30 September 2020 [Chapter 3]

i’m late lol sorry XD

enjoy~

~~~ ~~~~ ~~~

CHAPTER 3: FLASHBACKS

 

Awal Juli 2014

Suara obrolan dari 8 gadis-gadis lainnya terhenti. Seisi ruangan menjadi hening. Jessica memperhatikan raut wajah setiap member yang memiliki reaksi berbeda. Ia menunggu tanggapan mereka. Yuri yang lebih dulu memberi tanggapan.

“Apa maksudmu?”

“Brand ini dinamakan BLANC. Kacamata, pakaian, koleksi musim dan masih banyak lagi.”

“Dan kau baru memberitahu kami sekarang?”

Jessica dapat merasakan kekecewaan di nada suara Hyoyeon.

“Aku tidak bermaksud menyembunyikannya. Aku harus memastikannya dulu sebelum aku mengumumkannya.”

Yuri melihat Hyoyeon mengepalkan tangan. Ia segera menyela.

“Selamat Sica! Aku turut bahagia.”

Gadis berkulit kecokelatan itu menarik Jessica ke dalam pelukannya. Jessica tersenyum. Ia merasa senang bahwa Yuri mendukungnya.

“Jadi sekarang kau mau meninggalkan kami? Meninggalkan grup ini?”

Lagi-lagi Hyoyeon bersuara. Taeyeon dan Tiffany saling berpandangan sementara Sunny mencoba menghentikan Hyoyeon. Tapi dia adalah Hyoyeon. Dia gadis yang berterus terang dan blak-blakan. Jessica menarik diri dari Yuri.

“Aku tidak akan meninggalkan grup ini. Kenapa kau berpikiran seperti itu?”

“Sejak kau membicarakan mimpi pribadimu ini.”

“Hyoyeon. Hentikan.”

“Tidak Sunny. Dia harus mengetahui prioritasnya.”

Jessica melihat Sunny tersentak.

“Apa maksudmu Hyo? Katakan saja.”

“Kami merasa kalau mempertahankan grup ini bukanlah mimpimu lagi.”

“Apa?”

Jessica sedikit meninggikan nada suaranya. Yoona melihat Jessica berdiri dan menatap Hyoyeon lekat-lekat. Hyoyeon membalasnya dengan tatapan menusuknya. Taeyeon langsung berdiri.

“Teman-teman, jangan bertengkar. Kita bisa membicarakannya.”

“Apa gunanya membicarakan hal ini kalau dia juga sudah membuat pilihan, Tae.”

“Hyo, tenanglah. Jangan sampai rumor-rumor itu mempengaruhimu.”

Jessica kebingungan.

“Rumor? Rumor apa?”

Jessica menujukan pertanyaan itu kepada teman-temannya namun mereka tidak menjawab. Ia menoleh ke samping kanannya.

“Rumor apa yang mereka bicarakan, Yul?”

Yuri mengembuskan napas perlahan.

“Seseorang dari bagian management tidak sengaja memberitahu kami tentang diskusimu bersama perusahaan mengenai kau yang akan meninggalkan grup. Mereka bilang kalau kau ingin fokus dalam mengejar mimpimu sebagai perancang busana.”

“APA? TIDAK!”

Jessica memandang berkeliling dan melihat semua member menghindari pandangannya.

“Kalian mempercayainya?”

Hening lagi. Jessica mengerang tak menyangka.

“Teman-teman, ayolah! Kalian tidak mengira aku akan melakukan hal-hal seperti itu, bukan? Kalian semua sangat berarti bagiku. Aku tidak bisa meninggalkan grup ini!”

“Tapi unni, kau melewatkan banyak rapat dan perkumpulan. Kau berhenti datang ke tempat aktivitas member lain. Kau lebih banyak menghabiskan waktu di Hong Kong daripada di Korea. Kau…pada kenyataannya sudah menghilang.”

Jessica tidak memercayai pendengarannya. Penjelasan Seohyun membuat darahnya mendidih.

“Seohyun ada benarnya, Sica. Dengan hilangnya kau seperti ini, bagaimana mungkin kita tidak percaya rumor itu?”

“Kau bisa saja menelepon dan bertanya padaku, Soo!”

Hyoyeon tersenyum mencemooh.

“Meneleponmu? Kapan terakhir kali kau mengangkat teleponmu atau membalas SMS kami?”

Kali ini giliran Jessica yang kehabisan kata-kata. Kata-kata Hyoyeon cukup melukai hatinya. Ia melangkah mundur dan menggeleng-gelengkan kepala.

“Jadi sekarang kalian memutuskan untuk berlawanan denganku?”

Jessi…”

Tiffany memohon Jessica untuk tenang. Namun dia sudah muak.

“Dan di sini aku membagikan kebahagianku dengan 8 gadis yang sangat aku sayangi. Kenapa kalian tidak bisa ikut bahagia?”

Jessica mendengus dan meninggalkan ruang duduk. Ia masuk ke kamarnya dengan membanting pintu. Taeyeon menoleh ke arah Hyoyeon.

“Hyo, kenapa kau lakukan itu?”

“Apa? Dia harus tahu prioritasnya. Buka matamu Taeyeon! Kita bukanlah prioritasnya lagi!”

“Unni. Jangan membentak Taeyeon unni.”

“Jangan ikut campur, Yoona.”

“HENTIKAN! Kenapa kita saling bertengkar?! Apa yang terjadi dengan mendengarkan lebih dulu?! Rumor adalah rumor, Hyo! Kita tidak boleh bersikap egois! Apa yang terjadi dengan saling menghargai mimpi kita masing-masing?! Apa kau lupa saat skandalmu keluar, pada kenyataannya seharian itu kau dan Jessi mengumpat mantan pacarmu? Dan kau Soo! Ketika berita kencanmu keluar, pada kenyataannya seharian itu Jessica duduk denganmu, makan bersamamu dan memberikanmu tisu dan mengorbankan jam tidurnya! Apa kau lupa?!”

Hyoyeon dan Sooyoung menunduk merasa bersalah. Mereka tidak pernah berniat untuk menyerang Jessica seperti ini. Semua ini membuat mereka khawatir hingga mereka merasa gelisah. Taeyeon menepuk punggung Tiffany dan tersenyum. Ia memandangi semua orang.

“Aku tahu kita semua merasa kalau masa depan kita tidak aman. Tapi kita semua sudah melalui banyak rintangan bersama. Aku yakin kita akan menemukan jalan untuk mewujudkannya. Dia tidak pernah meninggalkan kita jadi jangan mengecewakannya. Kita selamanya, ingat?”

