jessica.

Yoong tetap membuka kunci pintu ruang bawah tanah itu seolah-olah ia tidak mendengar Jessica. Jessica terkesiap saat Yoong membuka pintunya. Ia masih mengingat bagaimana Yul mendorongnya pergi saat ia tidak sengaja menemukan tempat ini.

Yoong menyalakan lampu dan menampakkan proyek spesial Yul.

“Sebuah maket? Apanya yang aneh? Yul adalah seorang arsitek dan-” pikiran Jessica terputus saat ia menyadari maksud dari miniatur tersebut.

Pemandangan di lobi kantor yang sudah tak asing lagi. Seorang laki-laki yang menahan seorang gadis agar tidak terjatuh. “Begitulah cara kita bertemu.” Miniatur berikutnya adalah perjalanan di helikopter. Pandangannya kini menjadi buram karena terhalang air mata. Lalu adegan ciuman di tengah-tengah lantai dansa, kejadian di gazebo di mana Yul menggendongnya karena ia tertidur, di hari ketika Yul membantunya menarik duri dari jarinya. Semua kenangan yang telah mereka lalui bersama tertuang dalam miniatur-miniatur tersebut. Bahkan sejak saat itu Yul sudah mempedulikannya. Jessica menghapus air matanya dan duduk di kursi.

“Yang satu ini belum selesai.” Kata Yoong sambil menunjuk pada salah satu miniatur.

Miniatur itu tak asing lagi bagi Jessica, tempat di mana ia menunggu Yul namun laki-laki itu tak kunjung datang.

Miniatur seorang gadis berdiri di sana, ia yakin miniatur itu adalah dirinya. Lalu si anak laki-laki itu, ia yakin itu adalah Yul.

Anak laki-laki itu berlutut di hadapan si gadis dengan sebuah kotak kecil di tangan, laki-laki itu tengah MELAMARNYA.

“Dia akan melamar Jessica.” Kata Yoong. “Maafkan aku.”

Ketika itu ponsel Yoong berdering.

“Ibu.”

Jessica menoleh ke arah Yoong dan ia dapat melihat raut wajah laki-laki itu berubah cemas.

“Baiklah. Kami akan ke sana.” kata Yoong lalu menutup telepon.

+++

Yul mengikuti cahaya yang berkedip-kedip meskipun matanya terasa sakit. Ia telah berada dalam kegelapan dalam waktu yang cukup lama. Saat ia berjalan lebih dekat, cahaya itu pun semakin bersinar. Di sanalah ia melihat sosok yang tak asing lagi, sosok itu berdiri membelakanginya. Lalu sosok itu berbalik dan tersenyum padanya.

“Gyuri?”

“Yul oppa!”

+++

“Ini adalah serangan yang kedua dan saya khawatir dia tidak akan bisa selamat jika serangan lainnya kembali terjadi. Dia tidak lagi merespon.” Jelas dokter.

“Apa maksud Anda?” tanya Mr. Kwon.

“Kita bisa menunggu kepergiannya nanti atau mengakhiri penderitaannya sekarang.”

“Tunggu sebentar! Apa kau meminta kami untuk membunuh kakakku?” tanya Yoong dengan marah.

“Seperti yang saya katakan tadi, dia tidak lagi merespon.”

“ITU SEMUA OMONG KOSONG!” Yoong mengumpat.

“Yoong!” kata Mrs. Kwon menenangkan putranya.

Jessica berdiri di pojok; menangis tanpa suara, ia tidak bisa memikirkan apa-apa lagi.

“Jessica.” Nada suara Mr. Kwon terdengar seperti meminta keputusan gadis itu.

Jessica mengangkat kepalanya dan menyeka air matanya.

“Bolehkah saya menemui Yul sebentar?” itu satu-satunya hal yang dapat ia pikirkan saat ini. Mr. Kwon menepuk pundaknya dan pergi meninggalkannya. Mrs. Kwon memeluk erat Jessica lalu mengikuti suaminya.

“Dia tidak boleh meninggal! Kumohon jangan menyetujuinya, Jessica!” Yoong tidak dapat menahan tangisnya lagi.

