Ice Boy [Chapter 10-A]

Hi 🙂 Ice Boy updated ^^

enjoy~

~~~~ ~~~~ ~~~~

10 – A

 

“Selamat pagi, Yul!”

Yul? Jessica mendadak berhenti berjalan saat ia mendengar seseorang menyebutkan nama laki-laki itu. Melirik ke sekitar, ia melihat Yul berdiri tak jauh darinya.

Tatapan mereka bertemu.

Jessica berdiri membeku. Ia ingin pergi menjauh namun ia tidak bisa bergerak. Jantungnya berdegup kencang saat Yul berjalan semakin dekat dengannya.

“Hei, Jung.”

Jessica menunduk ketika Yul menghampirinya.

“Uh…se-selamat pa-pagi, Yul.” Sapanya gugup.

“Apa yang terjadi padamu tadi malam?”

Oh tidak! “Aku…uh…a-aku ketiduran.”

“Di mejamu?” Yul mengangkat sebelah alisnya.

“Aku s-sedang berada di te-tempat tidurku ketika kita…uhm…ch-chating.” Ia mengembuskan napas. Suaranya melemah di kata terakhir.

Yul mengangguk. “Tentang itu.”

Omo~ kumohon, jangan tentang itu.

“Maaf.” Katanya dengan suara pelan.

“Maaf?” ia cemberut, merasa sedikit kecewa. Apa yang dia maksud?

“Pagi tadi aku memeriksa obrolan kita tadi malam.”

Dia membacanya lagi?

“Dan aku sadar aku mengatakan beberapa hal yang tidak pantas. Maaf, kemarin malam aku mabuk.”

Oh, dia mabuk…apa?!

Tiba-tiba, Jessica mendongak melihat Yul, matanya terbelalak karena terkejut. “Kau mabuk?!”

Yul menatapnya bingung.

“Dan inilah aku, tidak tahu harus berbuat apa karena aku baru saja mengatakan beberapa…beberapa…”

Ia berhenti sejenak, mencari kata-kata yang tepat.

“Hal yang bodoh.” Lanjutnya malu-malu.

Hal-hal bodoh? “Kau tidak bersungguh-sungguh?” tanyanya lembut. Nada suaranya terdengar kecewa.

Tentu saja, aku bersungguh-sungguh! Aku hanya belum siapa untuk mengatakannya padamu. Jessica memalingkan muka dari Yul. “Yah, aku…”

“Yul Oppa!” tiba-tiba seseorang memanggilnya.

Mereka berdua menoleh ke arah suara itu berasal.

Seorang gadis muda berambut coklat panjang berjalan menghampiri mereka, memeluk Yul dengan erat.

“Omo~ Yul Oppa! Aku sangat merindukanmu!”

Yul terkejut, benar-benar terkejut. “J-Ju Hyun?”

Jessica menatap mereka, sama terkejutnya seperti Yul.

Yul tidak membalas pelukan gadis itu namun Jessica bisa melihat raut wajahnya telah berubah; ekspresi sakit bercampur sedih.

Gadis itu melepaskan pelukannya dan menyentuh wajah Yul. “Oppa, bagaimana kabarmu?”

“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Yul.

Ia tersenyum. “Karena aku kemari untuk berlibur, aku tidak punya kegiatan jadi aku memutuskan untuk bekerja di sini sebagai guru paruh waktu.”

“Guru?”

“Ya. Kau tidak senang aku di sini?”

Yul tetap hening.

Seohyun menyadarinya dan tesenyum sedih. “Kurasa kau tidak merindukanku, Oppa.”

Bel sekolah berdering.

“Oh, Yul Oppa. Aku harus pergi sekarang. Aku tidak mau terlambat di kelas pertamaku.” Ia kembali memeluk Yul. “Sampai jumpa nanti.”

Sebelum ia pergi, ia menoleh pada Jessica dan membungkuk hormat. “Unnie.”

Jessica balas membungkuk.

“Ju Hyun-ah.” Gumam Yul dan mulai melangkah pergi.

Jessica memandangi Yul pergi. “Ju Hyun?”

~~~:~~~:~~~

“Selamat pagi, Sica!”

Yoong menyapanya begitu ia memasuki kelas mereka.

