Unlike Him [Chapter 30]

heol update lagi 😀

enjoy~

~~~ ~~~~ ~~~

Chapter 30

 

Keesokan paginya, Yuri dan Jessica pergi ke kantor mereka sambil bergandengan tangan. Seperti yang telah dikatakan Mr. Jung, terdapat meja baru untuk Jessica yang terletak di sisi ruangan berlawanan dengan meja Yuri. Tak lama kemudian rapat mereka masing-masing dimulai dan mereka tahu ini saatnya untuk mereka bergerak.

Yuri tengah menggosok-gosok pelipisnya ketika istrinya, Jessica, baru saja kembali setelah melakukan rapat lainnya, rambutnya disanggul dan ia mengenakan kacamata membacanya yang stylish. Keduanya mengembuskan napas keras-keras dan bertemu di tengah-tengah ruangan.

“Bagaimana proyek pertamamu?” tanya Yuri, memeluknya dengan erat.

“Banyak hal yang harus kami lakukan, kami bicarakan, tapi jangan khawatir, aku akan beradaptasi dengan cepat.” Kata Jessica menenangkan, ia menyandarkan kepalanya di dada suaminya.

“Aku tahu kau bisa melakukan ini, Sica. Semangat!” hibur Yuri.

“Terima kasih, Seobang.”

Keduanya tetap berpelukan, menikmati waktu mereka. Namun kemudian tiba-tiba ponsel Yuri berdering dan keduanya mengerang frustrasi. Dengan masih memeluk istrinya, Yuri mengangkat teleponnya.

“SOBAT!” si penelepon itu adalah Taeyeon.

“Ada apa, Taeng?”

“Yuri, kau harus menyalakan TV-mu dan melihat ini,” katanya, mendesak sahabatnya.

“Ada apa? Film porno?” guraunya.

“YAH!!!” teriak Taeyeon dan Jessica bersamaan.

“Aku bercanda.” Jelasnya dan mengecup pipi istrinya.

“Cepat tonton babo!!”

Menuruti perintah sahabatnya, Yuri menyalakan televisi dan mengganti salurannya ke saluran berita yang diberitahukan Taeyeon.

Empat mata terbelalak begitu mereka melihat wajah mereka muncul di layar.

*****

‘Baru-baru ini, salah satu pria lajang yang paling dikagumi dari dunia industri, Kwon Yuri, Direktur dari Jung Enterprises, yang baru saja kembali pulang setelah tinggal di luar negeri selama dua tahun, terlihat tengah berjalan-jalan dengan wanita berambut pirang ini, para netizen penasaran akan siapa wanita itu sebenarnya dan hubungan apa yang mereka berdua miliki. Berdasarkan laporan dari beberapa saksi, keduanya terlihat di sebuah restoran, dengan seorang anak laki-laki yang manis yang katanya mirip dengan direktur muda ini. Beberapa foto yang diambil oleh para penggemar tersebar di beberapa situs internet. Pagi tadi, bersamaan dengan wawancara bersama Mister Jung untuk majalah bisnis baru-baru ini, beliau ditanyai beberapa pertanyaan mengenai pekerjaannya dan untungnya beliau menjawab semua pertanyaan yang diberikan. Mari kita lihat wawancara dengan Direktur Utama dari Jung Enterprises, Mister Arthur Jung.’

Pewawancara: Apakah Anda sudah melihat berita yang tayang belakangan ini, Pak? Direktur Kwon Yuri terlihat bersama wanita berambut pirang ini kemarin, bagaimana reaksi Anda mengenai berita ini?

Mr. Jung: Hmmm…(tersenyum) mungkin maksud Anda istrinya.

Pewawancara: (terkejut) Istri? Direktur Kwon sudah mempunyai istri…kapan?

Mr. Jung: Ya. Direktur Kwon menikah seminggu yang lalu, mereka berdua pergi berlibur dan setelah mereka kembali, besok harinya mereka menikah. Jadi bisa dibilang mereka pengantin baru. (Mr. Jung tersenyum bahagia).