~~~;~~~;~~~

Mereka bertiga duduk di meja bundar. Taeyeon merasa bahagia, Jessica juga namun Yuri tidak merasa demikian. Ia menghindari tatapan mereka.

“Apa kabar, Yul?”

“…”

Taeyeon tetap tersenyum dan tidak memedulikan sikap dingin Yuri. Ia lalu beralih memandang Jessica.

“Yoona bilang padaku kalau kau terlihat sangat kurus di TV. Sekarang melihat kau secara langsung, Yoona benar. Kau memang terlihat terlalu kurus. Jangan memberi tekanan pada dirimu sendiri, Sica.”

Bukannya disambut dengan sepasang mata hangat, Taeyeon menerima tatapan tajam.

“Kenapa kau peduli? Dulu kau tidak pernah peduli.”

“Sica…”

“Berhentilah memanggilku seolah-olah kau peduli, Taeyeon.”

“Kau masih marah dengan apa yang terjadi 6 tahun lalu?”

Jessica tersenyum sinis.

“Aku tidak akan pernah melupakan hari ketika kau dan yang lainnya melakukan itu padaku.”

“Itu bukan keinginan kami, Sica. Kami mempedulikanmu. Sangat mempedulikanmu.”

“Peduli? Kalian mengambil suara untuk mengeluarkanku! Bagaimana bisa itu dianggap sebagai bentuk kepedulian?”

Taeyeon menghela napas. Jessica tidak pernah mengizinkan Taeyeon menjelaskan alasannya. Selalu seperti ini. Taeyeon mencoba untuk menjelaskan. Member yang lain juga mencoba menjelaskan tapi Jessica tidak pernah mau mendengarkan mereka.

“Jika kami tidak peduli, apa kau bahkan berpikir kalau mereka akan membiarkanmu melanjutkan bisnismu di BLANC & ECLARE? Kami membuat kesepakatan dengan mereka demi kebaikanmu sendiri.”

Dengan tenang Taeyeon menjelaskan alasan tim.  Mereka tidak pernah mengkhianati Jessica. Mereka haya memiliki pilihan yang terbatas.

“Satu-satunya penjelasan yang aku tahu adalah pesan dari Yuri 2 hari setelah berita itu keluar. Lalu tiba-tiba kalian berdelepan mengabaikanku!”

Jessica merasa bahwa Taeyeon harus mengetahui rasa sakit yang harus ia lalui selama 3 tahun. Rasa sakit ditinggalkan oleh orang-orang yang sudah ia anggap seperti keluarga sendiri. Taeyeon ingin berbicara lagi namun Yuri menyela.

“Hentikan. Kalau kalian memutuskan untuk saling membunuh, keluar dari sini.”

Yuri berdiri dan belalu pergi meninggalkan Taeyeon dan Jessica dalam keadaan terkejut. Taeyeon meraih lengan Yuri dan berhasil menghentikannya.

“Yuri, tunggu.”

“Apa lagi yang harus ditunggu, Taeyeon? Kau harus pergi dengan dia. Ini bukan tempatmu.”

“Yuri, berapa lama lagi kau ingin hidup seperti ini? Kau tidak merindukan kami? Kami sangat merindukanmu, Yul.”

Yuri menarik lengannya menjauh dari jangkauan Taeyeon dan berbalik. Jessica dan Taeyeon melihat air mata yang mulai membendung di matanya. Yuri memandang Taeyeon.

“Aku tidak merindukan orang yang tidak punya harapan.”

Lalu beralih memandang Jessica.

“Aku tidak merindukan orang yang lebih memlih untuk mempercayai orang asing daripada seorang teman yang selalu ada untuknya selama 15 tahun. Jadi, tidak. Aku tidak merindukan kalian. Ini bukan tempat kalian Taeyeon, Sica. Semakin lama kalian diam di sini, kalian hanya akan merusak reputasi kalian. Pergi.”

Jessica mendekatinya dan mencoba meraih tangannya namun Yuri mundur. Jessica kembali mencoba namun Yuri menghindarinya.

“Yuri, jangan menjauh dariku. Maafkan aku atas rasa sakit yang kau terima karena perbuatanku. Keberhasilan ini tidak ada apa-apanya jika aku tidak bisa membaginya dengan orang-orang yang sangat aku pedulikan.”

“Menjauh darimu? Bukankah kau yang menjauh dariku?”

Yuri tersenyum mencemooh dan mengambil langkah mundur.

“Aku mengirimkan SMS padamu dan memberitahumu kenapa kami melakukan itu. Aku memintamu untuk menunggu hingga kami kembali. Tapi apa kau menunggu kami? Kau pergi ke New York keesokan harinya! Kau mengganti nomor ponselmu! Kau sendiri yang menjauh dariku! Dan kau!”

