You’ll be the Prince & I’ll be the Princess [Chapter 11]

Hi…..gak jadi gue protect 😛

enjoy~

~~~ ~~~~ ~~~

Title1d

Chapter 11: Accidentally in Love

 

“Jadi sudah berapa lama kau bisa menunggang kuda?”

“Aku belajar sejak berusia tujuh tahun.”

“Kau pernah jatuh dari kuda sebelumnya?”

“Ya, itu adalah bagian dan paket dari menunggang kuda…”

Setelah melihat ekspresi tegang Jessica, Yuri langsung menambahkan, “Tapi tidak ada yang terlalu serius, hanya beberapa benturan dan lainnya. Selain itu, kuda pertamaku sedikit temperamental …tidak seperti Black Pearl.”

Kuda hitam yang jinak itu meringkik berseri seolah-olah memahami pujian dari pemiliknya.

Di sisi lain, Cloud, mendengus cemburu.

“Kau juga baik!” Yuri menepuk punggungnya. Jessica tertawa melihat interaksi mereka.

Keduanya telah berkuda dengan jarak yang cukup jauh. Mereka hampir mencapai ujung lintasan yang dikelilingi oleh alam hijau. Udara di sini sudah jauh lebih dingin dibandingkan dengan komplek utama.

Lebih jauh lagi, lintasan tidak akan bisa diakses karena belukar dari hutan akan menghalangi sebagian besar sinar matahari dan jalur berbatu telah dibatasi untuk kenyamanan berkuda, terutama untuk kuda-kuda. Meskipun ada saat-saat di mana Yuri dan kakaknya akan pergi lebih jauh, mereka segera dihentikan oleh Raja, ayah mereka.

Alasan terpenting, daerah itu berada di luar zona patroli penjaga kerajaan. Sudah menjadi norma bagi para penjaga untuk ditempatkan di sepanjang jalan setiap kali anggota kerajaan sedang rekreasi berkuda. Namun, untuk menjaga privasi kerajaan, mungkin terdapat dua atau tiga wilayah meliputi seluruh daerah berkuda yang tidak dijaga oleh penjaga kerajaan dibandingkan dengan komplek yang dijaga ketat.

Sudah berkali-kali Yuri berkuda di sepanjang jalan ini, tidak ada yang pernah terjadi sebelumnya. Masalah keamanan tidak pernah dikompromikan. Dicintai oleh publik, tidak ada anggota kerajaan yang pernah ditargetkan untuk pembunuhan atau penculikan. Pembunuhan yang terakhir terhadap anggota kerajaan adalah ratusan tahun yang lalu selama kekacauan periode dalam perebutan takhta kekuasaan internal. Untuk itu, Yuri sangat bersyukur karena ia dilahirkan di era sekarang di mana perebutan kekuasaan bagi kerajaan hanyalah cerita masa lalu.

“Kurasa kita hampir di ujung jalan… ayo kita kembali…”

“Kau tidak akan menunggu pamanmu?”

“Kita bisa bertemu dengannya di perjalanan pulang, lagipula… sudah larut.” Yuri menatap jam tangannya. Pukul 4 sore dan pesta ulang tahun G adalah pukul 7 malam. Akan memakan waktu 30 menit untuk dapat kembali ke kandang dan 30 menit kembali ke istana untuk mengganti pakaian.

“Oke…”

*****

Seseorang bersembunyi di balik semak-semak setinggi lutut, bersembunyi dari pandangan mata.

“Akhirnya mereka di sini…” dia tersenyum menyeringai, “Aku sudah menunggu di sini cukup lama…”

Perintahnya jelas. Bersembunyi dengan baik, tetap tersembunyi, dan melaksanakan perintah dengan cermat. Tidak ada alasan untuk kegagalan. Semua penjaga lainnya sengaja ditempatkan dengan baik di luar jangkauan.

Dengan senapan laras panjang di tangan, ia mengangkatnya dengan hati-hati, membidik salah satu dari dua kuda. Ini adalah kesempatan yang sempurna.