“Tidak apa-apa Yoong, tidak apa-apa.” Kata Jessica tenang. “Biarkan aku menemaninya sebentar.”

“Maafkan aku.” Kata Yoong sebelum ia pergi.

“Seobang-ah…”

+++

“Apa maksudmu, Gyuri? Terowongan itu terlalu gelap. Aku tidak mau pergi ke sana.” kata Yul.

“Tapi kau tidak boleh memilih terowongan yang terang.” Gyuri bersikeras.

“Kenapa?”

“Aku melihat betapa menderitanya Yoong sepeninggalku dan itu selalu menghantuiku. Aku tidak bisa membiarkan hal itu terjadi padamu. Kau tidak boleh pergi!” jelas Gyuri.

“Jadi kalau aku pergi ke terowongan itu, itu artinya aku akan pergi selamanya?” tanya Yul.

“Ya.”

“Tapi bagaimana mungkin aku bisa menemukan jalan kembali? Di sana terlalu gelap.”

Gyuri tersenyum padanya. Lagi-lagi Yul mendengar suara yang tak asing lagi.

“Seobang-ah, apa yang harus kulakukan? Aku ingin menunggumu tapi aku tidak bisa melihatmu menderita. Aku tidak marah dan aku berjanji kau tidak akan merasakan kemarahanku. Aku akan…melepasmu…pergi. Aku mencintaimu, Seobang!”

“TIDAK! Sica!!! Aku sedang dalam perjalanan pulang!” teriak Yul.

“Ikuti suaranya, Oppa. Sebelum semuanya terlambat.”

“Terima kasih, Gyuri!” kata Yul lalu memeluk erat adiknya.

“Tolong beritahu Yoong, aku baik-baik saja.”

“Aku akan memberitahunya! Dah!” kata Yul lalu pergi ke terowongan gelap.

+++

“Ibu, kumohon tunggu sampai aku meninggalkan Korea sebelum mematikan…mesinnya.” Kata Jessica pada Mrs. Kwon sambil berusaha menahan tangisnya.

“Kau yakin, sayang? Kau tidak perlu menanggung semua ini sendirian.” Tanya Mrs. Kwon.

“Aku akan baik-baik saja, ibu.” Jessica memaksakan seulas senyum.

“Jessica, kalau terjadi sesuatu telepon saja aku.” Kata Yoong.

“Sudah kubilang, tidak ada telepon, email dan semacamnya.” Kata Jessica dengan masih tersenyum.

“Jaga dirimu dan jangan coba-coba melompat dari menara Eiffel.” Gurau Yoong.

Jessica tertawa kecil lalu memandang Yul untuk yang terakhir kalinya, sekali lagi air matanya mulai membayang di matanya, ia berjalan menghampiri Yul dan membungkuk untuk memberikan ciuman terakhir pada suaminya.

“Selamat tinggal, Seobang. Aku mencintaimu.” Kata Jessica lalu berpamitan kepada keluarga Kwon.

