My Valuable Treasure is Your Love [Chapter 15]

enjoy~

~~~ ~~~~ ~~~

Chapter 15

 

Yul bisa merasakan lengan Jessica yang meilingkar di pinggangnya. Ia menoleh ke sampingnya dan melihat betapa damainya gadis itu tertidur. Ia tersenyum. Namun senyum itu tidak bertahan lama ketika ia teringat rekaman di ponsel Yoona. Sebelumnya Yul menunjukkan rekaman tersebut pada orangtuanya.

FLASHBACK

Mrs. Kwon menangis tersedu-sedu sementara Mr. Kwon hanya menatap ponsel itu tanpa berkedip. Yul duduk di hadapan orangtuanya.

“Jessica tidak mabuk dan ugal-ugalan. Remnya tidak berfungsi. Kita menuduh dia tanpa alasan.”

Yul menghadap orangtuanya dengan perasaan sedih dan menyesal. Sekarang setelah ia mengetahui kebenarannya, Yul menyalahkan dirinya sendiri atas segala yang terjadi pada Jessica. Mr. Kwon memandang putranya dan berbicara untuk yang pertama kalinya.

“Kita memanggil dia pembunuh di hadapan keluarga Jung. Kenapa polisi tidak melihat ini?”

Yul menggelengkan kepalanya. Besok ia akan menemui opsir Shinyoung untuk mendengar penjelasan. Mrs. Kwon menyeka air matanya.

“Kita bahkan melawan mereka di pengadilan. Kukira keluarga Jung membayar saksi kita tapi ternyata tidak karena dia percaya putrinya tidak bersalah.”

Yul menghampiri ibunya dan memeluknya erat-erat.

“Aku tahu, bu. Kuharap kita mengetahuinya lebih awal.”

Mr. Kwon menyerahkan ponsel itu pada Yul.

“Simpanlah, Yul. Mungkin kita bisa mencari tahu apa penyebab dari semua ini.”

Yul menganggukkan kepalanya. Ketika ia baru saja akan meninggalkan rumah, Mrs. Kwon berbicara padanya.

“Yul, apa kau menghamili Jessica untuk balas dendam?”

Yul menghentikan langkahnya dan berbalik.

“Ibu. Aku sangat mencintai dia. Aku tidak akan menyakiti dia dengan cara seperti itu meskipun aku bisa karena dia sangat berarti bagiku. Bukan aku yang menghamili dia, bu. Tapi aku tidak peduli lagi. Aku hanya ingin bersamanya.”

Mrs. Kwon tersenyum pada anaknya. Anak satu-satunya yang sangat ia kasihi telah tumbuh dewasa di depan matanya.

“Beritahu dia Yul. Jangan biarkan dia terus-terusan berada dalam kegelapan.”

END OF FLASHBACK

Yul menghela napas. Ia masih mengingat saran dokter sebelumnya. Jessica tidak bisa dipaksa untuk mengingat atau dia mungkin akan lebih menderita dari sekadar kehilangan ingatan.

‘Aku harus memberitahumu tapi aku takut kau akan merasa kesakitan.”

Jessica bergeser di tempat tidur dan memeluk Yul dengan semakin erat. Yul menoleh dan mengecup keningnya sebelum memejamkan matanya sendiri.

“Selamat malam, Sica…baby…”

~~~

Sooyoung memarkirkan mobilnya di depan rumah Sunny dan menunggu gadis itu keluar. Ia melihat ayah Sunny, Mr. Lee yang sedang mencuci mobilnya. Sooyoung keluar dari mobil dan menghampiri Mr. Lee.

“Pagi, Mister Lee.”

Mr. Lee mendongak dan tersenyum pada Sooyoung.

“Ah, pagi Sooyoung. Jemput Sunkyu?”

Sooyoung tersenyum setelah mendengar nama itu. Sunny selalu memelototinya setiap kali ia menyebutkan nama itu.

“Ya, Mister Lee. Kami ingin sedikit lebih pagi hari ini. Anda sedang libur?”

Mr. Lee menganggukkan kepalanya. Ia menaruh lap di atas mobil.

“Terkadang pria tua membutuhkan hari libur. Bersinar bukan? Aku sangat peduli dengan mobilku. Mobil ini sudah seperti bayiku sendiri…”

Mr. Lee memandang Sooyoung dan raut wajahnya berubah serius.

