You’ll be the Prince & I’ll be the Princess [Chapter 17]

Hi….

enjoy~

~~~ ~~~~ ~~~

Title1d

Chapter 17: A Modern Fairytale

 

“Choi Sooyoung, maukah kau menikah denganku?”

Sooyoung langsung menjatuhkan wadah popcorn karamel yang hampir kosong yang tengah digenggamnya, jelas-jelas terkejut mendengar lamaran Yul yang tiba-tiba. Terdengar desas-desus dari beberapa penonton yang memperhatikan mereka dengan pandangan tidak sabar ingin mengetahui respon gadis itu. Beberapa penonton yang lain bertepuk tangan, terkesan dengan keberanian si pemuda untuk melamar gadisnya di depan umum.

Wajahnya memerah karena malu saat kerumunan orang yang mengitari mereka semakin banyak.

“Apa yang kau lakukan?! Bangunlah!Bisik Sooyoung canggung.

Ia benar-benar bingung dengan lamaran laki-laki di depannya ini. Bukankah seseorang telah mengisi hatinya? Seseorang yang membuatnya bahkan rela menyerahkan takhtanya hanya untuk bersama gadis yang dicintainya… lalu kenapa dia melakukan ini? Jika ini adalah sebuah lelucon, ini lelucon yang buruk.

Kumohon katakan ya!” Kata Yul tegas, menolak untuk mengalah.

Katakan saja ‘ya’ kepada laki-laki itu!” Teriak penonton dari samping, mendorong lebih banyak teriakan serupa dari kerumunan orang.

Suasana semakin tidak nyaman saat puluhan pasang mata tertuju pada mereka.

“Kau b-bercanda k-kan?”

“Tidak, tentu saja tidak! Choi Sooyoung, aku menyukaimu!

Melihat bahwa gadis itu masih belum pulih dari kekagetannya dan merasa tidak percaya, Yul berdiri dan meraih kedua tangan gadis itu dengan tegas. Sooyoung tersentak kaget, tapi Yul segera menambahkan.

“Kau mungkin mengira aku bercanda, tapi tidak. Tidak ada yang bisa sangat mempengaruhi perasaanku, tidak ada seorang pun kecuali kau. Kau adalah satu-satunya orang di dunia ini yang memiliki dampak serius dalam diriku, sangat serius sehingga aku kehilangan rasa kantukku, sangat serius sehingga aku kehilangan nafsu makanku, sangat serius sehingga aku kehilangan diriku sendiri…

Tidak ada tanggapan dari gadis itu, dia masih tidak percaya dengan pernyataannyaIa ingin menganggapnya sebagai lelcuon tapi ekspresi sungguh-sungguh di wajah laki-laki itu mengatakan sebaliknya. Seingatnya, laki-laki itu tidak pernah begitu serius sebelumnya. Dia tidak pernah serius dengan sekolahnya, pekerjaannya dan pada dasarnya, semuanya. Semuanya kecuali… ketika itu melibatkan dirinya.

*****

Lima belas tahun yang lalu.

“Yang Mulia, Sooyoung ah… biarkan Yang Mulia Putri bermain dengan gadis kecil itu sebentar… dia akan baik-baik saja … sekarang, bagaimana kalau kalian pergi naik Merry- go -round?ayah Sooyoung berbicara dengan suara lembut sambil menepuk puncak kepala mereka. Yuri sudah berlari ke arah yang berbeda, menyelamatkan putri kecilnya.

Pangeran muda itu menganggukkan kepalanya. Lagipula tidak ada yang bisa ia lakukan.

“Sooyoung, ayo kita pergi! Aish, berhentilah makan terlalu banyak! Tidak ada orang yang mau menikahimu jika kau terus makan!Kata pangeran muda sambil memegang tangan gadis kecil itu, menuntunnya ke wahana berikutnya.

“Jika tidak ada yang mau menikahiku, maka kau harus menikahiku!” Kata Sooyoung cemberut, tangannya masih memegang popcorn.

“Apa? Kau ingin menjadi seorang putri juga?”

“Kenapa tidak? Kau akan menjadi sang pangeran dan aku akan menjadi sang putri!” celoteh gadis polos itu dengan riang.

“Aku harus… memikirkannya!” Goda Yul sambil melepaskan tangannya dan menyambar wadah popcorn dengan main-main. Ia bergegas lari menuju wahana sedangkan gadis kecil itu mengejar di belakangnya.

*****

Dua belas tahun yang lalu.

“YAH! Babo! Kenapa kau mengikutiku?” Sang pangeran muda berbicara kasar dengan nada tidak senang ketika ia menekan saputangan ke lutut si gadis kecil untuk menghentikan pendarahan.

Sooyoung duduk di tanah, menangis keras ketika sang pangeran mengobati lukanya. Luka di lututnya menyengat dengan rasa sakit, tetapi air matanya tidak semata-mata karena itu. Ia tidak pernah melihat sang pangeran marah dan itu membuatnya takut.

A Aku t-takut… kalau anjing itu… akan menggigit…mu..Sooyoung meringis.

Anjing Rottweiler yang sekarang terikat itu menyalak penuh ancaman pada dua anak kecil di depanya. Gadis kecil yang ketakutan itu melompat mendekati sang pangeran. Sebuah perban di lengan kanannya mengingatkannya pada serangan anjing Rottweiler yang mengerikan yang ia dapatkan sebelumnya.

Yul mengerang dalam hati mendengar alasannya. Anjing itu telah meneror taman bermain di dekat sekolah dasar, salah satu tempat bermain favorit mereka. Hanya beberapa hari yang lalu, Sooyoung digigit anjing itu ketika melindungi seorang anak kecilBeruntungnya dia, seorang pria paruh baya, yang kebetulan melewati daerah itu berhasil mengusir anjing itu dan membawa Sooyoung ke klinik terdekat untuk segera mendapatkan perawatan medis. Perlu dikatakan, setelah kejadian itu, ia menantang kembarannya dan memberanikan diri untuk melawan anjing itu demi mengalahkan ‘kejahatan’, dengan kata lain, untuk membalas dendam pada anjing yang telah menyakiti Sooyoung.

Rencananya sederhana. Yang harus mereka lakukan adalah memancing anjing itu ke dalam sebuah perangkap – sebuah kandang kayu seadanya yang dibuat para pekerja. Dan untuk itu, Yul memutuskan untuk menjadi umpan, mengganggu anjing dengan kejenakaannya sementara Yuri akan menyelinap dari belakang untuk menutup perangkap ketika anjing itu berada di dalam.