Pewawancara: Siapa istrinya? Siapa namanya? Apakah Anda mengenal dia?

Mr. Jung: Tentu saja. Yuri menikahi putriku, Jessica (bangga). Dan sebelum kalian menyimpulkan dengan terburu-buru, ini bukanlah perjodohan. Kisah cinta mereka dimulai ketika mereka masih duduk di bangku SMA. Lebih dari tiga tahun yang lalu. (terkekeh)

Pewawancara: Benarkah? Hmmm…Tapi bukankah Direktur Kwon dikenal sebagai seorang lajang sejak dia memasuki dunia industri? Mereka sudah berpacaran selama 3 tahun, apakah ini tanpa sepengetahuan publik?

Mr. Jung: Sebenarnya setahu saya, tiga tahun lalu mereka tidak berpacaran. Mereka baru saja berpacaran baru-baru ini. Saya benar-benar tidak tahu keseluruhan ceritanya. Maafkan saya…haha…

Pewawancara: Sepertinya cukup rumit.

Mr. Jung: Benar. Sangat rumit. (mengangguk)

Pewawancara: Saya yakin sekarang Anda mengharapkan seorang cucu, sejak kedua putri Anda sudah menikah. Tidakkah Anda merasa sedikit menua?

Mr. Jung: (tertawa) saya tidak keberatan. Dan saya tidak perlu menunggu seorang cucu lama-lama. Sebenarnya kami memiliki seorang anak kecil di rumah. Dan suasana rumah menjadi hangat karena dia.

Pewawancara: Benarkah? Anak angkat, benar?

Mr. Jung: Bukan! (matanya terbelalak) dia cucu kandungku. Setahuku dia bersama Yuri dan Jessica kemarin.

Pewawancara: anak itu bersama mereka kemarin? Di restoran?

Mr. Jung: (berseri-seri) benar. Dia akan berusia tiga tahun dalam beberapa minggu.

Pewawancara: Maksud Anda…oh, sekarang saya mengerti jalan ceritanya. Siapa namanya?

Mr. Jung: Jisoo. (terkekeh) Semoga Yuri dan Jessica tidak akan mengomeliku nanti. (kembali tertawa)

‘Demikian wawancara kami bersama Mister Jung. Berdasarkan penyelidikan, pasangan ini bersekolah di SMA yang sama hingga Jessica alias Jung Sooyeon, pergi ke Amerika sementara Direktur Kwon Yuri mulai bekerja untuk Jung Enterprises. Dan saat ini Jessica pun mulai bekerja di perusahaan keluarga mereka bersama suaminya sebagai Direktur perusahaan tersebut. Berdasarkan pernyataan Mister Jung, pasangan baru ini bertempat tinggal di kediaman keluarga Jung bersama dengan pasangan Kim Taeyeon dan Stephanie Jung yang juga merupakan pengantin baru. Dengan kesuksesan perusahaan di industri bisnis, dan keluarga yang bahagia, mereka terlihat mengagumkan untuk bisa melakukannya bahkan dengan setiap hari bekerja, tekanan, dan beberapa masalah. Keluarga Jung, bersama dengan keluarga Kim dan Kwon bisa dikatakan sebagai keluarga terbesar dan terkuat dalam industri sejak Kim Corporation berjalan dengan baik berkat kerjasamanya dengan Kwon Inc. dalam memasuki pasar Eropa beberapa tahun lalu.’

*****

Terkejut dengan apa yang baru saja mereka lihat, keduanya saling bertukar pandang dan tertawa. Tanpa disadari keduanya duduk di sofa dan mulai asyik dengan pikiran mereka sendiri.

“Ayah…aku tidak tahu dia ada wawancara…” gumam Jessica. Ia tiba-tiba merasa malu. Sekarang seisi Korea mengetahui bahwa dirinya telah menikah. Ia menatap suaminya yang mempesona dan tidak percaya bahwa dia benar-benar SETERKENAL itu hingga dapat memiliki ‘fans’.

Yuri menoleh pada Jessica. “Aku…”