“…sama seperti Sunkyu. Aku sangat menyayanginya. Jangan sakiti dia Sooyoung atau aku akan membuatmu menderita.”

Sooyoung menelan ludah. Ia merasa seolah-seolah tenggorokannya tercekat.

“Saya tidak bisa menjanjikan itu pada Anda Mister Lee, tapi saya sangat mencintai dia dan saya akan membuatnya bahagia.”

Mr. Lee kembali tersenyum namun kali ini dengan secercah harapan di senyumnya. Sunny keluar dari rumah dan menyapa ayahnya.

“Dah, ayah. Sampai jumpa nanti malam.”

Sunny menggenggam tangan Sooyoung dan berjalan ke mobil. Mr. Lee melambai pada mereka berdua. Ketika mobil itu meninggalkan rumah, Sunny menoleh pada Sooyoung.

“Apa yang kalian bicarakan?”

Sooyoung hanya tersenyum.

“Youngie! Youngie! Youngie! Youngie!”

Tak mampu mengabaikan aegyo Sunny. Sooyoung menyerah.

“Aish. Hentikan. Oke. Kami hanya membicarakan masalah pria. Wanita tidak akan menyukainya.”

Sunny cemberut. Ia memukul bahu Sooyoung dan memalingkan muka. Sooyoung tersenyum lebar.

“Bunny…itu bukan apa-apa. Kami hanya membicarakan omong kosong.”

Dahi Sunny berkerut. Ia menoleh dan memelototinya.

“Kau menyebut ayahku omong kosong?”

Sooyoung tersenyum kikuk. Kapan dia mengatakan hal itu?

“Tidak! Maksudku…Yah! Perubahan suasana hatimu membuatku takut! Oh? Mungkin kau seperti Jessica juga.”

Sunny terlihat kebingungan. Dengan mata yang masih terpaku ke jalanan, Sooyoung sedikit mencondongkan tubuhnya pada Sunny.

“Mungkinkah…kau hamil? Aku akan mempunyai seorang bayi!”

Mata Sunny terbelalak. Ia mendorong Sooyoung dan semakin memajukan bibirnya.

+++

Kelas dimulai seperti biasa. Semua siswa berusaha keras untuk fokus sejak mereka sudah dalam kondisi lelah, mode ujian sekolah. Pandangan mereka tampaknya terpusat pada papan tulis di depan. Namun tidak dengan Taeng, ia masih mencoba mencari cara untuk memberitahu Tiffany mengenai beasiswa ke Perancis itu.

‘Aku tidak bisa menolak ayahku ataupun Tiffany.’

‘Pilih salah satu, bodoh. Ayahmu lebih penting.’

‘Tapi Tiffany juga penting!’

‘Yah! Kau lebih memilih dia daripada keluarga?’

‘Tapi aku tidak bisa mengabaikannya.’

‘Astaga Taeng. Dia tidak ingin pergi ke Perancis. Kau ingat mimpinya? Amerika.’

‘Tapi aku tidak bisa meninggalkan dia.’

“Mister Kim?”

Taeng mengangkat kepalanya dan melihat ke gurunya.

“Ya, bu?”

Guru itu menghampirinya sambil geleng-geleng kepala.

“Ada yang ingin kau ceritakan pada kami?”

Taeng hanya dapat menatap kosong pada gurunya.

“Tidak ada.”

“Jika tidak ada, saya ingin kau untuk fokus di kelas saya. Bukan berarti kau seorang bintang basket di sini kau bisa melakukan apa pun semaumu.”

Taeng menganggukkan kepalanya dan kembali melihat bukunya. Namun ia masih memikirkan Tiffany.

+++

Sekolah berakhir tepat pada pukul 3. Semua siswa bersemangat untuk pulang. Taeng menunggu Tiffany di luar ruang kelasnya. Ia menenangkan diri dan melambatkan denyut jantungnya.

‘Hwaiting!’

Tiffany keluar dari kelas dan tersenyum ketika ia melihat Taeng. Ia menghampirinya dan matanya memancarkan eye smile. Taeng balas tersenyum.

“Sudah siap?”

Tiffany mengangguk. Taeng meraih tangannya dan pergi ke mobil. Ia lalu meninggalkan sekolah dengan satu misi: memberitahu Tiffany mengenai beasiswa itu.