Jessica menggenggam ponselnya kuat-kuat saat helaan napasnya mulai terasa berat. Ia telah mengetik sebuah pesan dan siap dikirimkan pada ibu Yul, sebuah pesan yang akan mengakhiri hidup suaminya. Jessica mengembuskan napas keras saat air matanya mulai mengalir tanpa henti, ia menekan tombol kirim lalu segera mematikan ponselnya.

~~~~;~~~;~~~~

END

kalian gak salah baca, gue juga gak salah nulis itu emang END 😀

makasih ya buat reader yang udah support fanfic ini sampe selesai 😀 semoga gue bisa kasih fanfic yang menarik lagi buat kalian 🙂

have a nice day 🙂

credit: samHolmes @AFF

boiboi~

74 thoughts on “My J [Chapter 12]

  1. annyeong…

    aaahhhh TARRA!!sumpah demi apa nnie ff udah END??Kmren kan dirimu cuma bilang d twitt bkl ng buat Yul is death,tanpa embel2 END…huhu 😦
    No Comment ahh..nyesekh..
    Pantesan aja tulisan teratas mu ‘im sorry’ ternyata ini maksudnya..
    Tau bklan kek gini mah,kemaren ga usah ng bahas mandi-mandian 😉 hahaha

  2. Annyeong ,,,,,,,,,,,,

    Waaaaaahhhhh Ada apa ini ????
    END ???????????????
    Gw shock sumvaaaah ,,,,
    Yul gw nasibnya bgini ajaah,,, ckckck

    Ni kyak film aja ni ah,,,,,,tpi dari awal ni FF Bgus siii,,,sweeet…
    D tunggu Next update nyaah,,,
    SEMANGAAAAAAT

  3. HAAAAHHHHH?!!!ini pegimana ceritanya?yul mati gitu?aigoo ini apaan ini #stress
    Thor sequel gitu hidupin yurinya kasian lagi di perjalanan pulang itu
    Asli ini tuh kaya nonton beep beep tau lagi senyum senyum tiba tiba zzzllleeepppp ilang aja gambarnya dan cuma bisa pasang tampang melongo secantik mungkin -_-“

  4. Bercanda kan thor? U,u kalau gak salah ini chap masih panjangkan? *maybe*
    Hh.. Bener bener menguras emosi, lagi asyik asyiknya baca, malah END

  5. WHAT THE ????????? :O

    END ?????????
    Astaga ini ending nya ya ampooonnn u.u
    cepet amat,, Yuri juga kasian belom di bangunin thor, terus nasib yulsic begimane ??
    Ahh emak sica kasiaaaannn … T.T
    Ya ampoon gak nyangka ending nya bakal begini, soal nya part2 awal itu so sweet2 gitu… T.T

  6. Whaaaaaaaaattt??. . .yaaaaa apa- apaan ituuu thor??heuumm. . .masa iyaaa udaaah END??. . .huaaaaaaaa. . .masa iya akhirx kyk giniiii. . .??huufff*huufff kempes gue. . .ckckckck. . .

    Achh jjngn bcnda thor. . .pasti ada lnjutanx kan. . .? Msa blm apa2 udh END, plakux aja blm ktauan, ckckck. . .ayooo thor lanjutin lanjtin. . .*maksa. .hehehehehe

    ok deh, kptsn ad dtngn thor, sbge reader z cm bsa nunggu. . .hahaha. . .em,,sdkit koreksi,hx satu kata sich, ‘lobe’ thor slh ktik kan?, ,ntu shrsx ‘love’. . .hehehehe, ,ok deh. .

    Ttp smngt. . .lnjuuuutt. . .

    Mksh. . . 😀

  7. ekh ko.end sih? o.O bukannya masih ada chapter lainnya lagi, yul nya ntar ….. dan mereka …… ^^ kenap kau menamatkan disini thor? ini agk gntng loh kekeke

  8. YA!! gw mewek” dri awal trus tmbah ff ini end tmbah jdi dah mewek gw., tega bnget dirimyu tara., andwaeee knapa hrus eeenndd, kga rela pkok’y…
    lanjut lanjut lanjuuutt…

  9. Ckckck, author tega !!
    Jd sica pergi, trus yul die ?
    Tp yul bknya udh mau pulng, # ahh kebaykn dengerin lagunya rumor nih yul seobang, jadi tersesat lamakan,
    Mngkin ada seql thor, my Y mngkin ? Ato “MY” yg lain

  10. WHAT THE ….??!!! O_O

    DEMI TUHAN! Gue speechless baca endingnya! END??!!
    Hadooooh, jauh di luar gue thor! Lo berhasil bikin gue cengo -_-”
    asdfghjkl!
