The S Squad [Chapter 5]

short update

enjoy~

~~~ ~~~~ ~~~

Chapter 5

 

Flashback

“Yul! Yul! Kwon Yul!”

“Sica! Jessica! Jessica Jung!”

Anggota-anggota yang lain tidak bisa menghubungi pasangan itu, dan berdasarkan obrolan yang mereka dengar, situasinya tidak terdengar baik-baik saja.

“Seo! Bisakah kau coba menemukan mereka berdua?” tanya Tiffany. Ia berdoa semoga mereka berdua baik-baik saja. ‘kumohon selamatkan mereka.’

“Unnie, aku tidak bisa melakukannya. Kamera-kameranya tidak lagi berfungsi.” Seohyun berusaha sebaik mungkin untuk kembali menghubungkan kamera-kamera itu ke sistemnya namun ia tidak bisa.

“Sial! Aku akan kembali ke sana untuk menjemput mereka.” Taeng tidak akan pergi sebelum timnya lengkap.

Tapi ia terlambat. Gedung itu meledak tepat di depan mata kepalanya sendiri. ‘Tidak.’

‘Astaga.’ Anggota-anggota yang lain tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Mereka langsung berlari ke tempat kejadian.

Gedung itu hancur lebur. Semuanya terbakar. Mereka tidak tahu di mana letak pintu masuk atau keluar. Gedung yang berdiri kokoh di atas tanah ini telah runtuh dan sirna. Dan hanya butuh satu detik. Satu detik yang mengubah segalanya. Mereka putus asa. Mereka memilih untuk percaya bahwa dua agen itu berhasil selamat dari bencana ini.

Mereka berkeliling mencari kedua agen tersebut, berteriak di sana-sini, berharap menemukan pergerakan apa pun, atau mendengar teriakan minta tolong. Apa saja.

Seohyun, dengan pipi yang dibasahi air mata, berusaha sebaik mungkin untuk menelusuri jejak terakhir mereka berdua berdasarkan alat pelacak yang ia pasang di ear piece mereka.

Dan di sana lah ia melihat sesuatu. Harapan.

“Yul oppa!”

Begitu anggota-anggota lain mendengar teriakannya, mereka langsung bergegas menghampirinya. Mereka melihat tangan yang terulur lemas.

Menyingkirkan reruntuhan yang menutupi tangan itu, mereka menemukan Yul. Kepalanya terluka parah.

Taeng berlutut dan memeriksanya. Jantungnya berdetak. Berdetak samar. “Kawan, bangunlah! Bertahanlah!” sahutnya ketika ia merasa bahwa denyut nadinya semakin melemah. Mereka berusaha menghentikan pendarahan di kepalanya dan melukukan apa saja untuk menyelamatkannya. Mereka menginginkannya untuk tetap bertahan dan menunggu bantuan datang.

~~~;~~~;~~~

Yul dilarikan ke rumah sakit. Dia selamat, untuk saat ini. Tapi mereka masih kekurangan satu member lagi. Di mana dia? Atasan mereka mengirimkan agen lain untuk membantu pencarian di seluruh wilayah tapi mereka tidak menemukan apa-apa. Bahkan tubuhnya pun saja tidak. Jessica menghilang.

Tiffany menangis histeris begitu ia mendengar berita itu. Sahabatnya menghilang. Rasanya akan sedikit lebih baik jika tubuhnya ditemukan. Tapi kenyataannya tidak ditemukan apa-apa. Dan seolah-olah berita itu belum cukup buruk bagi anggota The S Squad, dokter keluar dari ruang operasi, memberitahu mereka bahwa Yul dalam keadaan koma dan tidak bisa dipastikan kapan dia akan sadar.

“Fany…” Taeng sudah cukup sedih melihat sahabat terbaiknya terbaring dalam keadaan yang tidak pernah ia bayangkan. Tapi ia tidak boleh bersedih ketika kekasihnya menangis histeris setelah mendengar berita sahabatnya menghilang.

“Setelah semuanya pulih, kita akan mencarinya bersama-sama.” ia mencoba menenangkannya, meskipun ia tahu itu tidak masuk akal. Karena hampir tidak mungkin seseorang bisa selamat dari ledakan seperti itu. Selamatnya Yul adalah keajaiban.

“Taeng, Jessica masih hidup ‘kan?” Fany memeluknya erat dan mencoba mencari ketenangan dari Taeng.

“Sica adalah spesialis lapangan terbaik di sini. Dia akan selamat. Mungkin dia lari ke tempat lain. Kita hanya harus menemukannya. Kita akan menemukannya.” Taeng menenangkannya, atau lebih seperti berusaha meyakinkan Tiffany dan dirinya.

Semua anggota The S Squad merasa hancur. Tidak satu pun orang di SSF pernah melihat The S Squad seperti ini sebelumnya. Seolah-olah separuh dari mereka telah menghilang.

~~~;~~~;~~~

TBC

next chap rada banyakan deh 😛

boiboi~

credit: numbernine @AFF