Keduanya melanjutkan rencana tersebut, tetapi di tengah-tengah misinya, Sooyoung tiba-tiba muncul, berlari di samping Yul dalam upaya untuk mengalihkan perhatian anjing. Namun cerobohnya, dia tersandung batu kecil dan jatuh ke depan, membuat lututnya lecet. Setelah menyaksikan itu, Yul langsung bertindak, ia melompat ke depan gadis itu dan melindunginya dari anjing yang marah. Beruntungnya mereka, Yuri berhasil turun tangan tepat waktu, mengejek si anjing agar mengejarnya. Akhirnya Yuri berhasil melakukan misi tersebut.

“Apa… kau… marah?” Tanya Sooyoung, gemetar.

Yul mendengus marah, “Lain kali kalau kau jatuh, aku tidak akan membantumu!”

“Kenapa… k-kau-” Sooyoung menahan kata-katanya setelah melihat tatapannya.

Yul hanya menggerutu, “Karena sang pangeran selalu melindungi sang putri…”

Dan pernyataan itu selalu menjadi alasannya .

*****

Lima tahun yang lalu.

Gadis empat belas tahun itu mengangkat piala di udara, merayakan kemenangan pertamanya di Turnamen Taekwondo Nasional untuk kategori umur di bawah-15 tahun.

“Wow, Sooyoung, kau harus mengajariku serangan-serangan itu lagi!” Celoteh Yuri, bergembira atas kemenangan sahabatnya.

“Bleh, aku bahkan tidak tahu kenapa kau harus berlatih dengan sangat keras,” Yul memberikan komentar dingin.

“Jangan pedulikan kakakku yang bodoh. Dia hanya cemburu karena dia tidak bisa mengalahkanmu dalam pertandingan kali ini.” Yuri menggoda sang pangeran yang sedang memelototinya.

“Yang Mulia, berikutnya giliran Anda!” Seorang wanita istana dalam pakaian kerajaan sederhana mengingatkan Yuri akan pertandingan mendatangnya. Yuri juga telah bergabung untuk kategori di bawah-17 tahun, meskipun orangtuanya keberatan karena mengkhawatirkannya mengikuti olahraga berat.

Sampai nanti!” Yuri memberikan simbol kemenangan dengan tangannya dan melesat menuju tempat pertandingan. Sooyoung bersorak dari belakang.

Kurasa dia akan keluar di babak pertama.”

“Kau kakaknya, tunjukkan dukunganmu untuknya!”

Tidak, si bodoh itu akan tersingkir dengan cepat…”

Pertandingan berlangsung dan dua anak itu menyaksikan dengan penuh perhatian. Sesekali Yul mencuri pandang ke arah Sooyoung hingga timbul pertanyaan yang mengganggu benaknya.

“Jadi… Aku dengar kau sudah memutuskan untuk… mengikuti jejak ayahmu…” Yul berbicara dengan nada acuh tak acuh, berpura-pura mengatakan hal itu dengan santai.

“Yah, itu tidak buruk… siapa tahu aku bahkan bisa menjadi pengawalmu di masa depan!”

“Aku tidak butuh perlindungan,” Yul menggerutu kesal, “khususnya, tidak darimu…”

“Jadi kau meremehkan kemampuanku?” Sooyoung mengangkat alis, bingung dengan suasana hati sang pangeran yang agak temperamental.

Sang pangeran selalu melindungi sang putri…” gumamnya menggerutu.

Sebelum Sooyoung bisa memahami apa maksudnya, bunyi gedebuk keras terdengar dan pelayan istana wanita terlihat berlari menuju arena pertandingan dengan handuk di tangannyaDi sanalah Yuri, berbaring meringkuk di atas matras, sepenuhnya tersingkir oleh lawannya yang lebih kuat.

Yul terkekeh, “Kurasa dia yang lebih membutuhkan seorang pengawal…”

*****

 

Tiga tahun yang lalu.

“Aku tidak akan merindukan kalian berdua, jadi pergilah.” Sang pangeran berkata dingin, tidak terganggu oleh fakta dua rekan terdekatnya akan terbang ke Amerika minggu depan.

Ketiganya duduk di halaman depan di tengah-tengah dinginnya malam di musim gugur. Keputusan mengirim Yuri dan Sooyoung ke luar negeri untuk studi musik mereka dibuat dua bulan lalu tetapi kenyataannya terlihat menyakitkan ketika kepergian mereka semakin dekat.

“Kembaran jahatku! Kau yakin? Maksudku, kau akan ditinggal sendirian di Korea! Kalau kau mau, Sooyoung bisa tetap di sini untuk melindungimukata Yuri menyarankanMerasa malu, Sooyoung langsung menahan Yuri, mengunci lehernya dan menggosokkan buku-buku jarinya ke puncak kepalanya.

“Pertahanan dirimu masih sangat lemah bahkan setelah satu tahun pelatihan di bawah pengawalmu?” Yul mencemooh adiknya yang terus meronta-ronta.

“A-aku sudah sabuk h-hitam,Yuri meronta dan mencoba melepaskan lengan Sooyoung tetapi tidak berhasil. Gadis terlatih itu jelas jauh lebih kuat dan lebih berpengalaman.

“Ini adalah alasan kenapa aku pergi denganmu,” goda Sooyoung.

“Dan aku ingin tahu… siapa yang mendorongmu untuk erm… mengikuti mimpimu… dalam bermusik?Yuri melemparkan tatapan penuh arti pada kakaknya dan mencibir.

Wajah Sooyoung langsung berubah merah saat ia teringat malam tiga bulan lalu ketika Yul berbicara secara pribadi dengannya, menyuruhnya untuk mengambil kesempatan untuk mengejar impiannya dalam bermain cello.

“YAH! Enyahlah dari pandanganku, aku sudah muak dengan kalian berdua! Aku hampir tidak bisa menunggu saat-saat kalian berdua akan hilang! Akhirnya aku B-E-B-A-S!Kata Yul sengaja, mengakhirinya dengan tawa. Kata-kata itu, tentu saja, itu bukan kata-kata jujurnya. Ia akan merindukan saat-saat menyenangkan yang pernah mereka lalui, lelucon-lelucon yang mereka mainkan bersama, dan yang paling penting, jantungnya berdetak untuk orang itu.

*****

Kau akan menjadi sang pangeran dan aku akan menjadi sang putri… itulah yang kau katakan padaku dulu, dulu… sekali. Sekarang… maukah kau memberiku kesempatan untuk menjadi… Pangeranmu?