“Kau terkenal,” potong Jessica, dengan nada tidak percaya.

“Sedikit. Aku menjadi cover dari beberapa majalah bisnis.” Jelasnya.

“Benarkah? Aku tidak tahu.”

Yuri tertawa. “Bagaimana kau tahu? Kau jauh dariku. Untuk sekarang kita lupakan semua ini, aku lapar.” Yuri cemberut.

Jessica mendengus. “Kenapa lucu sekali, eh?” rayu Jessica dan mencubit pipinya.

“Aku harus bersikap lucu atau jika tidak istriku tidak akan menciumku.” Yuri semakin memajukan bibirnya, meminta sebuah ciuman.

Jessica terkekeh sebelum memberikan kecupan di bibirnya.

Tak lama kemudian keduanya memutuskan untuk pergi keluar dan pergi ke restoran sama yang mereka datangi kemarin, namun tidak seperti kemarin, kali ini pasangan itu dikejutkan dengan beberapa pasang mata yang menatap ke arah mereka. Mereka bahkan bisa mendengar bisikan-bisikan dari para pelanggan restoran saat mereka masuk dengan bergandengan tangan. Meskipun sedikit canggung, keduanya tetap melanjutkan makan dan saling bersikap manis.

*****

Beberapa minggu kemudian, Yuri harus pergi ke Jeju untuk menghadari rapat dengan salah satu investor mereka sementara Jessica disibukkan dengan proyeknya sendiri sehingga ia tidak bisa ikut dengan Yuri. Keduanya merasa sedih karena ini akan menjadi kali pertamanya bagi mereka untuk tinggal berjauhan setelah pernikahan mereka.

Keduanya tengah dalam perjalanan pulang, dengan berjalan kaki, yang mana menjadi kebiasaan mereka, mereka memutuskan untuk kembali mengobrol setelah seharian tidak mengobrol dan saling bersikap dingin.

“Kau akan pergi besok, Seobang?” tanya Jessica sambil melihat ke bawah, tidak berniat untuk bertemu dengan tatapan suaminya.

“Ya.” Gumam Yuri sedih dan mengeratkan genggamannya di tangan istrinya. Ia menoleh pada Jessica dan tersenyum lebar. “Ada apa dengan ekspresimu, Sica-ah?” Yuri membungkuk lebih dekat dan mulai mencolek pipinya.

Jessica mengembungkan pipinya dan cemberut saat mereka berhenti berjalan. “Kau akan pergi selama seminggu dan kau bersikap seolah-olah kau tidak akan merindukanku.”

“Hei, hei.” Yuri menentangnya. “Kemarilah,” katanya, menarik Jessica ke dalam pelukannya. “Tentu saja, aku akan merindukanmu. Seperti yang kau bilang, aku hanya pergi selama seminggu. Aku akan segera kembali.”

Tanpa diduga, Jessica mulai menangis di dada Yuri dan mengencangkan pelukannya. “Uh, Sicababy, kau menangis?”

“Aku sedih tahu.” Jessica terisak dan memberikan tatapan tajam pada suaminya.

“Oh Tuhan, baby, kau sangat emosional.” Yuri cemberut dan membantu Jessica menyeka air matanya. Yuri kembali memeluknya dan membenamkan kepala Jessica di dadanya saat mereka kembali berjalan. Merasakan bagaimana istrinya memeluknya dengan sangat erat membuatnya merasa sedih untuk keberangkatan ini. “Aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu.” Bisiknya terus menerus.

Ketika mereka tiba di rumah, Jisoo sudah tertidur, dia sudah mulai bersekolah di taman kanak-kanak. Setelah mandi, Jessica membantu Yuri untuk mengemasi barang-barangnya. Malam telah larut ketika mereka memutuskan untuk pergi tidur. Dan Jessica, yang tidak biasanya emosional, kembali menangis tanpa henti.