*****

Lalu tiba-tiba, kepala kuda itu mendompak dengan telinga menunjuk ke atas seolah-olah mendengar sesuatu yang luar biasa. Jessica berusaha berbelok dengan susah payah saat Black Pearl menolak untuk mematuhi kendalinya. Sebaliknya, Black Pearl mengentakkan kakinya di tanah, mencoba untuk berdiri tegak.

“Aku butuh bantuan di sini… dia tidak mendengarkanku…” pinta Jessica.

Yuri melihat perilaku aneh dari kuda-kuda itu. Mereka hanya akan menampilkan perangai seperti itu ketika mereka merasa terancam. Tetapi kenapa? Lingkungan mereka cukup tenang.

“Ada apa?” Yuri mencoba menenangkan Cloud dengan membelai lehernya sambil ia mendesak untuk lebih dekat ke kuda lain.

Ujung senapan laras panjang itu bergeser, mengikuti gerakan kuda putih. Pengawal yang bersembunyi itu hanya punya satu kesempatan, dan dia pasti tidak ingin mengambil risiko untuk salah sasaran. Yang harus ia lakukan adalah membuat kejadian itu agar terlihat seperti kecelakaan berkuda yang menyedihkan. Selama hiruk pikuk kecelakaan, peluru akan jatuh dan para penjaga akan menghancurkan semua bukti sebelum siapa pun bisa menyelidikinya.

“Hei Jessica, lemparkan tali kendalinya. Aku akan menariknya bersama. Kurasa kuda-kuda ini ketakutan. Mungkin mereka merasa tidak nyaman dengan hutan. Kau pegangan ke pelana.” Yuri mengulurkan tangannya. Jessica mengikuti instruksinya dengan tenang.

“Sekarang adalah kesempatan yang sempurna.”

Dia membidik dan menekan pelatuk senapan. Dia mengira bahwa ia telah mengenai target tetapi pada saat yang tepat, kuda putih itu tiba-tiba bergerak maju.

Hanya ketika Jessica akan melemparkan tali kendali, Black Pearl memekik saat merasakan sakit pada punggungnya. Peluru itu telah menyerang kuda yang salah.

“Sialan! Aku salah sasaran!”

Black Pearl langsung mendompak dalam menanggapi rangsangan itu. Tanpa pikir panjang Jessica langsung berpegangan pada leher kuda. Tapi yang mengerikan, Black Pearl menjadi liar sehingga kuda itu mulai melompat dan berpacu dengan cepat.

Jessica menjerit ketakutan. Teriakan keras bernada tinggi itu hanya menambah kuda itu ketakutan.

Yuri mengambil tindakan langsung. Ia mendesak Cloud untuk berlari lebih cepat, mengejar di belakang Black Pearl dan Jessica.

“Berpeganglah dengan erat!” Teriak Yuri.

Ia tidak perlu diberitahu untuk kedua kalinya. Jessica memegangi leher kuda itu dengan seerat mungkin. Ia tidak ingin terlempar dari kuda, tidak terutama ketika kuda itu berlari menuruni jalan setapak dengan kecepatan sangat tinggi.

“Rem leher?”

Sebuah pikiran menghebohkan melintas di pikirannya, berpikir betapa parahnya ia akan jatuh. Ia menutup matanya.

“Tolong aku, Yul!”

Suara derap langkah kuda yang lain datang mendekat dan semakin mendekat.

Jarak mereka semakin dekat dan segera jarak mereka hanya tinggal sepanjang lengan.

“Aku di sini!” Teriak Yuri dalam upaya untuk menenangkan ketakutan Jessica.

Sekarang yang harus ia lakukan adalah entah menggenggam tali kendali atau pergi ke depan Black Pearl untuk menenangkan kuda yang ketakutan itu. Yuri mendesak kudanya untuk lebih dekat dengan mereka tapi gagal ketika Black Pearl membelok dari jalan setapak menuju jalan hutan.

“Argh!” Yuri berteriak frustrasi, karena jarak mereka terpisah semakin jauh. Tidak butuh waktu lama sebelum ia sekali lagi setara dengan kuda lain. Ia bisa merasakan Cloud yang semakin lelah saat kiprah kuda itu menjadi tidak teratur. Cloud mulai kehilangan staminanya. Itu hanya berarti satu hal. Yuri hanya memiliki satu kesempatan untuk menghentikan kuda itu sebelum terlambat.