“Hai Yoongie! Kau sudah menyelesaikan pekerjaan rumahmu?”

“Tentu saja!” ia terkekeh dan menyerahkan sebuah mawar merah. “Ini, untukmu.”

Jessica menatapnya bingung. “Untukku?”

“Ya, Jessi. Dan ini juga.” Tiffany berjalan menghampiri mereka dan menyerahkan sebuah catatan.

Jessica mengambilnya dan membaca catatan tersebut.

Bagaimana akhir pekanmu, Ketua Jung?

Semoga kau tahu betapa berartinya kau bagiku

Saat Jessica membaca catatan itu, ia tidak bisa menahan senyumnya dan wajahnya tersipu lagi.

“Kami menemukan itu di mejamu.” Kata Yoong.

“Aww, Jessi. Bukankah itu romantis?”

“Ya, Sica. Dan kau lebih baik menjadikan dia sebagai pacarmu ketika dia menunjukkan dirinya padamu.” Tambah Soo menyindir.

“Aku tidak yakin.” Jessica mengangkat bahu.

“Kenapa? Apakah woori Sica menyukai orang lain?” goda Sunny dan teman-temannya yang lain menatap padanya; mengharapkan jawaban.

“Yah…” ia memandang berkeliling dan melihat laki-laki yang mengobrol dengannya tadi malam. Tanpa sadar ia tersenyum. “Ya, aku menyukai seseorang.”

Keempat temannya tercengang, mereka terkejut.

“Apa aku tidak salah dengar?”

“Sica menyukai seseorang sekarang?”

“Jessi, beritahu kami siapa dia!”

“Aku lapar.”

Pada saat itu, Ms. Lee memasuki ruangan.

Jessica hanya memberikan seulas senyum pada mereka. “Kembalilah ke kursi kalian.”

~~~:~~~:~~~

Ia berada di kelas ketiganya. Tiba di ruang kelas, ia mendapati para siswa yang ribut. Ia mengetuk pintu dan bertanya pada seorang siswa yang sedang duduk di meja guru, berusaha menenangkan rekan sekelasnya.

“Permisi, Unnie. Apakah ini kelas 6-B?”

Semua siswa di ruangan tersebut berhenti sejenak dan melihat ke arahnya.

“Pasti murid baru.”

“Dia lucu!”

“Ya, ada yang bisa kubantu?” siswa itu tersenyum padanya.

“Ya. Saya guru kalian.” Ia memberitahu mereka.

“Guru?!”

Ia berjalan ke depan dan membungkuk sopan.

“Selamat pagi semuanya. Saya guru sementara kalian. Nama saya Seo Ju Hyun tapi kalian bisa memanggil saya Seo Hyun.”

Siswa-siswa di ruangan tersebut tercengang.

~~~:~~~:~~~

“Jessi, kami akan menunggumu di kantin.”

“Oke.”

Sudah waktunya makan siang dan Jessica masih mencatat.

“Sooyeon-ah!” ketika itu, Dongwook berjalan melewati ruangan mereka dan melihat Jessica.

“Hai, Mister!”

“Apa yang kau lakukan?” Dongwook masuk dan berjalan menghampirinya.

“Menulis catatan.”

“Kau bisa menyelesaikan itu di rumah. Sekarang waktunya makan siang.”

“Banyak hal yang harus aku kerjakan, Mister. Aku harus mengatur waktuku secara efisien.”

“Rajinnya Sooyeonie.” Ia terkekeh. “Kau ingin aku menunggumu? Kita makan siang bersama.”

“Tidak apa-apa. Kau bisa makan siang sekarang. Kurasa pekerjaan ini akan menyita banyak waktu.”

Dongwook tersenyum. “Oke. Selesaikanlah dengan cepat dan jangan lewatkan makan siangmu.”

“Baiklah, mister.” Ia balas tersenyum.

“Sampai jumpa nanti.” Dongwook membelai pipi gadis itu sebelum keluar dari ruangan, meninggalkan Jessica yang tersipu.

Ia tidak tahu namun Yul masih duduk di kursinya, memperhatikan mereka sejak Dongwook masuk.