~~~;~~~;~~~

Keesokan harinya, Yuri telah pergi bahkan sebelum matahari terbit dan meninggalkan sebuah catatan untuk istrinya. Terbangun tanpa sosok berkulit kecokelatan di sebelahnya, Jessica bangun dengan sedih dan sedikit marah.

Sebelum pergi, ia meminta pengasuh Jisoo untuk membawa dia ke kantornya setelah dia pulang dari sekolahnya, Jessica tidak ingin merasa sedih tanpa Yuri di sana.

Seperti yang diperintahkah, siang harinya Jisoo telah berada di kantornya dan keduanya bermain-main setiap kali Jessica memiliki waktu luang. Hari berlalu dalam sekejap, dan ketika mereka pulang ke rumah, setelah menidurkan putranya, Jessica mencoba menelepon Yuri namun dia tidak menjawab panggilannya, menyebabkan wanita berambut pirang itu menangis habis-habisan sepanjang malam. Ia merasa kesepian tanpa suaminya di sampingnya, di tempat tidur yang berukuran besar. Terisak-isak dengan mata yang bengkak, Jessica memutuskan untuk tidur di samping putranya dan akhirnya, ia tertidur.

*****

Jessica mengerang saat ia mendengar dering keras yang mengganggu perjalanannya menuju dunia mimpi.

“Halo,” jawabnya kesal.

“Sica!”

“SEOBANG!” matanya terbelalak begitu ia mendengar suara Yuri. Jessica berjalan berjingkat menuju kamar mereka agar tidak membangunkan Jisoo. Ia duduk di tepi tempat tidur mereka dan mulai mengatakan keluhan-keluhannya, tidak bisa menghentikan dirinya untuk tidak menangis. “Kau! Beraninya kau tidak menjawab teleponku, huh!!!”

“Aku tertidur. Maafkan aku…”

Yuri menunggu jawabannya namun Jessica tidak menjawab saat dirinya mulai menangis untuk yang kesekian kalinya.

“Yah, Jessica.” Yuri merengek. “Ayolah, kau menangis lagi???”

“Aku…” hing “merindukan…” hing “mu…” lalu merengek seperti anak kecil.

Tanpa sadar Yuri menggaruk belakang lehernya saat ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Istrinya menangis, memberitahunya bahwa dia merindukannya.

“Sica…aku juga merindukanmu, sangat merindukanmu! Kumohon berhentilah menangis…kumohon…” Yuri memohon. “Seandainya aku ada di sana, aku akan memelukmu dengan erat. Tunggu sebentar lagi dan aku akan kembali ke sana, oke?”

“Cepatlah, seobang.”

“Ya…secepat mungkin Sica baby…”

Hari-hari berlalu dan kejadian yang sama kerap terulang lagi dan lagi. Setiap Yuri menelepon, Jessica menangis.

+++

Akhirnya, Yuri telah menyelesaikan perjalanan bisnisnya sehari sebelum jadwal yang diharuskan. Untuk membuat kejutan, ia tidak memberitahu Jessica mengenai kedatangannya. Setelah tiba di Bandara dan dengan masih mengenakan setelan formalnya, Yuri langsung pergi ke kantor mereka. Setelah masuk ke ruangannya, ia tidak melihat siapa-siapa. Bahkan Jong kook sekretarisnya tidak terlihat. Memandang berkeliling, mengamati ruangan tersebut, kertas-kertas terlihat berserakan di lantai seolah-olah tanpa sengaja terjatuh. Ia mulai merasa gugup dengan aura aneh di sekelilingnya. Menaruh barang-barangnya di sofa, ia segera keluar dan mencari istrinya.

“Direktur Kwon!!” panggil seseorang.

Dengan cepat, Yuri berbalik dan melihat salah satu pimpinan departemen.

“Apa kau tahu di mana aku bisa menemukan Jessica?” tanyanya, sedikit tidak sabar.

“D-dia ada di rumah sakit sekarang, Direktur Kwon. Mereka bilang, dia pingsan.”

Sebelum ia mendengar sisanya, Yuri telah berlari dengan kecepatan terbaiknya dan masuk ke dalam mobilnya. Ia memanggil nomor istrinya dan untungnya, teleponnya terjawab pada dering ke-tiga.

“Sica…di mana kau?”

“Uhmmm…Direktur Kwon.” Jongkook menjawab teleponnya. “Nona Jung masih tak sadarkan diri, Pak.”

“Di rumah sakit mana? KAU ADA DI RUMAH SAKIT MANA!!!!!!?” teriak Yuri, dengan panik memutar mobilnya.

Mendengar ledakan bosnya, Jongkook memberitahukan lokasi mereka dengan gagap.

~~~;~~~;~~~

TBC

*YBTP & IBTP part 24 will be updated on December 24, please stop asking me :)*

JESSICAAAAAAAA AAAIIII MISSSS YUUUUUU!!!!!!

credit: zhel @SSF

boiboi~