Dengan tekad dalam pikiran, ia menerjang ke depan meraih kendali yang longgar dan menarik dengan kekuatannya. Mengontrol kuda di atas kuda lain lebih sulit daripada yang dibayangkannya. Tak satu pun dari metode yang dia kuasai dalam mengekang kuda berhasil. Ia melihat pelana di bawah Jessica tergelincir ke samping. Dalam keputusasaan, ia melakukan apa yang menurutnya adalah satu-satunya solusi yang mungkin ia lakukan. Ia melakukan sesuatu yang tak terpikirkan.

Hampir seolah-olah seperti sebuah adegan dari salah satu film berjudul ‘Die Hard’ saat Yuri bangkit dari pelana dan melompat dari kudanya ke kuda yang lepas kendali. Ia meraih Jessica, membuat kepastian 120% bahwa gadis itu terlindungi dengan baik sebelum mereka tergelincir jatuh dari kuda bersama-sama.

Satu hal yang pasti, dalam film-film adegan itu tampak jauh lebih mudah daripada kenyataannya. Dan satu hal yang lainnya, kenyataan pasti jauh lebih sakit.

Terdapat banyak batu-batu tajam tergeletak di sekitar lintasan. Mereka nyaris menabrak batu besar karena mereka meluncur hingga berhenti hanya beberapa inci dari pohon.

Seluruh tubuh Yuri terasa sakit sementara setiap lukanya berteriak untuk mendapat perhatiannya. Rasa sakit yang mengomel di kepalanya berdenyut lebih keras.

“Apa dia baik-baik saja?”

Ia lalu merasakan gadis dalam pelukannya itu bergerak. Sinar matahari yang berada di atasnya menatapnya dengan cara yang tampaknya menyedihkan saat kekuatannya yang terakhir terkuras habis.

“Kenapa aku bahkan mendapatkan kesulitan seperti itu?”

*****

Ia membeku dalam teror belaka saat mereka terjatuh dan gulingan yang tampaknya tak berujung akhirnya terhenti.

Ini adalah keempat kalinya ia mendapati dirinya berbaring telentang di atas tubuh yang hangat – tubuh sang pangeran.

Tapi itu pertama kalinya ia merasa aman dalam pelukan yang erat. Yul telah melindunginya dari jatuh dengan tubuhnya sendiri. Meskipun ia mendapatkan beberapa luka, itu bisa saja jauh lebih buruk jika Yul tidak melindunginya.

Ia lalu merasakan lengan pelindungnya lepas.

“Yul?”

Ia mengumpulkan semua kekuatannya dan dengan gemetar menopang dirinya untuk bangkit dari tubuh Yul.

“Yul?” Jessica mendorongnya lembut.

Tidak ada respon.

“Yul?!” Kali ini, ia berbicara dalam volume keras, menyenggol tubuh Yul lebih keras.

Masih tidak ada tanggapan.

“Berhentilah bermain-main!” marah Jessica, mengira itu adalah trik konyolnya.

Napasnya memburu dengan panik saat Yul jelas tidak bergerak juga responsif terhadap dirinya.

“Apa yang harus aku lakukan!? Apa yang harus aku lakukan?” Jessica memandang sekeliling dengan liar. Ia tersesat. Mereka tersesat. Jelas tidak ada bantuan di sekitarnya.

“Mm…Jessica, kau harus menangis tersedu-sedu…”

“Tidak mau…sungguh…tidak mau…”

“Pangeranmu sedang sekarat! Dan kau tidak menangis?”

“Apa aku harus melakukan ini?”

Kilas balik dari pernyataan Sooyoung dan tingkah lucu Yul tiba-tiba terlintas di kepalanya.

“Tidak.. Tidak..” Jessica bergumam lemah.

“Kau bercanda, kan?” Tetesan air mata segera bergulir di pipinya. Pernyataan ironi Sooyoung kembali muncul dalam benaknya, saat pangeran berbaring tak bergerak di tanah.

“Yul! Bangun! Berhentilah bermain-main denganku!” Ia berteriak putus asa.