+++

Taeng dan Tiffany membawa makanan dan pergi ke tempat rahasia mereka. Tiffany makan dengan bahagia sementara Taeng berusaha keras untuk pura-pura tersenyum. Ia tidak menyentuh makanannya.

“Tae, kau tidak lapar?”

Taeng tersenyum dan menaruh makanannya. Ia menatap Tiffany.

“Miyoung, ada yang ingin aku katakan padamu.”

Tiffany pun menaruh makanannya. Taeng jarang memanggilnya dengan sebutan Miyoung kecuali saat dia sedang serius.

“Apa itu?”

Taeng membelai pipinya dan membiarkan telapak tangannya menempel di sana. Tiffany memancarkan eye smile-nya dan menggenggam tangan Taeng yang bebas.

“A-Aku…aku mendapatkan beasiswa basket.”

Tiffany terlihat sangat bahagia. Ini adalah mimpi Taeng dan Tiffany tahu betapa berartinya beasiswa ini bagi Taeng.

“Benarkah? Ini hebat, Tae! Maksudku, akhirnya kau bisa mewujudkan mimpimu! Aku sangat bahagia!”

Tiffany memeluknya dan menempelkan dagunya di bahu Taeng. Taeng mengernyitkan dahinya.

“Di Perancis.”

Suara nyaring Tiffany lenyap seketika. Ia melepas pelukan dan menatap mata Taeng.

“Perancis?”

Taeng mengangguk. Raut wajah Tiffany berubah agak sedih namun ia berusaha menyembunyikannya.

“Itu jauh sekali. Maksudku…”

Dengan lembut Taeng menggengam tangan Tiffany dan mengusap-usapkan ibu jarinya di tangan gadis itu.

“Aku bisa menolaknya…ayahku akan mengerti dan aku masih bisa masuk ke perguruan tinggi lain di sini. Mereka memiliki program yang bagus.”

Mata Tiffany mulai berkaca-kaca namun ia menahannya. Ia menggelengkan kepalanya.

FLASHBACK.

“Ayah mendaftarkanmu ke sekolah kedokteran terbaik di Amerika.”

Tiffany tidak memercayai ayahnya. Ia mencoba menentangnya namun sepertinya Mr. Hwang sangat keras hati.

“Tapi ayah, aku ingin pergi ke perguruan tinggi yang sama-”

Sebelum ia sempat mengakhiri kalimatnya, Mr. Hwang memotong.

“Kau ingin bersama Taeng? Miyoung, cinta bisa menunggu. Masa depan harus lebih diutamakan. Ayah tidak mau dengar apa-apa lagi mengenai hal ini. Setelah lulus nanti, kau akan pergi ke Amerika.”

End of flashback

Taeng tidak memercayai telinganya. Amerika?

“Maafkan aku, Taetae. Aku benar-benar minta maaf.”

Taeng menggenggam tangannya dengan erat.

“Aku bisa mengikutimu. Aku akan tetap bisa bermain basket.”

Air mata Tiffany mengalir lebih banyak.

“TIDAK! Jangan, Tae! Ini adalah mimpimu dan mimpi mister Kim juga. Beasiswa basket adalah kesempatan yang jarang didapatkan. Aku ingin kau pergi.”

Taeng memeluknya. Tiffany bisa merasakan air matanya membasahi pipi.

“Tidak, aku tidak akan pergi tanpamu. Aku berjanji akan mengikutimu. Kau ingat?”

Tubuh Tiffany mulai gemetar karena tangisannya. Taeng memeluknya dan mengencangkan lengannya.

“Tae. Kita berdua punya mimpi…gapai mimpimu…aku tidak mau…menjadi beban…bagimu…”

Taeng membelai rambut Tiffany.

“Tapi aku tidak bisa meninggalkanmu. Aku mencintaimu.”

Tiffany melepaskan pelukannya dan menatap Taeng dengan mata berkaca-kaca. Ia menangkup wajah laki-laki itu.

“Tae. Kalau kau mencintaiku, aku ingin kau pergi. Pergilah dan wujudkan mimpimu. Jika kita ditakdirkan untuk bersama, kita akan bertemu lagi. Suatu hari nanti.”

Tiffany menyeka air matanya dan berdiri. Ia memancarkan eye smile-nya dan melangkah pergi. Taeng berusaha menghentikannya dengan meraih pergelangan tangannya.