Mata tajam Yuri kini beralih pada Taeyeon.

“Kau bilang kau akan membereskan masalah ini! Apa kau melakukannya?! 3 tahun Taeyeon dan aku tidak melihat kau melakukan apa-apa! Jadi sekarang kumohon, pergilah.”

“Yuri…”

“Dulu aku selalu merasa bangga dengan SNSD tapi sekarang aku bahagia. Kita hidup di dunia berbeda Sica, Taeyeon. Dunia di mana SNSD berada hanyalah kenangan masa lalu. Kalian tahu di mana pintu keluarnya. Selamat tinggal.”

Yuri tidak memedulikan mereka berdua dan meninggalkan tempat itu. Jessica menangis, sementara ekspresi Taeyeon terlihat lebih tegar namun hatinya terasa hancur. Alice melihat Yuri pergi meninggalkan meja dan menghilang di koridor. Ia memandang Shane.

“Tadi itu apa? Sebelumnya Jessica Jung si perancang busana itu dan sekarang KimTaeyeon si penyanyi? Siapa Yuri sebenarnya?”

Shane mengangkat bahu dan beranjak dari duduknya namun Bette menghentikan dia.

“Dia terlihat kesal. Biarkan dia pergi. Dia butuh waktu sendiri dan semoga itu bisa menjernihkan pikirannya.”

“Tapi Bette, kau tidak melihat barusan? Yuri hampir menangis dan kau tahu seberapa bencinya dia dengan hal itu.”

“Biarkan saja. Apa pun yang terjadi di antara mereka, kita sebagai orang luar tidak akan pernah mengerti.”

Dana terkekeh kikuk.

“Bagaimana mungkin kita mengerti kalau pada kenyataannya mereka berbicara dengan bahasa yang berbeda.”

Alice mengacungkan jempol pada Dana, menyetujuinya. Mereka hanya melihat ketiganya adu mulut dan kemudian Yuri pergi. Max menghela napas.

“Mereka berdua itu adalah sahabat Yul. Kurasa teman lamanya. Mereka semacam saling mengkhianati.”

Tina memperhatikan dengan geli ketika Max angkat bicara.

“Kau mengerti bahasa Korea?”

“Ya, aku mempelajari bahasanya ketika aku kuliah. Syarat mata pelajaran.”

“Wow, aku terkesan Max. Selain sebagai seorang transgender, kau memiliki bakat tersembunyi.”

Max memelototi Alice dan berdiri.

“Aku akan pergi mengambil bir dan menunggu hingga Yul kembali. Dan kau Al, jangan menghampiri mereka dan mencari informasi tentang mereka. Itu tidak sehat.”

Shane dan TJ tertawa namun mereka mendapatkan tamparan menyakitkan dari Alice. Bette berdiri.

“Aku mengundang Kim Taeyeon ke sini. Aku harus pergi menghampiri mereka.”

“Jangan Al.”

Tina menarik Alice duduk sebelum gadis yang lebih pendek itu mengekor di belakang Bette. Bette berhenti di depan dua orang Korea itu.

“Saya minta maaf jika acara malam ini berakhir seperti ini. Saya tidak tahu kalau…”

“Tidak apa-apa Nona Porter. Aku tidak menyangka akan bertemu dengannya malam ini. Tapi terima kasih atas undanganmu. Ini sangat berarti bagiku.”

Bette merasa bersalah. Jika dia tidak membawa Taeyeon kemari, tidak akan ada drama yang terjadi.

“Saya minta maaf juga Nona Jung. 2 malam ini pasti kurang menyenangkan bagimu.”

“Tidak apa-apa. Aku merasa puas. Bolehkah aku bertemu dengan Yul?”

Bette tersenyum meminta maaf kepada mereka berdua.

“Saya rasa dia sudah pergi. Sejujurnya, saya rasa kau mungkin tidak akan bertemu dengannya selama satu atau dua hari.”

Jessica merasa sedih. Ia berharap kalau ia bisa berbicara dengan Yuri dan menyelesaikan masalah-masalah mereka.

“Tidak apa-apa. Kurasa ini adalah isyaratku untuk pergi. Dan bisakah kau berikan ini untuk Yuri? Ini hadiah dariku.”

“Tentu.”