Jauh di dalam lubuk hatinya, hatinya terlemparkan ke dalam kekacauan. Selama ini ia telah berusaha meyakinkan perasaan yang dimilikinya untuk Yul tidak lebih dari sebuah persahabatan sederhana yang berkembang menjadi sesuatu yang tidak beralasan. Menikahi seorang pangeran dan hidup bahagia selamanya adalah mimpi masa kecil yang sama dari setiap gadis kecil. Satu-satunya yang berbeda, Sooyoung benar-benar mengenal kehidupan nyata seorang pangeran.

Tidak sulit bagi Yul untuk merasakan ketidakpastian dan keragu-raguannyaIa tahu persis apa yang ditakutkan gadis itu – status mereka yang berbeda. Memang benar bahwa pikiran ini telah lama berada dalam benaknyaSangat lama sehingga ia menyesal untuk tidak bertindak lebih awal, dan membiarkan semuanya menjadi berantakan. Namun ketika rencana pertunangan tak terelakkan semakin mendekat, ia tahu persis apa yang akan ia lakukan. Ia akan melarikan diri dari istana, melarikan diri dari Korea, lari dari tugasnya sebagai putra mahkota. Apa gunanya menjadi calon orang yang paling berpengaruh di Korea? Bagaimana ia mampu menjawab seluruh Korea ketika ia bahkan tidak mampu menjawab hatinya sendiri?

“Cinta tidak mengenal batas… Itulah yang kau katakan sebelumnya,Yul berhenti sejenak sebelum melanjutkan dengan suara meyakinkan,Kau tidak perlu mengkhawatirkan apa pun.”

“Dan itu karena sang pangeran selalu melindungi sang putri,” katanya penuh keyakinan, sambil menunggu jawaban dengan sabar sementara gadis itu memandang dengan tatapan bingung.

Para penonton itu nyaris pingsan mendengar pengakuan tulus dari sang pangeran. Beberapa detik yang menegangkan berlalu bersama orang-orang yang menahan napas mereka dengan penuh harapan.

“Tunggu! Aish! Aku tersesat setelah kau bilang kau menyukaiku…” jawab Sooyoung dengan nada jengkel.

“HUH? M-maksudmu k-kau tidak mendengar apa yang kukatakan setelahnya?Kali ini, giliran sang pangeran yang dibingungkan oleh situasi ironis.

“Aish! Kau mengoceh tanpa henti!

“YAH! CHOI SOOYOUNGBISA-BISANYA KAU!Yul meninggikan suaranya dengan menggerutu.

“YAH! KWON YUL! KENAPA KAU SANGAT MARAH!?Sooyoung membalas dengan volume suara yang sama.

“KARENA AKU MENYUKAIMU!”

LALUAKU JUGA MENYUKAIMU!

“EH?!?” Yul memasang ekspresi bingung, berpikir pasti ada sesuatu yang salah dengan telinganya.

AKU BILANG AKU JUGA MENYUKAIMU!” Sooyoung meninggikan suaranya bahkan lebih keras.

Keheningan memenuhi seluruh penjuru area ketika Sooyoung meneriakkan kata-kata itu. Tak satu pun dari mereka berbicara dan yang lainnya menunggu dengan cemas. Yul memasang ekspresi yang paling sulit dipercaya di wajahnya dan berlari menuju penonton terdekat, memegang bahunya dengan penuh semangat.

DIA BILANG DIA MENYUKAIKU! WOOHOO!” Teriaknya penuh semangat, mengguncangkan bahu laki-laki malang itu. Seluruh penonton meledak dalam sorak-sorai dan bertepuk tangan atas kesuksesannya.

Sooyoung memukul dahinya putus asa, “Kapan dia akan belajar untuk menjadi rendah hati…”

*****

Kehangatan tempat tidur yang nyaman bukan halangan untuk menghirup aroma lezat yang merangsang gadis itu dari tidurnya. Matanya terbuka perlahan-lahan, membiarkan sinar matahari pagi yang lembut mengawali hari baru. Secara naluriah, ia menolehkan tatapannya ke kanan. Tapi yang mengecewakannya, tidak ada siapa-siapa di sana.

“Di mana Yul?”

Suara berdenting pelan menarik perhatiannya.

Jessica bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju asal suaraDi sanalah Yuri, duduk membelakanginya di meja dapur, dia sedang asyik mengerjakan tugasnyaJessica menyunggingkan senyum nakal dan mengendap-endap di belakangnya dengan hati-hati, tidak ingin sang pangeran menyadari kedatangannyaIa tahu persis di mana letak titik-titik lemahnya, setelah penemuan yang mengejutkan di pantai kemarin. Dan dengan jari-jarinya yang siap untuk memberi kejutan, dengan main-main ia menusukkan jari-jarinya ke bagian samping tubuh sang pangeran, menyebabkan sang pangeran menjerit, menjatuhkan sendok logam dengan dentang keras.

“Haha, kau terdengar seperti seorang gadis ketika kau menjerit!” ucap Jessica dengan nada biasa.

Sial!” Yuri mengutuk dalam hati.

Yuri segera berbalik untuk menghadap gadis itu, dan berbicara dengan nada suara yang mendalam.

“Aku er…se-semua orang berkata seperti itu ke-ketika aku menjerit…

Jessica mengangkat alis, “Benarkah?”

“Tunjukkan padanya apa yang dilakukan seorang pria yang sebenarnya…” benak Yuri berpikir untuk melindungi dia dari penyamarannya.

“Ya… tapi bagaimanapun aku seorang laki-lakiYuri terus memperdalam suaranya, mengakhirinya dengan geraman rendah disengaja saat ia menatap mata gadis itu dengan merangkulkan kedua tangannya pada pinggang gadis yang lebih pendek itu.

Melihat tatapan matanya dan tangan hangatnya di pinggangnya, jantung Jessica berdebar-debarIa memalingkan wajah malu-malu, pura-pura tertarik pada hasil karyanya di dapur.

K-kau sedang buat a-apa?tanyanya, mengintip melewati bahunya.

Tapi sebelum gadis itu berhasil meliriknya, dengan gerakan kaki yang cepat Yuri langsung mengubah posisinya dengan Jessica. Dengan gerakan menggoda, Yuri meletakkan tangannya di atas lemari makanan dan tangannya yang lain diletakkan di atas meja sambil mencondongkan tubuhnya lebih dekat ke arah gadis itu. Jessica sekarang terjebak di antara lemari  dan tubuh Yuri.