“Kumohon, Fany-ah. Aku ingin menghabiskan sisa waktu yang kumiliki bersamamu hingga lulus nanti. Setelah itu, kita berdua akan pergi. Aku ingin membawa kenangan-kenangan kita denganku. Aku ingin mengingatmu.”

Tiffany berbalik dan membiarkan Taeng menciumnya. Ia tidak ingin melepaskan laki-laki itu tapi jika takdir berkata lain, tidak ada yang bisa dilakukan.

+++

Yul membawa Jessica pergi keluar. Jessica menikmati perjalanan itu dan matanya tetap terpaku ke jalanan; menikmati pemandangan. Yul menyelinapkan tangannya dan memegang tangan Jessica sambil tersenyum. Jessica menoleh padanya.

“Sica. Apa kau bahagia denganku?”

Dahi Jessica berkerut.

“Yul. Kenapa kau menanyakan ini?”

Yul hanya tersenyum dan memusatkan pandangannya ke jalanan.

“Aku hanya ingin tahu. Itu saja.”

Jessica mengencangkan genggaman Yul.

“Kukira kebahagiaan bersamamu hanyalah mimpi. Tapi sekarang, aku tahu kalau itu nyata dan kita nyata.”

Senyum Yul melebar. Ia menghentikan mobil.

“Kau ingat tempat ini?”

Jessica menoleh dan menghadap ke jendela mobil. Ia tersenyum. Ia mengetahui tempat ini.

“Kukira kau tidak akan pernah membawaku ke sini lagi.”

Yul keluar dari mobil, ia berjalan ke sisi lain dan membukakan pintu untuk Jessica. Ia meraih tangan Jessica dan membawanya ke tempat di mana ia menggelar sebuah tikar. Ia duduk dan menarik Jessica untuk duduk di dekatnya.

“Kenapa kita ke sini, Yul?”

Yul tidak menjawab dan tetap tersenyum. Tempat rahasia ini adalah sebuah tempat di atas bukit dengan pemandangan kota di depan mereka. Dengan lampu-lampu kota yang menyinari gelapnya malam, sebelumnya Yul selalu membawa Jessica kemari. Mereka akan menghabiskan waktu dengan mengobrol dan menikmati pemandangan yang hanya diketahui Yul dan Jessica.

“Sayang. Apa kau ingat apa yang selalu kita bicarakan ketika kita di sini?”

Jessica membiarkan Yul merebahkan kepala di pangkuannya dan ia membelai rambut hitamnya.

“Kita membicarakan segala hal.”

Yul memandangannya dan membelai pipinya. Jessica menikmati perasaan itu dan menatap mata Yul lekat-lekat.

“Apa kau mengingat apa pun tentang kecelakaan itu?”

Raut wajah tersenyum Jessica berubah sedih. Ia tahu Yul ingin sekali mengetahui apa yang sebenarnya terjadi namun ia masih tidak bisa mengingat apa-apa. Yul menyadari perubahan tiba-tiba itu.

“Apa kau ingin tahu apa yang terjadi?”

Dahi Jessica berkerut. Yul masih tersenyum padanya.

“Apa maksudmu, Yul?”

Yul mengeluarkan ponsel Yoona dari sakunya dan menyerahkannya pada Jessica. Gadis itu memandang Yul dengan bingung namun ia mengambil ponsel itu dan memegangnya.

“Tekan tombol putar. Kau mungkin ingin mengetahuinya.”

Jessica melakukan apa yang disuruh Yul. Ia mendengarkannya. Matanya melebar dan ia memandang Yul. Senyum Yul masih tersungging di bibirnya. Mata Jessica mulai berkaca-kaca.

“Yul….aku…”

Yul menempelkan jari di bibir Jessica. Ia menggelengkan kepala.

“Aku tahu. Maafkan aku atas segala yang terjadi di antara kita. Seharusnya aku memercayaimu. Tapi aku malah membiarkan kemarahanku mengambil alih dan membiarkanmu menderita. Maafkan aku.”

Air mata Jessica tidak meninggalkan matanya namun Yul cukup cepat untuk menghapusnya.

“Aku berjanji akan membahagiakanmu atas penderitaan yang kau alami selama ini. Aku berjanji tidak akan membuatmu terluka lagi. AKU MENCINTAIMU SOOYEON.”