Jessica membiarkan Bette memilikinya dan membungkuk. Mengabaikan pandangan yang diberikan teman-teman Yul, ia keluar dari Club9. Taeyeon mengepalkan tinjunya dan membungkuk kepada Bette sebelum mengejar Jessica. Bette menghela napas. Apa yang terjadi di antara Yul dan mereka?

~~~;~~~;~~~

“Sica, tunggu!”

“Berhentilah mengikutiku Taeyeon!”

“Kumohon berhenti! Kita harus bicara!”

“Kau kehilangan kesempatan itu 6 tahun lalu!”

“Yah, kau tidak memberi kami kesempatan untuk menjelaskan! Jadi biarkan aku menjelaskannya padamu!”

Taeyeon akhirnya mendekat dan meraih tangan Jessica. Jessica berbalik.

“Kumohon dengarkan dulu, Sica. Setelah ini jika kau masih membenciku dan member-member yang lain, aku tidak keberatan. Biar aku jelaskan.”

Jessica berhenti meronta-ronta. Taeyeon melepaskan lengannya perlahan. Jessica melipat tangan di depan dada.

“Sekarang jelaskan.”

FLASHBACK

Pertengahan Agustus 2014

“Dia tidak melakukan pekerjaannya dan prioritasnya sudah berubah. SNSD bukanlah kepentingan utamanya lagi. Aku berharap kedelapan dari kalian akan menyadari akibat yang akan kita dapatkan jika kita membiarkan Jessica tetap tinggal.”

Taeyeon memperhatikan ketika CEO menjelaskan kedudukan perusahan dalam masalah ini. Ia menggelengkan kepala, sepenuhnya tidak setuju.

“Tidak. Dia tetap datang ke setiap jadwal yang kita miliki. Ya dia melewatkan beberapa pertemuan di belakang layar tapi dia masih bisa melakukannya seperti yang kita inginkan. Jadi saya tidak melihat adanya ancaman yang membahayakan SNSD sebagai grup.”

Ketujuh member yang lain menganggukkan kepala menyetujui apa yang dikatakan Taeyeon. Setelah malam itu, mereka memutuskan untuk mendukung keputusan Jessica dalam masalah ini. Ditambah lagi Jessica tidak pernah mengecewakan mereka sebelumnya. Ia tidak akan mengecewakannya sekarang. Mereka percaya padanya. Mister CEO tersenyum sinis.

“BLANC bukanlah bisnis biasa. Cepat atau lambat, dia akan merasa bosan dengan kalian semua. Ketika dia akhirnya bisa berdiri sendiri, dia akan meninggalkan SNSD dan membiarkan kalian semua menderita. Kenapa tidak melepaskannya sekarang dan menyelamatkan drama yang akan datang?”

Tiffany sudah muak mendengarnya. Ia memotong kata-kata CEO itu khawatir dia akan kembali berbicara dan menanam kebencian di hati member yang lain.

“Kami percaya padanya. Dan juga kami pernah melihat yang lebih buruk dan menghadapi perlakuan yang lebih kejam. Saya yakin kami bisa melewati masalah ini juga.”

“Tapi bisakah kau menjaminnya, Tiffany? Kau tentu tahu ketika BLANC diluncurkan sepenuhnya, dia akan sibuk mengurusnya. Dia akan melewatkan semua aktivitas grup dan music show. Kita bisa menghentikan itu jika kita mengeluarkannya.”

Sunny tidak tersenyum lagi. Ia membenci nada suara si CEO.

“Jika Anda benar-benar ingin mengeluarkannya lakukan saja. Tapi Anda tidak akan mendapatkan suara kami dan kami tidak akan mengkhianati Jessica.”

Sooyoung berdiri.

“Kurasa sekarang waktunya kita pergi. Bukankah TaeTiSeo ada jadwal?”

“Ya ayo kita pergi. Kita sudah selesai di sini, Mister Kim.”

Yuri memimpin grup itu keluar dari ruang pertemuan. Namun CEO itu tersenyum jahat.

“Taeyeon, Tiffany dan Seohyun. Tolong tetap di sini, ada berita mengenai taetiseo.”

Hyoyeon mendekat pada Taeyeon.

“Hati-hati, Tae. Dia bisa meyakinkanmu.”

“Aku tahu.”

Mister Kim menunggu hingga semuanya meninggalkan ruangan dan TaeTiSeo kembali ke kursi mereka. Tiffany menyilangkan lengannya dan menatap Mister Kim.

“Ada apa dengan TaeTiSeo?”

Taeyeon merasa ia harus berbicara mewakili dua member lain. Kim Young Min duduk.

“Kalian sadar kalau BLANC bisa membahayakan iklan-iklan dan sponsor untuk grup kalian bukan?”

Seohyun yang selalu bersikap sopan memutar bola matanya merasa jengkel dengan masalah pemecatan Jessica.

“Kenapa perusahaan tidak bisa sepakat dengan kami? Lagipula jika bukan karena kami, Anda tidak akan bisa mendagangkan miliaran dollar untuk memberi makan pemegang saham Anda.”

Mata Tiffany dan Taeyeon terbelalak mendengar ledakan seorang maknae. Mereka mencatat dalam hati sebagai pengingat untuk memuji Seohyun nanti. Kim Young Min tersenyum sinis.

“Grup kalian akan kehilangan iklan dan sponsor dan hanya ada satu orang yang akan sangat terpengaruh dengan hal ini. Hyoyeon. Katakan padaku Seohyun, apakah benar membiarkan Jessica secara egois memilih mengejar mimpinya dan mengorbankan mimpi Hyoyeon?”