Ia ingin Yul membuka matanya dan menertawakan dirinya karena memercayai tipuannya.

Ia ingin Yul mengatakan bahwa itu semua hanyalah lelucon.

Ia ingin Yul melompat dan mengatakan semuanya baik-baik saja.

Ia hanya ingin Yul selamat.

“Yul!” Teriak Jessica keras, tidak mampu mengendalikan atau menghentikan aliran air matanya yang tak berujung.

*****

“Super Black Bear untuk menyelamatkan!”

“Yuri yah… apa yang kau lakukan!”

“Menyelamatkan seorang putri dari naga jahat!”

“Putri apa?” Tanya seorang anak laki-laki penasaran, “Kau seorang putri!”

“Yul, lihat ke sana!” Yuri menunjuk lurus ke depan, mengarahkan kakaknya pada apa yang dilihatnya.

Seorang gadis kecil sedang duduk di tangga sendirian, menangis.

“Itulah putri yang akan aku selamatkan!”

“Paman Choi! Lihatlah, Yuri lari sendirian lagi!” Saudara kembar yang lebih tua itu mengeluh kepada orang dewasa yang menyertai mereka.

“Ya, Ayah! Ayah tidak akan menghentikan Yuwreee?” tanya seorang gadis kecil, memegang seember raksasa popcorn karamel.

Dia hanya tersenyum, dan menjawab kedua anak kecil itu.

“Yang Mulia, Sooyoung ah… biarkan Yang Mulia Putri bermain dengan gadis kecil itu untuk sementara waktu…dia akan baik-baik saja…sekarang, bagaimana kalau kalian pergi naik Merry-go-round?”

Pangeran muda itu menganggukkan kepalanya.

“Sooyoung, ayo kita pergi! Aish, berhentilah makan begitu banyak! Tidak ada yang akan menikahmu jika kau terus makan!” Kata sang pangeran muda sambil ia memegang tangan gadis muda itu, membimbingnya ke wahana berikutnya.

*****

“Kenapa kau menangis?” Dia bertanya dengan nada sangat ingin tahu.

Putri kecil yang ingin ia selamatkan itu tidak menjawab. Dia terus meraung.

“Jangan menangis…” Dia menepuk bahunya, “Ini, ambilah beberapa permen superpower-ku!”

Raungan itu tak kunjung berhenti. Malah, semakin keras.

“Putri kecil, kenapa kau masih menangis? Aku sudah memberimu beberapa permenku…”

“Tunggu… siapa yang menangis?”

Dia tidak ingin membuka matanya. Dia hanya ingin beristirahat untuk sedikit lebih lama. Minggu yang sibuk. Pertama, ujian biola dalam dua minggu lagi, dan kemudian tiba-tiba, ia kembali ke Korea, bertunangan dalam waktu seminggu. Dia bahkan tidak tidur semalaman ketika ia hanya memikirkan Jessica.

“Jessica?”

“Jessica!!!”

Matanya terbuka. Butuh waktu beberapa saat untuk menyadari ia sedang berbaring di tanah yang kotor. Ia mendorong dirinya hampir seketika, tapi ternyata mustahil karena berat yang menimpa dirinya. Ia mendongak, melihat sebuah mahkota yang familiar dari gadis berambut pirang.

Raungannya tak pernah berhenti. Sang putri menangis tersedu-sedu.

“Jessica…”

Yuri merasa gadis itu bangkit dari atas tubuhnya, matanya yang berkaca-kaca menatapnya.

Matanya merah dan bengkak karena terus menangis. Ketika dia mendengar suara sang pangeran, hatinya benar-benar melompat dengan sukacita. Sang pangeran tidak mati. Dia hidup, memandang ke arahnya dengan tatapan bingung.

Yuri mendorong dirinya dari tanah ke posisi duduk. Namun, sebelum ia bisa mengatakan sesuatu, sebuah pelukan menghambur padanya.

“BABO!” bentak Jessica, menangis lebih keras daripada sebelumnya.

“Kenapa kau lakukan itu?! Apa kau tahu aku sangat khawatir saat kau-” dia tersedak, sambil menahan air matanya.