Menurutmu apa…” tanya Yuri dengan nada sensual, sangat yakin bahwa nada suaranya akan membuat pikiran gadis itu melayang-layang. Ia tersenyum licik saat ia menjalankan tangannya ke belakang gadis itu dan meraih sesendok es krim dari wadah terbuka yang tersembunyi dari pandangan gadis itu dengan tangan telanjang.

S-s-s-sarapan…” Jessica tergagap gugup.

“Apa kau lapar? Atau kau ingin sesuatu yang lebih memuaskan…” goda Yuri sambil mengangkat telapak tangannya yang dipenuhi oleh es krim cokelat yang mencair di depan gadis itu, menjilatinya dengan cara menggoda tepat di depan mata Jessica.

“Bagaimana dengan beberapa Cokelat Cinta

Sekarang, napas gadis itu semakin cepat dan lebih keras, sementara jantungnya berdebar kencang dengan kata-kata sugestif dan tindakan laki-laki itu. Dia benar-benar tidak membayangkan mereka akan melakukannya di atas meja dapur, bukan di tempat tidur. Jessica menutup matanya saat Yul semakin dekat dan lebih dekat. Pertama, ciuman pertamanya…sekarang pertama kalinya juga?

“Ini akan menyenangkanYuri menekankan setiap kata yang diucapkannya.

Yuri menahan tawanya, melihat gadis lugu itu mengernyit tidak nyaman. Merasa cukup dengan akting ‘jantan’nya, Yuri meraih piring porselin di meja belakang Jessica.

“Aku harap kau lapar karena aku bangun lebih awal untuk membuat ini…”

Aroma tidak asing yang membangunkannya tadi sekarang berada tepat di depannya. Jessica membuka matanya, terkejut melihat sepiring wafel yang dihias rapi dengan bermacam-macam buah dan kacang-kacangan, dan satu sendok es krim cokelat di atasnya.

“Aku menyebutnya…Cokelat Cinta!Kata Yuri bangga.

*****

“Ahhh, Mr. dan Mrs. Kwon! Semoga kalian menikmati tinggal di hotel kami!” Sapa manajer itu antusias dari samping Yuri yang menyerahkan card key ke resepsionis kemarin.

Jessica tersenyum malu setelah mendengar gelarMrs. Kwon’ untuk ketiga kalinya sejak mereka masuk ke hotel tersebut.

“Bagaimana dengan sarapan kejutannya? Mr. Kwon bangun lebih awal untuk meminta menggunakan dapur hotel! Dia melakukannya demi seorang wanita..Mrs. Kwon, Anda adalah salah satu gadis yang beruntung untuk menemukan suami yang baik seperti Mr. Kwon!Manajer itu tersenyum senang sambil menepukkan kedua tangannya dengan penuh kekaguman.

Mendengar itu, jantung Jessica berdebar-debar, ia hampir pingsan karena dihujani cinta sepenuh hati oleh seseorang yang istimewa yang tidak pernah ia duga akan ia cintai begitu dalam hanya dalam jangka pendek. Jika dongeng benar-benar nyata, Jessica tahu ia sedang berada di dalam salah satu dongeng tersebut.

“Mm… terima kasih atas keramahtamahan kalian,Yuri tersenyum gugup, malu dengan pujian tak henti-hentinya dari si manajer, “Aku er… akan merasa senang untuk kembali ke sini dalam waktu dekat!

Benar-benar suatu kehormatan bagi kami kalian akan datang berkunjung lagi!” Jawab si manajer gembira.

“Eunhyuk, apa yang kau lakukan? Aku tidak membayarmu untuk berdiri seperti orang idiot! Cepat dan bantu bawakan barang-barang tamu kita yang berharga ini!” teriak si manajer kepada resepsionis yang langsung melompat kaget.

“Y-Ya, P-Pak!

Dia segera berlari menuju pintu keluar di ujung meja resepsionis.

“Sebenarnya, kau tidak perlu membantuku karena aku hanya membawa dua tas yang ringan,” kata Yuri kepada si manajer, menunjuk ke tas-tas di lantai yang berisi kamera sekali pakai dan oleh-oleh dari Jeju.

Sebelum si manajer bisa menjawab, ia merasakan seseorang menabraknya dari belakang dan jatuh ke belakang, tiba-tiba ia merasakan dingin yang mengerikan di bagian atas kepalanya. Secara naluriah ia menaruh tangannya di atas kepalanya dan yang membuatnya terkejut, ia merasakan sesuatu yang lembut, terlalu lembut dan menemukan Eunhyuk berbaring di lantai dengan sebuah benda akrab di tangannya.

Semua orang yang hadir di lobi menatap kepala botak mengkilap dari si manajer berkacamata itu dengan mulut menganga.

Hingga ketika Eunhyuk menyadari kesulitan besar yang sedang ia hadapi, itu sudah terlambat. Ia segera duduk tegak dan memasangkan wig itu kembali ke kepala bosnya, membetulkannya dengan hati-hati.

“Mister Lee, Maafkan sa-”

“EUNHYUK! KAU DIPECAT!

*****

Gadis jangkung itu menghela napas panjang ke ponsel. Sudah tiga puluh menit ia menelepon dan tetap saja, tidak tercapai kesepakatan di antara keduanya.

“Jadi bagaimana kita akan menghindari pertunangan dan pada saat yang sama patah hati Jessica  dengan ide itu?” ulang Sooyoung lagi setelah mendengar ide gagal lainnya dari Yul.

“Yah, aku hanya berpikir itu akan berhasil jika Yuri sakit ia bisa menghindar untuk menghadiri pertunangan itu.”

Berpura-pura sakit di hadapan Yang Mulia? Apa kau lupa kalau kita memiliki dokter kerajaan di istana?

“Kita bisa membuatnya jatuh sakit! Membuatnya diare, cukup tambahkan beberapa obat pencuci perut ke dalam makanannya. Ya, itu akan berhasil.”

“Kau benar-benar saudara yang mengerikan.”

Permisi, di sini aku mencoba mengusulkan ide-ide untuk menghentikan pertunangan itu terjadi dan kau tidak membantu sama sekali!”

Maksudku adalah ide-idemu tidak akan berhasil!”

“Kenapa aku tidak bisa kembali muncul di hadapan semua orang dan menyatakan cintaku padamuBukankah itu akan membuat segalanya menjadi lebih mudah?”