    No comment dah gue! End!

  11. ini serius END ????

    yakin nih END ????

    ah masa si END ????

    gue ga salah baca kan END ????

    trus udah gitu END ????

    ga ada kabar gitu ajah udah END ????

    nasib yulsik udah gitu END ????

    ._.

  12. Thor bnran END nie ..???
    Srius thor ?
    Npa gx ad lnjtan ea ?
    Tw lnjutan ea bda judul ?
    Arrggghh ..pusing nie …
    Lanjut aja wis

  13. MWOOOOOO????????????
    YACKS EONNIE,,, PHA2N NTU YG DI AKHIR…END…BAGAIMANA MUNGKIN END NASIB APPA MASIH GANTUNG{?} GITU!!!!!! Eonnie ini gak lucu loch sama sekali gak lucu….masa akhir cerita na GAJE ce???#hellnaemoodon

    tarra eonnie, SAYA BERSUMPAH DEMI APAPUN SAYA GAK SETUJU SAMA ENDING NYA#nae demo di depan wc umum

    eonnie,ne ben2r gak masuk akal !!!! Kalo pun ea pasti da tambahan na kan gak mungkin berakhir di situ doang….kalopun gak da sama sekali nae si alien pluto yg cantik manist cute polos lugu nan menggemaskan ini bakal kecewe badai yg tertejang tornado…Y¤Y…

    Pay…pay…chu~
    ~_^

    http://www.alienPLUTO@gheGEGANA.com

  14. udahan??yasudahlah part ini sukses bwt nangis.T__T
    lap ingus pake baju tarra.hahaha
    di tunggu ff nya yg laen tarra sayang…figthing

  15. END….
    gk slah tulis tuh tar….
    kamu gk ngantok kn wktu ngetik ny tar…
    knp tba2 udh END aj… gk ad angin gk ad hujan udh END aj…

    huwaaaaaa… gk rela ak
    yul msi dlm prjalanan plg tar…
    hikx…hikx… kasian sica

  16. Mwoo? End? Andwee… Gmna bza end. Ini lagi nanggung2nya. Apa yg terjadi stelah ini. Hua, lnjutkaaaan! *nangiz pake toax!

  17. Aigo thor~ serius nih ending??
    Masa endingnya bgini, bkin sequel gtu yg pnting yulsicnya happy ending gitu… 😐

  18. what??? ni benaran udah End, itu ga salah tulis thor, thor bercanda kan, april mop kan udah lewat thor, aiss…ga asik nih, masa ceritannya jadi begini

  19. Maksud kaka apaaa? *nangis ,,

    okey aku akan lanjutkan,, sica balik ke amrik trus di rumah sakit yul sadar, terus selang bberapa hari yul sadar trus nyusul sicababy, ngelamar yg sungguhan..and ..happy end hahaha
    yoong setia nungguin hyunie, taeng panny tunangan ..soosun?..errr dalam ‘perjalanan’ hahaha

    *reader.stress.bikin.end.sendiri

  20. Nangis sesegukan,,,
    Nyesek bacanya, sica baby yg sabar ya…
    Yul miniaturnya sesuatu skali, cinta bgt deh yul seobang ama sicababy…
    Happy end plissss…
    Yulsic Jjang…
    Oh ya tara, nuy minta pw My J 5, dah dimention di twitter ya.
    Gomawo.

  21. Loh loh loh…
    Bner nih dah END. Itu nsibny yul gmane??

    Sweet n unyu di awl part,,tpi kq end ny bgini. Gntng bget!

  22. yyaa!! kok end sih thor??hhhaa andweee yulsic hrus bersatu duluu hhaa authorr 😥 hiks hikss jngn di end thorr !

  23. ini cuma kidding kan ?
    serius yul oppa meninggal gitu aja ??
    terus sicababy pergi gitu ??
    chingu serius, ini beneran end ??
    aku gak mau akhirnya sadending..
    chingu lanjut, buat keajaiban yul oppa bangun dari komanya, jangan buat sicababy menderita terus..
    aku mohon…
    sedih mita ampun 😥
    chingu lanjut, jangan end..

  24. Efek baca ga tpat wktu/lmbat pas ff nya itu agak enakaan jga, jdi ga bisa dkerjain author nya hihi..
    Kan ini msih ada lnjutan nya hihi..

  25. Poor yul. Yul hrs kuat, kasian sica nungguin lama. END nya pasti bikin setres reader laennya wkakwk

Leave a reply to shuangji Cancel reply