Seohyun tidak berpikir tentang hal itu dan begitu juga dengan dua member lainnya. Pendapatan Hyoyeon tergantung kepada promosi grup. Sekarang Kim Young Min mendapatkan perhatian mereka. Dia terus berbicara.

“Anggap saja BLANC telah sukses. Kalian semua bisa mengucapkan selamat tinggal pada sponsor grup karena siapa yang akan menyewa girl group yang memiliki member dengan clothing line-nya sendiri untuk mempromosikan produk mereka? Hyoyeon akan kehilangan pendapatan. Kurasa membagi pendapatan iklan individual menjadi 9 bagian tidak adil juga. Maukah kalian bertiga bekerja keras untuk aktivitas individual kalian tapi setelah itu kalian harus memberikan sebagian dari penghasilan itu kepada Hyeoyeon yang tidak melakukan apa-apa? Jangan bilang kalian akan bertindak sejauh itu? Dalam situasi ini member yang paling tidak terkenal akan menderita.”

Taeyeon menelan ludah. Tiffany menggelengkan kepala tidak setuju.

“Tidak. Kami akan mencari jalan untuk membantu Hyoyeon atau siapa pun. Jangan menanamkan ide-ide aneh di kepala kami!”

“Benarkah Tiffany? Dengarkan dirimu sendiri. Kau sedang mencoba untuk meyakinkan dirimu sendiri. Kau sendiri tidak yakin jika kau bisa melakukannya atau tidak. Jangan buat aku memulainya dengan Sooyoung, Sunny dan Yuri dalam hal ini. Kau tahu seberapa mudahnya bagi kami untuk membongkar diri Yuri yang sebenarnya di TV. Apa kau sungguh ingin menghancurkan SM, perusahaan yang dibangun paman Sunny dengan keringat dan air mata? Ditambah lagi kita bisa mempengaruhi acara amal Sooyoung dan membatalkannya sebagai salah satu sponsor? Itu akan membuat ayah Sooyoung sedih. Jadi katakan padaku sekali lagi, apakah mimpi Jessica layak diperjuangankan dan menghancurkan yang lainnya?”

Kini ketiganya terdiam. Kim Young Min beranjak dari duduknya.

“Aku tidak memerlukan keputusan setiap orang dalam hal ini. Tapi mereka mendengarkanmu, Taeyeon.  Lakukan hal yang benar.”

END OF FLASHBACK

“Maafkan aku, Sica. Aku mengerahkan seluruh kemampuanku untuk mengeluarkanmu dan menjaga keutuhan tim. Aku tidak bisa mengorbankan semua orang demi kau. Tapi aku tahu kau akan baik-baik saja karena tidak seperti orang-orang di luar sana, aku tahu dirimu luar dalam. Aku tahu kau bisa mengatasinya. Itulah kenapa kami tidak pernah mengatakan apa-apa tentangmu terlepas kau mencoba untuk menjatuhkan kami.”

“Aku tidak mencoba mengacaukan apa pun demi kalian. Kau tidak membaca pernyataanku? Aku hanya bilang dari pertengahan bulan Agustus sampai pertengahan bulan September, 8 member lain berubah pikiran. Aku tahu seseorang telah mengatakan sesuatu. Aku hanya ingin kau menyadarinya!”

Taeyeon melihat air mata Jessica jatuh menuruni pipinya. Ia tidak bisa berpura-pura tegar lagi. Selama 18 tahun ia telah berpura-pura terlihat tegar di hadapan semua orang demi member-membernya. Ia berpura-pura bahagia demi mereka. Ia membiarkan orang-orang datang ke Instagram-nya dan meninggalkan komentar-komentar kebencian. Ia membiarkan penggemar mereka menyalahkannya. Itu semua demi kebaikan. Taeyeon tersenyum sedih dan menyeka air mata Jessica sebelum menarik gadis rapuh itu ke dalam pelukannya.

“Aku merindukanmu Sooyeon.”

Jessica menangis habis-habisan dalam pelukan Taeyeon.

“Tapi kenapa kau tidak menjelaskannya padaku?”

“Kau pergi ke New York seminggu setelah itu. Belum lagi kau mengganti nomor ponselmu. SM sudah memastikan kita tidak bisa bertemu di perusahaan. Mereka mengisi jadwal TaeTiSeo dengan segudang aktivitas hingga kami tidak bisa bernapas. Bahkan member yang paling tidak sibuk tiba-tiba mendapatkan banyak aktivitas. Hanya Yuri yang melakukan sesi pemotretan di LA. Itulah kenapa dulu dia bisa bertemu denganmu tapi kau masih tidak mempercayai kami.”

Jessica perlahan melepaskan pelukan. Ia menyeka air matanya seperti anak kecil.

“Kenapa kau tidak meminta nomorku dari Krystal?”

Taeyeon menggaruk lengannya dengan kikuk.

“Kami lupa. Maaf. Lagipula saat itu Krystal sedang ada masalah dengan Sulli. Ingat?”

Jessica menampar bahu Taeyeon. Gadis itu meringis.

“Butuh 6 tahun lamanya hanya untuk membereskan kesalahpahaman ini? Bodoh!”

Taeyeon tersenyum dan kembali memeluk Jessica. Ia merasa senang.

“Aku minta maaf atas rasa sakit yang telah kami perbuat. Rasanya pasti sepi sekali menghadapi semua itu sendiri.”

Taeyeon merasa Jessica menggelengkan kepala.

“Bukan karena kejadian itu. Aku merasa kesepian karena tidak ada orang yang cukup berani mengganggu tidurku seperti yang dilakukan member-member.”

Pernyataan itu membuat Taeyeon tersenyum hangat lagi. Seperti Taeyeon yang dulu.