“Kau hanya akan membuatnya menjadi lebih buruk! Dan bukankah kau bilang kau ingin melindungi cintamu dan cinta Yuri? Jika kau muncul sebelum Yuri berkesempatan untuk memberitahu Jessica yang sebenarnya, kau hanya akan menghancurkan mereka!”

Di ujung ponsel, Yul berteriak jengkel dan mengacak-acak rambutnya dengan frustrasi.

Kalau begitu beritahu apa yang harus aku lakukan! Kenapa aku, Kwon Yul, Pangeran Mahkota Korea, tidak bisa membuat keputusan besar sendiri? Aku mencintaimu dan itu saja yang benar-benar aku tahu…

Yul menghela napas, “Ini semua salahku… kalau saja aku tidak melarikan diri, semuanya tidak akan berantakan.Sikap Sooyoung yang biasanya keras melunak setelah mendengar kata-kata tulusnya.

“Kalau kau tidak melarikan diri, semuanya akan jauh berbeda. Yuri dan Jessica tidak akan bertemu dan saling jatuh cinta…. dan aku tidak akan mengetahui perasaanmu yang sebenarnyaSooyoung menggigit bibir bawahnya dengan gugup setelah mengucapkan kata-kata itu dengan jujur.

“Dan aku tidak akan mengetahui perasaanmu juga,” jawab Yul jujur.

Cinta tidak pernah mudah, tapi tidak begitu sulit untuk menyerah pada sebuah cinta sejati.

*****

“Tolong… kumohon selamatkan aku…”

Sesosok orang berjongkok di tanah berdebu, memohon keringanan hukuman dengan dua orang pria mengenakan jas hitam berdiri di sisinya, sementara pria ketiga mengulurkan ponsel dengan mode speaker.

“Aku bersumpah, aku tidak akan membocorkan apa-apa! Kumohon! Aku akan meninggalkan negara ini! Aku akan pergi sejauh mungkin Pria itu gemetar ketakutan dengan darah yang menetes dari hidungnya yang patah.

“Taewoo… menurutmu apa yang harus aku lakukan pada seorang pria yang gagal melaksanakan tugasnya dan berani melarikan diri?” Suara dingin terdengar dari ponsel tersebut.

Pria besar dengan wajah berjanggut itu melihat ke arah pria kotor yang berlumuran darah.

“Taewoo, kumohon…bantu aku! Kita sudah saling mengenal…selama bertahun-tahun!” Ia berbicara dengan putus asa, berharap teman lamanya akan menyelamatkannya.

Ini tidak akan lama,” kata Taewoo dingin.

Kata-kata itu adalah kata-kata terakhir yang pria itu dengar ketika suara tembakan lembut ditembakkan tepat pada sasaran. Tubuh itu terjatuh ke depan dengan luka yang jelas di kepalanya dan genangan darah yang mulai menyebar. Dengan lambaian tangannya, dua pria itu segera menanggapi, menyeret tubuh itu ke mobil buangan di sampingnya.

Setelah menyeka darah yang melumuri senapannya, Taewoo mematikan mode speaker ponselnya dan menempelkannya ke telinga.

“Yang Mulia, saya sudah menyelesaikannya.”

Bagusorang itu sudah mati… dia berkesempatan untuk membunuh bajingan tidak berguna itu dan yang dia lakukan hanya mencederainya saja…dan bajingan itu menjadi pahlawan yang menyelamatkan putrinya…

“Yang Mulia, orang-orang mati tidak berbicara…yakinlah bahwa insiden itu selamanya akan tetap menjadi kecelakaan berkuda.

“Jadi, kau telah menghancurkan semua bukti?”

“Sekarang… semua bukti telah resmi dihapus.” jawab Taewoo dengan senyum dingin.

Bagusbagus sekali… sekarang karena semua pemain ada di sini, saatnya pertunjukan,” Ia tertawa dingin di ponsel.

Sebuah ketukan di pintu menyela pembicaraan mereka.

Jangan sampai para pemain itu melewatkan pertunjukan kita,” dia menyeringai dan mengakhiri panggilan itu dengan cepat.

Masuklah...” kata pria itu sambil berbalik menuju pintu.

Dengan hati-hati Kang In melangkah masuk ke ruangan, “Yang Mulia, saya minta maaf untuk menggangu-”

Pangeran Jin hanya mengibas-ngibaskan tangannya, mengabaikan permintaan maaf Kang In, “Berhentilah meminta maaf tentang ini dan itu… Ayo, duduk!

Kang In berjalan menuju meja dan menjatuhkan diri di kursi tanpa emosi. Pria tua itu melihat ekspresi sedih di wajah si pemuda.

Seperti diberi aba-aba, foto pasangan kerajaan baru itu mulai terlintas di TV berlayar lebar.

“KBS News melaporkan. Pesta pertunangan kerajaan Yang Mulia Pangeran Yul dan Yang Mulia Putri Jessica akan digelar malam ini di Imperial Palace Hotel…

Kang In menonton berita itu dengan penuh perhatian ketika liputan pra-rekaman dari kerajaan sedang disiarkan bersamaan dengan si penyiar yang membacakan berita itu.

Pagi tadi, Yang Mulia Raja Chung dan Yang Mulia Ratu Hyun telah kembali dari kunjungan diplomatik selama dua minggu mereka ke Asia Selatan. Isu-isu yang dibahas dalam kunjungan ini berkaitan dengan perekonomian Asia dan-”

Pangeran Jin menyaksikan berita itu dengan sedikit ketertarikan. Urusan kakak dan kakak iparnya itu tidak bernilai baginya. Kecuali mungkin jika berita itu melibatkan kematian mereka…

Pertunangan yang sangat dinantikan antara keturunan keluarga kerajaan Kwon dengan keturunan keluarga Jung akan disiarkan langsung di KBS News pukul 8 malam ini. Kami akan kembali dengan berita lainnya. Sekarang, mari kita lihat ramalan cuaca malam ini… Hujan deras diperkirakan akan-”

Layar TV menjadi gelap ketika Pangeran Jin mengangkat remote dan mematikan TV tersebut. Ia terdiam sejenak sebelum berbicara.

“Aku tahu ini sulit diterima tapi, sayang sekali, kebenarannya adalah…” kata Pangeran Jin, menempatkan tangannya di atas amplop cokelat dengan sengaja.

“Mereka memang berpacaran,” Kang In menyuarakan pikirannya dengan kemarahan yang terlihat di raut wajahnya.