Apakah aku satu-satunya orang yang dia sukai? “Mungkin dia memang tidak bersungguh-sungguh.” Ia menghela napas dan mengalihkan pandangannya ke jendela.

Beberapa menit kemudian, Jessica beranjak dari kursinya dan hendak keluar dari ruangan ketika ia melihat Yul masih berada di dalam ruangan.

Ia melihat laki-laki itu menatap keluar jendela, berpikir serius. Apakah sedang dia memikirkan gadis itu?

Begitu teringat gadis itu memeluk erat Yul sebelumnya membuatnya merasa sedikit tak nyaman.

Ia hendak menghampiri laki-laki itu ketika ia mendengar seseorang memanggil dirinya. “Sica!”

Donghae berjalan ke arahnya. “Kenapa kau masih di sini? Kau tidak akan pergi makan siang?”

“Hai, Donghae! Sebenarnya aku baru saja mau pergi.” Ia tersenyum padanya dan melirik Yul.

Ia melihat laki-laki itu melotot menatap Donghae.

 “Benarkah? Ayo kita makan siang bersama.” Donghae menariknya dan mulai berjalan.

~~~:~~~:~~~

“Pelajaran untuk hari ini dicukupkan sekian. Terima kasih.”

Seohyun membungkuk dan tersenyum pada murid-muridnya. “Selamat menikmati makan siang kalian.”

Para siswa keluar dari ruangan dengan terburu-buru. Seohyun tengah mengemas barang-barangnya ketika seseorang berjalan ke arahnya.

“Hi, Ms. Seohyun!” seorang laki-laki tersenyum padanya.

Ia menengok ke belakang dan tersenyum. “Hai, Mr…uhm…Jung.”

Laki-laki itu terkekeh. “Panggil saja aku Yonghwa.”

“Yonghwa Oppa.” Seohyun mengangguk padanya.

“Aigoo~ kau sangat muda dan cantik, Ms. Seohyun.” Ia tersenyum lebar.

“T-terima kasih.” Seohyun membungkuk malu-malu.

“Kira-kira, apa kau mau makan siang denganku?” ia mencondongkan tubuhnya lebih dekat ke meja.

Seohyun merasa tidak nyaman dengan kedekatan mereka yang tiba-tiba.

“Yah! jangan menggodanya Yonghwa!” seorang gadis tiba-tiba menyela.

“Apa? Aku tidak berbuat apa-apa!” ia membela diri.

“Kau membuatnya takut.” Gadis itu mendorongnya pergi. “Pergilah dan jangan ganggu dia.”

Ia berbalik ketika Yonghwa menghilang dari pandangan dan mendapati Seohyun menatap ke arahnya dengan sedikit terkejut.

“Uhm…terima kasih, Ms…Kim.”

“Maafkan Yonghwa. Dia memang seperti itu.” Ia tersenyum.

Seohyun mengangguk.

“Dan omong-omong, panggil aku Hyoyeon.”

“Oke, Hyoyeon Unnie.” Ia membungkuk padanya.

“Kau masih baru, kan? Kau ingin ditemani melihat-melihat sekolah?” kata Hyoyeon menawarkan.

“Terima kasih, Unnie. Ayo kita makan siang dulu.”

“Kau akan mentraktirku?”

Seohyun berhenti sejenak namun kemudian mengangguk. “Oke.”

Hyoyeon terkekeh. “Aigoo~ kau lucu sekali. Aku hanya bercanda.”

“Tidak apa-apa, Unnie. Aku akan mentraktirmu.”

“Baiklah, kalau begitu.”

Mereka berdua terkekeh dan meninggalkan ruangan.

~~~:~~~:~~~

“Di sini, Je-”

“Jangan panggil dia. Lihat, dia dengan seseorang.”

Tiffany baru saja akan memanggil sahabatnya ketika Sunny memotongnya.

“Donghae?”

Mereka berempat duduk di salah satu meja kantin. Mereka memperhatikan Jessica dan Donghae sejenak dan saling berpandangan.

“Mungkin dialah yang Sica bicarakan.” Kata Sunny.

“Seseorang yang disukainya?” tanya Soo acuh tak acuh.

“Tapi dia bilang dia tidak menyukai Donghae.” Yoong mengangkat sebelah aslisnya.