~~~;~~~;~~~

Yuri melemparkan tasnya dan mengempaskan tubuhnya di sofa. Ia menaruh lengannya di kening.

“Kenapa sekarang? Aku memiliki kehidupan yang baik di sini. Pulanglah.”

Yuri mendesah dan mencari remote TVnya. Ia menyalakan TV dan memilih saluran musik.

“Tiffany, kami dengar kau akan melakukan Tour Asia?”

Yuri membuka matanya dan melihat wajah Tiffany muncul. Ia melihat gadis ber-eye smile itu tersenyum namun harus Yuri akui, senyum itu bukanlah senyum yang sama seperti dulu. Tiffany kehilangan eye smile-nya ketika Jessica pergi. Setelah itu Yuri jarang melihat Tiffany tersenyum seperti itu. Begitu juga dengan malam ini. Dia tersenyum namun bukan senyum yang biasanya.

“Ya. Aku ingin membalas kebaikan fans yang tidak pernah berhenti mendukungku.”

“Setelah kesuksesan Tour Amerika Taeyeon, sepertinya kau menginginkannya juga?”

Tiffany terkekeh.

“Aku sungguh ingin melakukan Tour di Amerika karena itu tanah kelahiranku, tapi kita lakukan tahap demi tahap. Pada akhirnya aku akan mendapatkan kesempatan itu.”

“Sepertinya begitu. Beberapa penggemar berkomentar tentang kerinduan mereka terhadap Girls’ Generation secara keseluruhan. Kapan kami bisa melihat 9 gadis-gadis di atas panggung lagi?”

Yuri melihat Tiffany tersentak.

“Aku juga menginginkannya tapi situasinya benar-benar tidak berada di pihak kami.”

Pernyataan itulah yang dinantikan MC.

“Karena absennya Yuri dan Jessica?”

Tiffany tidak menjawab dan MC itu mulai menyelidiki.

“Selama 2 tahun ini Yuri tidak terlihat dan hubungan Jessica dengan kedelapan member lain sama sekali tidak berkembang. Apakah persahabatan itu tidak dapat diperbaiki lagi? Aku melihat MV Divine pada tahun 2014. Kami dan para penggemar kalian melihat kalau karakter utamanya adalah Jessica sendiri dan dia dikeluarkan dari grup hanya karena satu masalah terlepas mereka sendiri yang menerimanya dengan tangan terbuka. Lalu salah satu dari kalian meminta maaf. Beberapa tahun kemudian dia bertemu dengan salah satu dari kalian dan masih memiliki kenangan pahit itu…ditambah lagi…”

“Tidak. Anda salah.”

Tiffany tidak akan membiarkan MC ini berbicara seolah-olah ia tidak ada di sana.

“Karena pada akhir MV itu karakter utamanya mengingat bahwa dirinya adalah bagian dari sebuah persahabatan yang erat. Sebuah kenangan yang tidak akan diubahnya apa pun yang terjadi. Setiap orang bisa menafsirkannya ke dalam versi mereka masing-masing. Seperti yang aku bilang sebelumnya, bahkan setelah 10 tahun, kami akan tetap bersahabat dengan baik.”

MC itu tersenyum kepada Tiffany dan berdiri. Dengan tangan yang mengisyaratkan kepada Tiffany, “Demikian pemirsa wawancara dengan Tiffany, mari kita saksikan penampilan Tiffany Hwang.”

MC itu meninggalkan panggung dan musik dimulai. Tiffany menyanyikan lagu kedua.

Tiffany performance – We Belong Together

Yuri menyeka air matanya. Apakah dia keterlaluan? Ketika ia pergi, ia hanya ingin menyelamatkan mereka dari kesedihan yang lain. Ia hanya ingin melarikan diri dan bersembunyi selamanya.

“Apa yang sudah kulakukan?”

Yuri merasakan pipinya dibasahi air mata. Ia mengeluarkan ponselnya.

FLASHBACK

“Ini.”

Yuri memandang Bette dan mengembalikan pandangannya ke kartu nama.

“Untuk apa?”

“Dia meninggalkan kartu namanya denganku kalau-kalau kau membutuhkannya. Telepon dia Yul.”

Yuri mengabaikan Bette dan pergi ke dapur mengambil sekaleng bir dari lemari es.

“Pegang saja. Aku tidak membutuhkannya.”

Bette menaruh kartu nama itu di atas mejanya.

“Aku tidak tahu apa yang terjadi di masa lalumu Yul. Tapi kurasa sekarang saatnya kau menghadapinya sekali lagi. Berhentilah melarikan diri dan menyelesaikannya. Kau akan lebih merasa damai setelah itu. Percaya padaku.”

END OF FLASHBACK

Yuri mengambil kartu itu dan memandanginya.

Jessica Jung.

CEO & Founder,

BLANC & ECLARE

xxx-xxxxxxxx

Ia menekan nomornya dan menghubungkan panggilan. 30 detik berlalu sebelum akhirnya si penerima menjawab teleponnya.

“Halo?”