Ia sulit memercayai apa yang telah ia lihat dengan mata kepalanya sendiri. Awalnya ketika pertama kali ia melihat foto-foto Sooyoung dan Yul dari suruhan Pangeran Jin, ia memiliki keraguan. Ia terkejut tapi ia tidak pernah menunjukkannya di depan Pangeran Jin. Ia memilih untuk memercayai Sooyoung bukanlah tipe orang yang akan mencampuri hubungan pasangan kerajaan itu.

Tapi setelah menyaksikan kencan mereka kemarin saat ia membuntuti Sooyoung atas kemauannya sendiri, ia sangat yakin dengan perselingkuhan mereka. Kang In hanya bisa menertawakan dirinya sendiri karena telah bersikap bodoh. Seharusnya ia menyadari itu sejak awal ketika ia melihat foto kontak yang tidak biasa pada ponsel Sooyoung. Sebuah foto berciuman bukanlah sesuatu yang akan dilakukan teman biasa.

Pangeran Jin mengangkat alisnya melihat Kang In yang tiba-tiba berubah sikap terhadap masalah ini. Tapi ia senang dengan perubahan itu. Sekarang yang harus ia lakukan adalah memberikan dorongan lembut.

“Keponakanku yang bodoh… bagaimana mungkin dia tega melakukan ini… mencuri cinta seseorang dan berselingkuh? Pangeran Jin berjalan menghampiri Kang In dan meletakkan tangan hangatnya di bahunya, menghibur pemuda yang malang itu dalam kepura-puraan.

“Sudah waktunya untuk mengungkapkan kebenaran ini kepada rakyat Korea sehingga mereka tidak akan tertipu oleh laki-laki yang mereka sebut pangeran menawan itu, bukan?”

Dia kemudian mengambil amplop cokelat di mejanya dan menyerahkannya kepada Kang In.

“Maukah kau melakukannya?” Tanya si pangeran licik itu.

Kecemburuan adalah salah satu hal yang akan merusak pikiran seseorang terlepas bagaimana murninya pikiran mereka dulu.

*****

Taewoo menutup ponselnya dengan cepat. Ia berjalan ke mobil buangan berbau bensin yang menyengatIa melihat mayat yang ditempatkan di bagasi untuk yang terakhir kalinya.

“Selamat tinggal, teman…” gumamnya lirih sambil menutup kap mobil. Ia berbalik dan berjalan menjauh sambil dengan santai menyalakan sebatang rokok dengan pemantik Zippo-nya, ia menghisap rokok itu dengan sekali hisapan sebagai penghormatan kepada temannya yang mati sebelum menjentikkan rokok yang menyala itu ke mobil tersebutDengan cepat mobil itu habis dimakan api dan asap hitam naik ke udara.

Tiba-tiba ponselnya berdering.

“Halo, Sir Choi… ya… saya mengerti… Sir Yoon? Oh, jadi Yang Mulia Pangeran dan Yang Mulia Putri pergi untuk berlibur… begitu… ya, saya bisa menjemputnya… Tidak, saya tidak lelah… Ini hanya penerbangan 8 jam. Jangan mengkhawatirkan saya… Tentu saja, media… Yakinlah Sir, aku akan memastikan keselamatan mereka.

Dengan itu, panggilan berakhir.

Ayo kita pergi anak-anakpesawat kita sudah menunggu

*****

“HAHAHAHA!” Yuri mencengkeram perutnya sambil terbungkuk-bungkuk, “Apa kau melihat wajahnya?! HAHAHAHA!

Jessica menggeleng, menonton sang pangeran yang tertawa seperti anak kecil selama dua puluh menit terakhir. Mereka kini berada di pesawat jet pribadi, dalam perjalanan kembali ke Seoul.

“Tapi tetap saja, seharusnya kau tidak tertawa ketika dia ada di sana.”

Aku tidak bisa menahannya!” jawab Yuri.

*****

“Wow, aku tidak percaya kita benar-benar menggunakan semua kamera sekali pakai yang kita beli! Komentar Yuri, membawa tas-tas yang berisi kamera dan oleh-oleh saat mereka keluar dari pabean dengan mengenakan kacamata hitam besar yang mereka beli saat berlibur di Jeju sebagai penyamaran mereka. Mereka berhasil berbaur dengan kerumunan orang tanpa ketahuan.

“Itu karena setengah waktumu kau pakai untuk mengambil foto-foto candidku!” Kata Jessica dengan nada menentang mengingat semua gerak-geriknya yang tanpa persiapan selama perjalanan mereka telah diabadikan oleh Yuri.

“Yah, aku tidak bisa menahannya ketika aku melihat seorang gadis cantik tepat di depanku…” kata Yuri sambil melemparkan kedipan mata penuh arti pada gadis yang paling cantik di matanya.

Kau pintar merayu!” Ujarnya, berpura-pura tidak senang. Tapi ia tidak bisa menahan senyumnya ketika Yuri menghampirinya dan mulai berserenade, “Noona, kau sangat cantik… ”

“Oh jadi sekarang aku noona-mu hanya karena aku lebih tua beberapa bulan…

Yuri mengubahnya dengan lagu lain, ia melanjutkan, “Kau begitu cantik untukku…”

Jessica tertawa mendengar rayuan manisnya dan mencolek pipinya dengan genit, “You’ll be the Prince and I’ll be the Princess, it’s a love story, baby just say yes…”

“YES!” teriak Yuri antusias, menyebabkan kerumunan orang yang berlalu-lalang berbalik dan menatapnya aneh. Jessica tertawa saat Yuri menjulurkan lidahnya karena malu dengan tindakannya sendiri.

“Lihat, semua orang mengira kau gila,” goda Jessica sambil menggandeng lengan Yuri dengan erat.

“Hei, kau ingat tempat ini?” Tanya Yuri sengaja. Jessica mengamati bangunan sekitarnya, mencoba mengingat-ingat.

Bukankah ini…” Jessica berhenti dan menatap pangeran yang menganggukkan kepalanya.

“Tempat pertemuan pertama kita…” Yuri menyelesaikan kalimatnya tetapi tidak sebelum menambahkan sedikit tambahan dengan genit, “Dan juga tamparan pertamaku!”

“Itu karena kau mesum,” jelas Jessica.

“Itu kecelakaan!” bela Yuri.

“Ya benar…” Jessica mendengus, berpura-pura marah dengan cara yang kekanak-kanakan.

“Oh sial… itu ekspresi yang sempurna! Kalau saja masih ada beberapa gambar yang tersisa…

“Itu karena kau menggunakan semuanya!”