Mereka mengangkat bahu.

“Tapi bukankah mereka terlihat cocok bersama?” Tiffany tersenyum.

“Ya, Fani-ah. Lagipula, Donghae sangat mencintai teman kita.” Kedua gadis itu terkekeh.

Kening Yoong berkerut. “Aku tidak setuju dia dengan Sica.”

“Aku setuju denganmu, Yoong. Dia tidak terlihat bisa dipercaya.” Kedua laki-laki itu setuju dengan pendapat mereka.

“Apa yang kalian ketahui?” Tiffany mendengus dan Sunny mengangguk.

“Banyak.” Jawab Yoong dan Soo serempak.

“Banyak.”

“Dari sudut pandang seorang pria.”

+++

“Bagaimana akhir pekanmu, Sica?”

“Menyenangkan.” Jessica tersenyum, mengingat semua yang terjadi pada hari itu. “Bagaimana denganmu?”

“Yah, akhir pekanku membosankan. Aku tidak bisa bertemu denganmu.”

“Tidak bisa menemuiku?” Jessica mengangkat sebelah alisnya.

“Ya. Aku pergi ke apartemenmu tapi kau tidak ada di sana.”

“Oh, kenapa kau tidak meneleponku?”

“Aku berencana untuk mengejutkanmu.”

Jessica tertawa. “Itu bukan hari ulang tahunku, Hae. Kenapa kau ingin mengejutkanku?”

Tiba-tiba, Donghae duduk lebih dekat dengannya dan memegang tangannya. “Karena aku ingin mengejutkanmu.”

Jessica merasa tidak nyaman dengan sentuhan tiba-tiba dan segera melepaskannya. “Donghae, terima kasih untuk makan siangnya. Aku harus kembali sekarang.”

Donghae mengerutkan keningnya. “Secepat ini?”

“Maaf, ada yang harus aku kerjakan.” Ia beranjak dari duduknya.

Donghae melakukan hal yang sama. “Biarkan aku mengantarmu ke kelas.”

Mereka berjalan bersama menuju pintu keluar namun Jessica berhenti sejenak.

“Tunggu, Hae.” Ia pergi ke salah satu kedai kantin dan memesan makanan.

“Kau masih lapar?” tanya Donghae.

“Tidak, ini untuk orang lain.”

“Orang lain?” ia menyipitkan matanya.

“Uh…ya. Kau tahu, untuk teman Shikshin-ku, Soo.” Ia berbohong.

“Oh.” Donghae mendekat ke sampingnya lagi dan merangkul pundaknya.

“Itulah sebabnya aku menyukaimu, Sica. Kau sangat perhatian.”

Jessica hanya balas tersenyum tidak nyaman.

~~:~~~:~~~

Ia memandang sekeliling ruangan, dan ke kursi Yul.

Beberapa siswa telah kembali ke ruangan namun Yul tidak terlihat di mana-mana. “Di mana dia?”

Ia berjalan di koridor sekolah dan pergi ke lantai atas menuju rooftop.

“Di sini kau rupanya.” Ia menemukan laki-laki itu duduk diam di sebuah sudut sambil menatap langit.

“Hai, Yul!” sapanya.

Mendengar suara yang familiar, Yul balas menyapa namun tidak melihat ke arahnya. “Hei.”

“Kau sudah makan siang?”

“Belum.”

“Ini. aku membelikan makanan untukmu.” Ia menyerahkan makanan tadi.

Yul berdiri dan menoleh padanya. “Aku tidak lapar.”

“Oh.” Jessica cemberut, merasa tertolak.

“Tapi terima kasih.” Tiba-tiba Yul mengambil makanan itu darinya, dan tanpa sengaja tangan mereka bersentuhan.

“S-sama-sama.” Jessica tersipu.

Yul menghela napas. “Kau bersikap seperti itu lagi.”

“Huh?” Jessica melihat ke arahnya dengan bingung.

Yul menaruh makanan di tangannya dan mencondongkan tubuhnya lebih dekat dengan Jessica.

Ia mundur namun Yul melangkah lebih dekat.

Ia mundur lagi sementara Yul semakin mendekat hingga ia terjebak di antara dinding dan Yul.