“Ayo kita bicara.”

~~~;~~~;~~~

To Be Continued (no more TBC as you wish :P)


HAPPY BIRTHDAY PPATINY EONNI lol 

SORRY JUST KIDDING!!

HAPPY BIRTHDAY

TIFFANY HWANG!! 

#ToujoursBelleTiffanyDay

pic spam!!

Her Eye Smile :*
#YOUCANTSITWITHUS

CLUACH1VAAA4v17

okay enough 😛

see you later ^^

boiboi~

credit: bluppy @AFF

 

100 thoughts on “30 September 2020 [Chapter 3]

  1. Apakah ini bisa terjadi di dunia nyata??T_T
    Mereka percaya jessmom bisa mangkannya mereka rela kehilangan nyawa mereka,mereka tersenyum tapi tak sama,mereka hanya bisa menahanT_T aku nggak tau apa yang terjadi yang sesungguhnya tapi aku harap ini beneran terjadiT_T.
    Yuldad udah nggak usah maen petak umpet lagi dehT_T
    TIFF UMMA HAPPY BIRTHDAY SEMOGA LANGGENG YA SAMA TAE APPA^^

  2. Kyyaaaaa oke q bener” terharu andai situasi Itu bner” kjadian
    Sone slalu berharap yg terbaik untuk mreka
    Moment tae ma sica sukses bikin gue senyum
    Skarang penasaran ma klajutanya smangat author

  3. Disaat akhir itu pasti bkin penasaran.. heuuu knp hrs tbc sbelum wktunya sih..
    Kangen moment yulsic nii.. dibkin ya next nya hahahaha sama taeny jg 😃😄

  4. ceritanya kaya beneraaan TT
    aye ayeeay yulsic mau ketemu, ga sabaaaar..
    seandainya ini faktanya, tapi kalo mesti nunggu mereka kembali ber9 kelamaan TT

    happy bday patini unnie :*

  5. Ya ampun sedih ya liat nya , kasian emang bangke tuh si kim young min, kan kasian ya sica sama 8 member lainnya akhirnya pada salah faham ga jelas semua. Hbd deh buat fany sehat dan bahagia selalu doanya, amin.

  6. Well trlebih dahulu saya ucapkan saengilchukae untuk princess eye smile qt 🙂 hwang miyoong tipani tipachan lovelove pink lol 😂
    Dan untuk kesekian kalinya saya ucapkan good job untuk tuthor 😂 yg karya nya melebihi batas kemampuan saya #plakkk
    I like it … lanjuutt ☺

  7. Sedikit demi sedikit udh mulai membaik hubungan mereka…
    mungkin kejadian yg sebenarnya seperti ini…
    hehehe….
    Di tunggu kelanjutannya ya tarra…
    Btw HAPPY B’DAY BUAT PATINY UNNIE 🎂

  8. wah kenapa harus tbc sih,kan jadi penasaran,ayo selesaikan satu2 kesalah pahamannya,sica dgn taeng udah,sica dgn yuri lgi otw tinggal yuri dan sica dgn member lain ayo ayo semangat nulisnya 🙂

  9. gw kebawa suasana nih jadi sedih baper hahahaa seandainya kenyataannya emg seperti ini campur aduk juga sih

  10. Yeeeyy akhirnya pikuran sica dah kebuka dah tau akar dr permasalahanny..dan yul udah mau bicara sama sica…akhh gw ikutan seneng..

  11. annyeong,,,,,,,
    haaahhh berasa nyata,,,akhirnya yul mau juga ngomong ma sica,,happy brithday tippa-can wish you all the best..

  12. love u thor, love uuuuu~ update mu cpt sekali

    yul emg hrs ngehadepin itu semua lagi, biar semua nya jadi jelas dan baik” lagi. semoga next chap yulsic dan hubungan sama member snsd lainnya bisa baik lg. tae jadi leader emg repot ya, tanggung jwb nya byk bgt

    nge edit gambar babi nya lol bgt wkakwk

  13. Akhernya masalah yg onoh kelar jg.tpi kok tbc d saat yg tepat ya thor…???*plak*
    Yoyoyo thor..moment taengsic membuatku melayang*apaini?*
    Tiff keren nge’bela 9 member d depan mc..tepok jidat buat tante ppany…
    Yuhuuu…hbd buat lo deh yah tante ppany..moga” lo ttep jdi masa depan yg cerah buat akang taeng..hehehe..
    Haihaihai thor…ff lo berasa ngepermainin imajinasi gw…ok lah..keep spirit..n..see you again

  14. Syukur deh sica percaya sm yg di ceritakam taeyeon dan mereka udh baikan tp penasaran apa yg mau yul bicarakan dengan sica

  15. Huuh akhirnya baikan juga taeyon sama sica, tinggal yuri nih. Semoga yuri berubah lagi kaya dulu. Lu selalu tbc di tempat yg tidak tepat ya thor Wkwkw bikin penasaran aja, jangan lama lama thor ngepost chap berikutnya. semangat terus thor! 🙂

  16. Berharap ada keajaiban dan mereka bersatu kembali
    Seperti ff ini…
    Seneng baca ff ini..
    Lanjutkan thor…
    Saengil cukhae fany…

  17. Happy Birthday pany pany tippany ♥♥
    hah terbawa suasana pas baca ini, di hati berharap banget ada kejadian kaya gini di dunia nyata untuk snsd nanti..
    apa setelah ini mereka bikin moment manis lagi? semoga aja nanti ot9 ketemu semua yaaaaaaa

  18. mungkin aja ini bneran atau mungkin gk..
    brharap suatu saat nanti sone bsa ngeliat 9 bidadari dork nya bersama.. i wish
    gk sbar sma next nya..

  19. satu persatu masalahnya mulai kelar , tinggal yuri gmana mau balik ato ga , bisa masuk akal alasannya taeyeon . author yg buat ff ini imajinasinya memang kereen . berasa bner2 nanti akan terjadi yg sperti ini , bkal bs liat mereka kumpul 9 lg walau bukan lg di masa snsd . pesaran yul akan ngmng apa sm sica , lanjjuuut thoor 🙂

  20. Etdahh.. butuh 6 thn buat nyelesain slah paham doang..
    Taengsic udh kelar masalahnya.. sekarang tinggal yulsic…

  21. situasi yg mengharukan sekaligus menyakitkan!yul…buka hatimu n berkumpulah dengn 8 org lainnya!jeballl…..

  22. Yampun terharuuu akhirnya jessie paham juga. Apa dikehidupan nyata mrk juga uda baikan ya ? Semoga aja kaya gitu hehe