“Tunggu sebentar! Ada toko foto di sana!Yuri menunjuk ke toko-toko yang berjajar di sepanjang zona belanja bandara.

“Mungkin aku bisa mendapatkan lebih banyak kamera? Dan tentu saja, kurasa sudah waktunya untuk menyetak beberapa foto-foto jelek ini!Yuri mengejek gadis itu, saat ia melepaskan diri dari genggamannya dan berlari ke toko. Jessica mengikuti di belakangnya dengan marah.

*****

“Aku ingin mencetak semua ini!” Kata Yuri, mengeluarkan sekantong kamera sekali pakai di atas meja toko.

Penjaga toko itu menatap tas besar dengan tatapan kaget, “S-Semua i-ini?”

Ada setidaknya tiga puluh lebih kamera sekali pakai tersebar di meja.

Yuri mengangguk, “Uang dan waktu tidak menjadi masalah.”

*****

“Dan ini tanda terima Anda. Harap ingat untuk membawanya ketika Anda mengambil fotonyaFoto-foto ini akan siap dalam waktu 2 hari lagi.

Yuri mengambil tanda terima itu dan menyelipkannya ke dalam dompet dengan hati-hati. Hanya ketika ia akan meletakkan dompet di saku belakangnya, sesuatu dengan ujung bulat yang dingin menekan punggungnya.

Jangan bergerak! Ini adalah perampokan…ujar Jessica, mencoba untuk meniru suara serak jantan, yang ternyata gagal dan membuatnya terdengar seperti seorang wanita tua.

“Ahjumma Sica! Tolong jangan bunuh aku! Aku akan memberikan semua yang aku miliki!” Yuri mengikuti permainan Jessica. Jessica menggaruk kepalanya, merasa bingung dengan arti dari kata ‘ahjumma’Ia mengabaikannya dan melanjutkan permainannya.

“Semuanya?”

“Ya, semuanya…Termasuk cintaku…

Ya tuhan… hentikan!” suara yang tak asing lagi terdengar dari belakang mereka. Di sanalah, Sooyoung, menggosok-gosok bulu romanya yang terbentuk di lengannya, merasa jijik dengan pernyataan Yuri tadi.

*****

Rencananya sederhana.

Beritahu Yuri bahwa Yul sudah kembali dan langsung kirim keduanya kembali ke Amerika setelah mereka tiba di bandara. Setidaknya, itu akan memberi mereka beberapa waktu tambahan sehingga Yuri bisa menyelesaikan masalahnya dengan Jessica dan Yul bisa menyelesaikan kesalahpahamannya dengan orangtuanya.

Dengan rencana yang telah dibahas dengan Yul sebelumnya dalam benaknya, Sooyoung mengambil kesempatan saat Jessica berada di kamar kecil dan mengumpulkan keberanian untuk mendekati Yuri.

“Ada sesuatu yang harus aku katakan padamu… Aku tahu kau akan terkejut jadi aku ingin kau menenangkan dirimu terlebih dulu…

Yuri menatap sahabatnya dengan aneh.

“Ok…Yul sudah kembali dan-”Sooyoung berhenti saat Yuri membelalakkan matanya,Ia melamarku!”

“APA!?!”

Sooyoung langsung menutup mulut Yuri untuk menenangkannya tanpa menarik perhatian.

“Apa kau sungguh-sungguh?” Bisik Yuri begitu Sooyoung melepaskannya. Gadis jangkung itu mengangguk dan dia melanjutkan, tidak ada waktu untuk menjelaskan semua rincian dengan lengkap.

“Apa rencanamu malam ini? Apa kau akan membiarkan pertunangan ini berlanjut? Kau tahu apa itu artinya, bukan?”

Tentu saja Yuri tahu. Nasib tak terhindarkan mereka akan disegel di depan orang tua mereka, media dan seluruh negeri. Putri Jessica akan secara resmi dinobatkan sebagai Putri Mahkota baru Korea, gadis yang akan menikah dengan Pangeran Yul dalam waktu dekat.

“Apa kau akan membiarkan hal itu terjadi? Membiarkan Putri Jessica menjadi kakak iparmu?”

“Percayalah, jika aku bisa, aku pasti sudah mengatakan yang sebenarnya! Tapi aku tidak bisa… Aku sudah mencoba… tapi aku tidak bisa… aku tidak sanggup menyakitinya!”

“Semakin lama kau sembunyikan, semakin kau akan menyakiti dia!”

Yuri mengalihkan pandangannya dari tatapan tajam Sooyoung.

Kakakmu sudah merencanakan sesuatu dan aku pikir setidaknya untuk saat ini, itu adalah rencana terbaik yang kita miliki…”

“Apa rencananya?”

Pergi ke Amerika sekarang-”

“Apa?! Maksudmu… melarikan diri?”

“Ya, dengan kata lain, aku menyuruhmu untuk melarikan diri dengan putrimu! Katakan kebenarannya kepada Jessica saat kau berada di sana. Yul dan aku akan menjelaskan semuanya kepada Yang Mulia Raja,” kata Sooyoung sambil menyerahkan tiket pesawat ke tangan Yuri.

“Tapi-”

“Tidak ada tapi-tapian! Pergilah sebelum mereka menemukanmu! Aku bisa membayangkan keributan di istana setelah mereka menyadari Putra Mahkota dan Putri menghilang.

Sooyoung terus mengawasi sekitarnya dengan waspadaIa melihat Jessica yang telah kembali dan ia  menepuk bahu Yuri dengan cepat.

“Ingat, jangan menyalakan berita Korea atau membaca surat kabar kami ketika kau berada di Amerika sampai kau mengatakan kebenarannya pada Jessica.”

Dengan itu, Sooyoung meninggalkan Yuri dan berjalan menuju pintu keluar. Ia bahkan tidak menyapa Jessica saat ia berjalan melewatinya, membuat gadis itu heran.

“Bukankah kita akan mengikuti Sooyoung? Di mana mobilnya?Tanya Jessica penasaran, mengamati punggung gadis itu yang akhirnya menghilang ke dalam kerumunan orang.

“Sica, A-Adasesuatu yang harus kukatakan padamu…” kata Yuri gugup sambil mencengkeram tiket dengan erat.

*****

Sooyoung berjalan pergi secepat kaki panjangnya bisa membawanya. Ia menyilangkan jari-jarinya berharap bahwa Yuri dan Jessica bisa menyelesaikan masalah mereka di Amerika tanpa masalah. Dalam waktu yang tersisa, ia telah siap menghadapi masalah ini dengan Yul.

“Sooyoung!” suara seseorang memanggil namanya dan menyebabkannya melompat takut. Ia berbalik dan terkejut ketika melihat seseorang yang tidak ia harapkan.

“T-Taewoo oppa?!” 