“Uh…Yul, b-bisakah kau b-bergeser sedikit? K-kau terlalu dekat.” Ia tergagap dan melihat ke bawah.

“Lihat aku.” Perintahnya dan tidak memundurkan langkahnya.

Jessica menggelengkan kepalanya, merasa tidak nyaman.

“Lihat aku, Jung.” Ia menempelkan tangannya ke dinding di dekat wajah gadis itu.

Wajah Jessica kini sangat memerah.

Merasa terancam dengan suaranya, Jessica memutuskan untuk melihatnya. Tatapan laki-laki itu lembut.

Tatapan itu tidak bertahan lama dan ia kembali memalingkan mukanya. Aku ingin menciummu.

Yul menghela napas lagi, merasa kalah.

Ia mundur selangkah dan menatap Jessica. “Bagaimana mungkin aku berbicara padamu kalau kau sebegitu tidak nyamannya denganku?”

Berbicara padaku? Jessica menatapnya.

“Kau bilang aku bisa berbicara padamu…tapi bagaimana mungkin aku bisa kalau kau selalu seperti itu?” suaranya terdengar lembut.

“Apakah aku terlihat berbahaya seolah-olah aku akan memakanmu atau berbuat sesuatu yang buruk padamu?” kilat kesedihan dapat terlihat jelas di matanya.

“Tidak, kau tidak seperti itu Yul.” Jessica segera memotongnya. “Aku tidak melihat kau seperti itu. Hanya saja….” Ia berhenti sejenak.

“Kau tahu tepatnya kenapa aku bersikap seperti ini padamu.” Ia menunduk, memainkan jari-jarinya.

“Aku tidak bisa memahaminya, Jung.” Mata Yul tetap terpaku padanya. “Apa yang kau suka dariku?”

Apa yang dia bilang? Jessica kembali menatapnya.

“Ya, aku punya segalanya tapi…aku tidak punya pendirian. Aku dingin, sombong, keras kepala, malas, tidak punya hati…penyendiri.” Suaranya menjadi lebih lembut di setiap kata yang diucapakannya.

Jessica menatapnya dengan sedih, bingung dan pada yang sama terluka.

“Aku tidak sepertimu.” Lanjutnya. “Cantik, pintar, ramah, bertanggungjawab…bahagia, dicintai oleh semua orang…nyaris sempurna.”

Kali ini, Yul melihat ke bawah, kesedihan dapat dilihat di matanya.

Jessica melebarkan matanya, tidak memercayai apa yang didengarnya. Dia melihatku seperti itu?

Seolah-olah mereka mempunyai pikiran mereka sendiri, kakinya mulai bergerak; mendekatkan dirinya dengan Yul.

Hal ini membuat Yul menatapnya.

Jessica balas menatapnya dengan matanya yang lembut. “Karena kau tidak seperti orang lain, Yul. Bagiku…kau istimewa.”

Tanpa diduga, Jessica mengecup pipinya, membuat laki-laki itu diam membeku.

Setelah beberapa saat ia melepaskan kecupannya dan melihat jam tangannya. “Masih ada sepuluh menit tersisa untuk makan makananmu. Jangan terlambat.”

Menyunggingkan seulas senyum padanya, Jessica pergi dari tempat itu, meninggalkan Yul yang masih berdiri diam.