Jessica tersenyum padanya dengan air mata yang masih mengalir dari matanya.

+++

Sooyoung tengah menunggu seseorang. Ia tidak memberitahu Sunny. Ia hanya harus melakukan ini sendiri.

“Maaf aku terlambat.”

Sooyoung memandang gadis itu dan tersenyum.

“Tidak apa-apa. Aku juga belum lama.”

Gadis itu tersenyum padanya dan duduk di sampingnya.

“Terima kasih sudah datang. Aku tidak tahu pada siapa aku harus mengatakan ini.”

Sooyoung mengangguk. Gadis itu mengamati sekelilingnya.

“Kenapa kau ingin bertemu denganku di sini?”

Gadis itu menghela napas dan menoleh pada Sooyoung.

“Yul.”

Dahi Sooyoung berkerut. Ia membiarkan gadis itu melanjutkan ucapannya.

“Donghae merencakan sesuatu untuknya. Untuk memisahkan mereka.”

Wajah gadis itu tidak menunjukkan tanda-tanda berbohong. Sooyoung terlihat tenang terlepas berita yang didengarnya.

“Aku tidak terkejut karena dia selalu melakukannya akhir-akhir ini.”

Gadis itu tertawa ketika Sooyoung mengatakannya.

“Dia memintaku untuk membantunya tapi aku menolak. Aku tidak bisa melakukannya.”

Sooyoung menggertakkan giginya. Ia merosot di kursinya.

“Aku iri pada kalian. Cara kalian mencintai satu sama lain adalah alasan lain pada keputusanku. Aku tidak bisa mengambil cinta itu. Aku merasa bersalah. Berhati-hatilah dengan Donghae, Soo. Dia tidak akan menyerah sampai dia merasa puas.”

Gadis itu tersenyum padanya dan berdiri. Ia ingin berlari secepat mungkin namun pertanyaan Sooyoung menghentikannya.

“Kau bisa kembali mendapatkan dia jika kau setuju membantu Donghae. Kenapa?”

Gadis itu tersenyum sedih.