~~~;~~~;~~~

TBC

aww sorry ff ini banyak error nya jadi gue mesti edit ulang dan *sigh* so tiring -___-”

credit: choki @SSF

boiboi~

47 thoughts on “You’ll be the Prince & I’ll be the Princess [Chapter 17]

  1. duh makin lama ribet jg ni critanya
    mau tau respon sica gimana wktu tau klo yul itu cewe berparas tampan (?)

  2. mudah2an sica mengerti apa yg akan diberitahu oleh yuri walaupun sepertinya ga mungkin
    lanjut lagi thor

  3. Annyeoooong tarraaaaa….
    Kalo di itung2 nie komen kedua gue nih. Yg tadi gagal sih.
    Masalah nye tambah banyak yeh. Dari mulai yul yg nembak sooyoung. Yuri lagi bingung buat jujur. Di tambah lagi si mamang nye yul si pangeran Jin udah mulai jalanin rencana yg jahara ntu. Mudah2n aja yuri yul bisa lewatin semuanya.
    Tarra satu pertanyaan gue.
    Gmn nasib nya yuri pas dikejar2 anjing tdi ya ???

  4. Syoo akhirnya nerima yul tuch…..selamat dech….
    Smga syoo n yul brhasil m rencana ny…
    Itu yh d bunuh pangeran jin pst suruhannya yg gagal bt mencelakai yuri dlu kan….
    Trz die mo bt rencana aplg tr pas acara tunangan ny yulsic….
    Yulsic lucu bngt dech…n romantis….yuri mo ngajak sica k amerika….smga sica nerima yuri….aminnnnnnn….
    Lanjut thor……

  5. Yul so sweet ngelamar sooyoungx tpi gmna nasib yulsic kedepannx yah kira” jessica bkal nerima yul nggak yah klo dia tau yg sbnrx.penasran nggak sabar nunggu lanjutannx…..

  6. Tuh kan, si om Jin itu pasti jd antagonis disini….

    Gw akan sangat, sangat, sangaatttt nunggu klanjutn epep ini. Sumpah gw suka banget ^^

  7. waahhhh akhirnya soo nerima pangeran yul, chukae…
    ntr sica bs trima penjelsan yuri gak ya?sica kn gak suka sm pembohong, moga aja sica gak ninggalin yuri kl tau yg sbenarnya
    moga2 rencna yul sm soo brhasil
    si jin emng mnta di gntung di pohon cabe, sadis bnget

  8. Heollll,, semoga yuri bisa ungkapin kbnarannya sma sicca,,,, dan semoga sicca menerimanay,, buat yul dan soo semoga smua nya lancar dan

  9. Apa respon jessica kalo yul yg dia kira gak taunya yuri?#pura2 bego
    Soon ye walaupun gue udah tau akhirnya gimana, ditunggu^^

  10. gila ni ff.. prasaan ni ff makin lama makin seru aja yak.
    dan… masalah nya makin lngkap aja.
    yulsoo & yulsic gw harap mreka happy ending.

  11. w deg2an sndiri apa yul mampu menyakinkan sica,,smga yuri bisa jelasin smua tnpa menyakiti sica…

  12. Yeeess!! Akhirnya soo ngaku jg kalo dia suka sm yul u,uuu

    waaa ga bisa bayangin nih ekspresinya sica pas yuri ngmg keadaan yg sebenernya =( daddy fightiiiing….!! Semoga mommy sica ga ngamuk yaak hehe

    oia, aku pake id baru kak.. Id lama nya KwonRull

  13. Ah akhirnya ff ini update jga dgn crita yg lbih menarik dan menegangkan 😀
    aku suka! Aku suka!

  14. asek yulsoo dh jdian
    smg yulsoo bs mnyelesaikn kslhphmn mrk trus yuri bs blg yg sebenrny sm sica klo dy yeoja n blh cinta m sica trus sica smg sica g benci y sm yul
    hmm ad pngganggu nh bs kacauin smw ny.tp ci kang in n taewoo itu g tw kn klo yuri nymar jd yul

  15. yulsoo emg pasangan aneh nyatain cinta sambil teriak2….
    yuri blg skrang atau tdk sma skali… sblum sica dnger dr org lain….
    cpt kabur yuri taewoo udh dtg tuh…

  16. Gue punya firasat buruk untuk par selanjutnya..Sangaaat buruk!!Tapi moment yulsoo itu so sweet..Haha

  17. Wow.. ^^
    Smga j yulsic udh pergi.. sblm dtmukn m taewoo… aiish…. jini oh jini…. kamprettttt emg. Hhhahaaa ^^
    Ok lanjut~ taraaaa…
    Tararengkyu~

  18. waduh..
    bikin deg deg kan,
    gimana kisah yuri dan Jessica? dan klo Jessica tau klo yuri itu cwe gimana??? apakah rasa cintanya masih ada???
    dan pangeran jin??
    lanjut..

  19. gue harap heppi ending aja deh bagi kedua pasangan..
    gue harap yulsoo dapat nyelesaika masalah yg ada di korea.. dan yurisica dapat nyelesaikan masalahnya sendiri. tapi mungkin jessica pasti shock ntaran..
    makin penasaran sama lanjutannya

  20. makin ribet nih
    apalagi dg rencana licik pangeran jin
    gmana cra yuri ngejelasin’y k sica
    smoga sica bisa terima pnjelasan yuri
    dan yuri-sica yu-soo bisa happy ending

  21. makin ribet nih
    apalagi dg rencana licik pangeran jin
    gmana cra yuri ngejelasin’y k sica
    smoga sica bisa terima pnjelasan yuri
    dan yuri-sica yul-soo bisa happy ending

  22. Annyeong…

    Stelah sbelum ny ni ff sweet melulu, keknya ntar next2 nya bkal menegangkan ya tarra…udh mlai keluar konflik kyak nya #soktau.
    Lnjut nya jngan lma2 ya,,, gue sukaaaaa pke bangeeeeet ma ni ff.
    Ah mian lngsung comment di mari.

  23. OMO udh saatnya memberitau kebenaran?? Huu~ Padahal udh asik2nya-_-
    Pengen tau hasil foto candid nyaa.. Pasti imut2 :)))

  24. Duh, gimana nasib YulSic selanjutnya yak? >,<
    semoga semuanya berjalan dgn lancar.. Ya walaupun gue tau pasti bakalan ada masalah..

  25. yul sama sooyoung akhirnya jadian..
    jadi nasib yul oppa sama sica onnie kayak mana ??
    apa mereka beneran lari keamerika ???
    atau bgaimana ??
    semoga gak ada terjadi masalah yang besar…
    lanjut chingu,
    selalu ditunggu..
    see you tarra..

Leave a reply to byun913 Cancel reply