Ia menyentuh pipinya. Baginya…aku istimewa.

 ~~~:~~~:~~~

TBC

Sorry udah lama gak update fanfic ini gue lagi konsen sama My J dulu 😀 so beginilah, perkembangan YulSic disini emang bikin kesel banget!!! Thanks for leaving a comment and supporting me ^6^

credit : Juri @SSF

boiboi~

70 thoughts on “Ice Boy [Chapter 10-A]

  1. Yul: aku .. Spesial untuknya ..
    Q suka bgt ma bgian itu …
    Teryta sica dri sdut pndang yul mndkti sempurna …
    Awwww …bkin greget nie yulsic ..
    Cepet jadian jgn klmaan …
    Seo ama yoong aja ..
    Heeheehee …
    Lanjut thor …

  2. annyeong…

    ini mah sesi curhatan yulsic haha 🙂
    ahh seneng deh yuri udah mulai bisa terbuka ma Jessica,mskipun sedikit…
    Yuri tu pipi jgn d cuci ya,sayang ntar bekas bibir Jessica na hilang wkwkwk…
    Hae namplok Sica mulu deh ahh kek nyamuk ajj 🙂

  3. jreng…jreng.. jreng… sica malu2 eh sekalinya maju langsung nyusor ajip..wkwk #plak XD

    ya kan itu yang nulis surat yoong kan yah… penasaran gue…>,<

    duo makne segaralah kalin kembali jangan gangu yulsic…'0' #plaj

  4. ciee ciee ciee sica eomma dengan yul appa udah berani nihh .. hehe

    yah! donghae dan dongwook jangan dekat dekat sica eomma .. awas kalau masihh delat dekt ..

    mwo?? hyunni nongol?? jngan blang hyunni akan menjadi penghalang sica eomma dan yul appa?? andwaeee

    okk .. lnju thorr .. jangan lama yee

  5. Hehe.. Disananya ff ini panjang thor? Maksudnya udah sampe end gitu? #plakk
    Huahh.. Bener-bener kesel sendiri nih buat ff ini terutama yulsic.. Napa diperlambat buat kearah jadiannya ckck.. Tapi, emang harus gitu juga yah? Hehe buat bikin penasaran reader’s *asyik
    Hmm.. Seo emang cock buat jadi guru. Tapi, jangan jadiin dia penghalang buat yulsic.. Lari ke yoong ajah, noh dia jomblo -,,-
    Siapa sih yang ngirin terus tuh note+bunga??

  6. wah,,,,, yulsicccc,,,,,
    sukaaaaaa bgt, akhirnya muncul jg chap 10 nya,,,,
    makasih thor…
    lanjutkan,,,, smangtat ya…
    ohya, minta pw nya MJ dong thor,,,,
    Plissss….

  7. wah! sica udah berani cium yul
    udah yulsic jadian aja
    dongwook sama donghae ganjen sama jessica
    kapan nih ada yoonhyun moment?

    lanjut thor,, semangat 😀

  8. yulsic malu2….
    hati yul udh mencair buat sica….skrang yul lbh hngat sma sica
    hyunie jgn ganggu yul hush2…sna kamu sma yoong aja…

  9. ahhh jessica prhatian bgt dsini sma yul.
    pnasaran sm part slnjutny.
    jgn lama2 ya thor updateny 😀

  10. kmana jja thor koq bru nongol,,-hhehe

    kya.a dsini yg gentle tuh mlah sica ya bkan.a yuri-,qeqeqe

    oh ya thor di part brikutt.a adain cerita tentang taeny dong..hhehe

  11. aduh yulsic makin unyu aja, udah brani nyium noh sica.., trus dah maen slahpham2an ama cmburu2an pula… ckck
    lanjut lanjuut…

  12. Annyeong ,,,, ,,,,,

    Wwaaaw,,, YulSic Gw Sweet bnget siii,,, mskipun sdkit demi sdikit, tpi lama” mnjadi bukit*alah

    Hmm,,, Yul sbnernya galau kli yah,, Juhyun back,,,, kkee

    D tunggu Next chapter nyah,,,
    And MY J ,,, Kkkee
    SEMANGAAAAAT

  13. Anyeong tarra!!
    Yul emng special untuk sica..

    Yaah gk da moment yoonhyun..

    D tunggu my j nya,,,

    Fighting tarra

  14. Yulsic, ahaii! Cneng bgt ngliat mreka berjujur2an bgitu. Kan jdi tau isi hati mazing2. Ay0w dunk, sgera cri kjelazan. Maza gantung gni cih. Yaah, taeny ga mncul. Lanjuuut!

  15. so sweet ending tbc nya :-p