“Karena cintaku adalah untuk melepaskannya. Aku memutuskan itu sejak hari pertama aku jatuh cinta padanya.”

~~~;~~~;~~~

TBC

careful, Soo~ kekeke

credit: bluppy @SSF

boiboi~

56 thoughts on “My Valuable Treasure is Your Love [Chapter 15]

  1. kapan seh yul ma sica pisah? ato gk sica keguguran..
    pengen deh yul tu sekali2 yg nyakitin sica,, apa kek misalnya .. yul ngak sengaja hamilin vic… biar seimbang,,, masa yul sllu jd yg trsakiti..

  2. i’m first????!!
    huaaaaaaaahikshiks taeny bneran bakalan pisah??!tp kalau jodoh g’kan lari kemana hehehe
    syukur dech tante vic g’turut serta ma rencana jahat dongdong!!

  3. Yul akhir nya ngasih tau sica kl die bukan penyebab kecelakaan itu…
    Taeny lg galau ni….
    Tu yg bicara m soo psti si victoria…n syukur dech vic gk k makan omongan ny si ikan….
    Lanjut thor d tunggu yg ff prince yuri ny….

  4. huft~ Taeny bakal terpisah.. Yul jd bersalah ma Sica.. Soo tau bakal ada rencana lain buat Yulsic.. ceritanya bener2 penuh konflik tp seru.. Next

  5. Taeny lagi di terjang badai angin halilintar membahana ulalaaaa #plaaak hahaha

    Yul udah ngikutin emosi duluan si jd nya gitu , ujung2nya menyesal .
    Ahh kaya vict bakalan bner2 tergaruh sm ikan , oke lnjuut .

  6. Syukur dech vic gak ikut ma rencananya hae buat ngehancurin yul
    Taeny bakalan pisah nich tapi semoga mereka jodoh terus ketemu lagi

  7. Annyeong ……
    Wah terharu aku ,finally smua salah paham ini … u,u
    Tp gak bisa dlu tenang nih … s dongek msih idup soalnya …#eh
    Vict tuluskah???? Penasaran deh klo gtu ,dtunggu aja ….
    SEMANGAAAAAAAAAT

  8. Yah tebece…
    Taeny akn pisah 😢tp cinta mereka bakalan tetep nyatu..
    Bagus dh vic gk trhasut hae, tp sianan liat vic harus lepasin yul😭demi cintanya ke yul walau tak memiliki nya..

    Thor lanjutin you’ll be the prince&i’ll be the princess nya donk,gumawo😀

  9. Vic gue kira bakalan sekongkol sama donghae,untungnya dia mau cerita ma soo 😁
    Uhh…kasian ma taeny harus pisah dulu ya.

  10. yey akhirnya satu2 masalah mulai terpecahkan juga dan senangnya di chap ini gak ada si pengganggu donghae tapi poor taeny jangan bikkn mereka putus.

  11. Akhirnya kwon family tau kecelakaan itu bkn slh sica, taeny pisah? Gpp dm cita” taeny, jodoh gak kmn”.. untng vic gak ngikutin rncn jht donghae.. lanjut thor

  12. jodoh emg gk kmn taeny tpi klau jodoh gk d kejar dia bklan lari kmn2…
    ak curiga sma kta2mu tar… careful soo
    knp soo mesti hati2

  13. Kapan om ikan ga nyakitin daddy??? Kapan jg sicababy bahagia tanpa ada ikan dihidup dia?? Huaaaa taeny badai? Hahah biarin lah sekali kali mereka perlu badai biar ga mesum terus wkwkwk

  14. gilaaaaa… bnr2 gilaaa… pasti gadis itu si vic.. gk nyangka ya ternyata vic orgnya baik jga rela ngelepasin cintanya buat yul..
    gw salut ama lu vic.. akhirx beban yg selama ini dipikul sica akhirx hilang jga.. seiring kebenaran itu.. thanks god.. thanks jga ya thor udh buka jalan kebenaran buat yulsic.. hehe..

  15. Annyeong,,
    syukur dech vic ngak mau ikutan rncana licik om ikang cupang,,smga soo cpt ksih tau yul rncna licik sech ikan,,tp bnr2 salut sm vic dia bnr2 lpsin cnta nya aslkn yul bhgia,,,,
    Taeny ayo yg sbar,,,bdai psti brllu dan jodoh takkan kmna,,
    Ok siip
    Ttp smngatttt
    Gomaomao,,,

  16. Nah kan.. ayo gagalin rencana donghae..
    yul harus jaga sica tuuhh..
    jangan ampe lepas sicanya.. please..

    taeny gimana tuh thor? Yah mereka cuman terpisah jarak kan tp masih saling mencintai kan..

  17. aigooo
    soo knp ci ?
    ishhh,,
    mdah”.an victoria bener” melepas yul .
    hmm
    taeny pisahh ??
    utk smentara, gpp lah hehe

  18. Yulsic aman adem ayem,tapi taeny lagi menyedihkan gini huhuu
    vic baik deh ga mau sekongkol sama donghae’…. Next tarra

  19. Akhirnya yul bener2 udah nerima sica
    Buat taeny mending pada ngelanjut kuliah deh dari pada mereka trs ribut,, ntar kalau udah lulus baru deh tu mereka cpt nikah

  20. Ternyata cinta vic ke yul tulus bgt yee,sampai rela ngelepasin yul meski hatinya tersakiti!!! Taeny yg sabar yaaa

  21. Mkin lma mkin trbongkar nih mslh yulsic sma hae.trus taeny gmn msak bkl pisah thor.trus yg ktm sma soo it vic y.

  22. taeny mkin galau, emng bnr kl mereka udh brjodoh tho ntr taeny bs sama2 lg
    whoaa moga yulsic makin lengket, gak akan ada yg bs pisahin mereka
    vic emng baik bngt, dlm bngt tuh kata2nya, moga aja emng bner vic mo gagalin rencna hae

  23. Gadis itu pasti victoria.Iyakan??
    Kirain dia bkln jahat..Haduh..Kemaren” udh suudzon nih..hahaha
    Taeny kurang mendrama nih..Mestinya ada jambak”an,pukul”an..#eh
    Akhirnya yul ngasih tau jessica kejadian yg sebenarnya…Yuhuu..
    Thor..Pangeran yul ditunggu..#plak

  24. Waa taeny kyk nya terpisah nih ntar. Yulsic akhirnya udh jelas. Vic itu pasti, hebat bijak bgt dia

Leave a reply to novilrs Cancel reply