    Happy birhtday mommy fany..
    Iya boss tbc sih ga muncul tp to be continue yg muncul hahahaha

  23. wohooo…. 2020? huhuhu 5 tahun dr 2015…
    akankah nanti mereka akan begitu? (ya gak lah kan fiksi ya)

    ahhh… bagus bgt.. jd flashback ke tahun lalu

  24. mari……..*jwab jessjung… hahahaha…
    huaaa…. serasa meliht crita nyata. jgn2 authornya ne cenayang yg bsa mramal dmasa dpan. qeqeqe…..

  25. Sekusut apapun masalahnya dulu,sekarang terurai dn terselesaikan satu persatu.tinggal yulsic aja yg berdamai,i wish it will be come true in reality,hehehe

  26. Akhirnya kesalah pahaman berakhir 😀 tinggak YulSic nih yg harus bicara 4 mata :3
    ditunggu next chap thor hehe 😀 Fighting!

  27. Aaaaaaaaaaaaahhhhhh kenapa tbc? :’v yaelahhhhh thorrr ;3 update segera yaaa ya ya! Mangat thor! Mangat!^^

  28. seandainya….gue jadi kangen OT9.pengen denger suara sica lagi dsetiap lagu soshi T.T
    bagian taeng bikin nyesek…dia harus mikirin tindakan apa yg paling bijak buat para member’a.
    gue makin kecantol(?) sama ini ff…semangat buat update ini ff ya thor dan moga dapet ide terus buat bikin ff yg lain’a hehe

  29. waw,, sepertinya akan menjadi pertanda baik nihh,, taengsic lumayan sweet jga,, xD #LoL
    tinggal nunggu apa yg mau dibicarain yul appa sama sica eomma aja nihh?? penasaran,, o_O

    lanjut thor!! \(^o^)/

  30. bnrn nyesek tiap bacanya,sedih aj ma sikon mrka .. tp jd seneng stlh taeng crta smuanya trutama mslh kesalahpahaman mrka,mga jd awal yg baek bwt hub mrka k dpn,yul dh mw telp sica bwt ngajak bcra ..

  31. Yg terakhir.. Paling akhir dr paragraf,bisa diganti gak ,”halo”,,”ayo kita menikah (bukan bicara).” #volos

  32. sepertinya reader berharap kejadian yg ada di cerita ini bisa terjadi didunia nyata
    ditunggu next chapternya tarra

  33. No comments dah klo buat masalah sica di tendang atau emang mau keluar sndiri, ane lbih kasian sama yul, kesian dia ngebatin mulu, eh yul telpon si ppany ya aliad cliffhanger deh thor π_π

  34. Ini nyata gak sih??? Ampe gak bisa ngebedain ff ato real cerita ini,
    Moga aja cerita ini bisa jadi nyata, miss ot9 ;'( 😥

  35. Berharap banget suatu saat nanti jessica bisa kembali seperti dulu. Kangen OT9. Kadang suka mikir sendiri, sebenernya apa sih yang terjadi sama mereka sampe-sampe sica dikeluarin. Ada masalah apa? Sica emang berbuat apa sampe dikeluarin gitu. Dan sampe sekarang masih tanda tanya???…. dan kenapa kenapa kenapa dan kenapa??? Whyyyyyy
    Padahal diliat dari kasusnya sih gak cuma masalah waktu.
    Dan yang bikin saya bingung tuh kasus sulli. Dia yang jelas-jelas mau keluar malah dipertahankan, kan itu aneh banget. Kadang tuh gak ngerti deh sama pikiran SM. Apa yang mereka mau sihhh……….!
    Maaff ya curcol heheh

  36. yey update jg, huft setelah bertahun2 konflik akhirny baru selesai jg tuh ckckck….
    ternyata snsd emg slalu kompak dan saling melindungi ya…
    semangat thor

  37. Akhirnya kesalahpahaman bsa trselesaikan anyra taengsic tinggal menunggu yulsic dan yg lain….
    Ap mungkin ini bsa trjadi di dunia nyata????

  38. Ya,memang sekarang klu dilihat nyatanya senyum uri member berbeda semenjak sica keluar,ada aja yg mengganjal..
    Tpi ku tetap mendukung mereka semua..
    Apapun pilihan uri member,demi kebaikan mereka n buat bahagia mereka,tetap didukung..
    N apa yg akan dibicarakan yulsic ya..
    Lanjut n ditunggu…

  39. Aku selalu brdo’a untuk kesuksesan mereka, baik sekarang, nanti ataupun kelak,.
    Aku sadar tdk slamanya mereka akn te”p berada dlm satu group, akn tiba saatnya mereka akn brdiri masing”.
    Dan saat itu trjadi, aku harap ot9 tetep brsama, dg ikatan prsahabatan yg takkan prnah putus smpai kpanpun, amieennn,,,
    Do’aku yg sederhana, tapi te”p brarti untukku sndiri, sekalipun tdk mengenal mereka, tapi rasa ini tulus kok,. ;YaElahBahasanya;
    Apalah ini,,
    Lnjut thor ^^

  40. Saya suka…saya suka.
    Berasa real…
    Ngakak gue bca kta2 lo “no more TBC…” wkwkwk…podowaelah.
    Lanjut lagi yoow…

  41. whoaaa nih critanya brasa kyk bneran yg di alami para member snsd
    sdikit lega krn akhirnya taeng bs jelasin yg sbenernya ke sica, moment taengsic bikn trharu
    tp yul kok msh mnghindar trus sih, gak akan slesai kl sikap yul kyk gitu
    tp akhirnya yul mo telpon sica jg bwt ngobrol

  42. ff nya bkin senggring2 dhati :”3 andai aja ini beneran….andai….

    sica ma tae udah baikan jd udah g dalah pham lg pan ma pra membrs jg, yul jg udah sadar lok slama ni dia lri ayo yul saatnya mnyelesaikan mslah yg lalu, berkah nonton neng ppany kkkk cuz lah chap lnjutnya 😀

  43. Kyaaaaa!!
    author nya emang paling bisa bikin jantung main roller coaster. Mungkin kah di dunia nyata kisah mereka seperti ini? Maybe, in my dream *sick*

  44. akhirnya ke salah fahaman yg dulu udah terselesaikan. tinggal nunggu yuri untuk berani menghadapi masalahnya. taengsic udah baikan, tinggal yulsic nya. nunggu baikannya.

Comment ^^~