    sebenarnya juhyun itu siapa nya yuri toh ???
    interisting ke depannya…
    hwaiting 😉

  16. awww… awww..
    so sweet yulsic
    next chap jelasin dong ada hubungan pa yul.ma seo trus bkin yoong dket ma seo taw sebaliknya intinya adakanlah yoonhyun
    okee semangat hwaitaeng!!

  17. Oh maigoot… Yulsic pesat bgt prkembngannya. YA!!! Donghae enyahlah kaaaaauuu. Menggangu saja. Aihh sica udh brni ye cium2 yul…
    Ohya Tara bagi PW yg My J dunk???
    Ywdh dh boyboy^^

  18. aww.. aww. aww… itu gulanya berapa kilo ya? so sweet bgt hahaha
    sica: “kau spesial…. untukku”
    yuri: “aku spesial….. untuknya”
    me: “kalian sangat spesial… untukku”
    hahahahhaa..// #apaansih
    lanjut thor ^^

  19. hello thor. this is so sweet. tapi ada penganggu yulsic. sy tendang mereka ya.
    mana taetae gak nongol hehehe.
    ku tunggu lanjutan.
    hwaiting

  20. Tarra eonnie napa di part ini banyak udang rebus ea, pd merah2 bengkak{?} gi??#maksud na phaan tuh nae, nyindir eomma neh c’rita na oeh??#ani eomma hehehe piss ^_^

    emmmss… Kra2 sp ea pengirim notes ntu?? koq nae makin p’nazaran ea, phi dugaan nae sih kalo gak donghae my love fishy ea yoongie my deer shiksik as me#apadah ini alien kurang sebiji plak% plak% plak% gamparin dongwook oppa brg2 yoonyulsic~shippers….

    Uuuuuhhh….cie..cie…cie….appa dapet kissue dari omma ehem….ehem….#nae u6 mw dong ommae di kissue…¤_¤….#minta jha sana ma namjachingu u ngapain minta ke anne……#iiihhh eomma jhat hiks…hiks….Y_Y….HIDUP BAGAIKAN S’BATANG KARA MINTA KISSUE GAK DI KASIH DASAR SI EOMMA EMANG PELIT BIN MEDIT JIDAT NA TAMBAH JENONG NTAR LHO…#DIEM LOE% Hehehe mian eomma ku sayang maniz cantik imoet lucu polos lugu cool baik hati suka menolong rajin menabung PHI TU MASIH MAY BE….INGET M…A….Y…..B……E…….YOU KNOW ne???%kbr ah dr pd di gebukin yoonyulsic~shippers…
    Pay…pay…chu~
    ¤_^

  21. Ahh seneng deh sma perkembangan yulsic #tinggal tggu tgl jdianya nih kekeke 😀
    seo muncul?yeayy, pnsrn sm msa lalu yulseo sprti ap.. Hmm tp seo nti ma yoong aj hehe
    dtggu slnjutnya^^

  22. yah yulsic >< ternyata sebegitu menderitanya pada sikap dirinya , kusarankan untuk yul coba kau ubah sedikit sikapmu, yeeh daebak sica perlahan merobohkan kebekuan hati yul. wuah seohyun datang.

  23. senyum2 sendiri bca yg terakhirnya
    semoga Yul bales perasaan Sica
    di tunggu lanjutannya thor

  24. aih aih sweet ya sweet , ice prince meleleh haha, tancep terus thor, bikin lebih sweet lebih dari gula wkwk

  25. Cha!*lompat.seneng.aku ..

    Disini, dipart ini aku terakhir coment!*tunjuk2.histeris hahaha

    sekarang aku bisa pindah ke wp lain buat baca2, coz aku sudah melaksanakan kewajiban ku sbgai reader yg baik di wp kaka .. Khaaahh senang nya .. 😀

    Aku anak baik kan kak? Jhahaha

  26. wah Juhyun tu spany Yul yah kira”?
    yah Yonghwa knp kau genit pda Hyunie? :3
    SooNa aku stuju dgn klian mreka tdk cocok 🙂 x_x
    wah Yul kau mnjdi org yg spesial bgi Sica 🙂 :*
    WOWO., next part 🙂

  27. Seobaby kapan ketemu yoong?? #Ni anak emang suka banget ngedulu’n cerita #dikepret Tarra #lari peluk Taeny >3<

  28. Aiiish si Dongek keganjenan amat lah, tpi kalo Sica yg keganjenan sama Yul baru suka..
    Huh Yulsic bikin deg degan..

  29. Karena kau tidak seperti orang lain, Yul. Bagiku…kau istimewa.”

    Suka banget sama kata2 sica yg ini…

Comment ^^~