Jessica ingin menceritakan lebih banyak.

Ia ingin memberitahunya betapa orang tolol ini telah mempengaruhi dirinya, betapa orang tolol ini telah membuatnya menangis dan betapa orang tolol ini telah berhasil mengambil tempat dalam hatinya.

Tapi hidungnya yang tersumbat dan napasnya yang tercekat tidak membantu. Ia terisak-isak hingga lelah, baik secara emosional maupun fisik.

Di sisi lain, Yuri, masih merasa bingung dengan ledakan Jessica.

“Berhentilah membuatku takut!” Gadis itu menangis dan menjerit sejadi-jadinya.

“Maafkan aku… a-aku…”

Tak ada permintaan maaf yang bisa menenangkan putri yang terus menangis di atas bahunya.

Yuri melakukan hal pertama yang datang di pikirannya. Ia memeluk gadis yang menangis itu dengan erat, mengabaikan entah itu benar atau salah untuk jatuh cinta dengan seseorang yang tidak boleh ia cintai, dari awal.

“Tapi yang aku inginkan sesungguhnya adalah keselamatanmu…” Yuri berbisik pelan di telinga Jessica.

*****

“Hei…”

Merasa kaget, Sooyoung berbalik pada suara yang tiba-tiba datang dari belakangnya.

“Oh…”

“Maaf jika aku membuatmu takut…”

“Tidak .. T-Tidak apa-apa…”

Keheningan canggung mengambil alih. Sooyoung tidak mengharapkan dia untuk memulai percakapan, terutama karena mereka tidak saling berbicara selama bertahun-tahun.

“Bagaimana kabarmu? Sudah lama tidak melihatmu… sejak kau pergi ke Amerika dengan Yang Mulia Putri…” Kang In memecah kesunyian.

Sungguh ironi bagaimana keduanya pernah berbagi hubungan senior-junior yang baik sebelum Kang In ditugaskan dan sebelum ia menjadi dirinya sekarang.

“Ya, itu… sudah beberapa tahun,” jawab Sooyoung.

“Tiga. Tiga tahun…” Dia berhenti sejenak sebelum melanjutkan.

“Jadi, sekarang kau menjadi pengawal Yang Mulia Pangeran?” tanya Kang In, nyaris terdengar pahit.

“Ya… apa ada masalah dengan Yu-… Yul?” Sooyoung hampir menyerukan nama sang putri.

Kang In tersentak sedikit ketika Sooyoung menyebutkan nama pribadi sang pangeran dengan leluasa.

“Kau… tampaknya cukup dekat dengan Yang Mulia Pangeran…” Ia mendesis menghina.

Kang In merasa dirinya lebih rendah dari sang pangeran. Putra mahkota yang suatu hari, akan, berhasil naik takhta, dibandingkan dengan dia, yang bukan siapa-siapa. Sangat jelas siapa yang akan memenangkan pertarungan untuk mendapatkan hati Sooyoung.

Kalau saja Yul tidak ada…

“A-aku…yah, kami tumbuh dewasa bersama-sama…” jawab Sooyoung dalam kebingungan yang jelas.

Apa yang dia pikirkan? Jangan bilang dia tahu tentang peralihan peran Yuri!

Sebelum mereka bisa berkomunikasi lebih lanjut, ponsel di tangannya berdering keras.

Sooyoung menatap layar sebelum menjawabnya. Kang In meliriknya begitu saja. Tapi matanya hampir keluar ketika ia melihat foto yang muncul untuk sepersekian detik.

Itu adalah foto Yul yang sedang mencium pipi Sooyoung.

Itu adalah foto yang diambil Yuri sambil mencium Sooyoung dalam keadaan mabuk dua malam yang lalu dan Sooyoung telah memasangnya sebagai gambar kontak Yuri.

*****

Yuri menyentak sedikit ketika Jessica menyentuh luka di punggung tangan kanannya. Itu adalah salah satu dari luka besar yang didapatnya ketika ia terjatuh di atas kerikil tajam yang bertebaran di sepanjang jalan.

“Kau tidak perlu-”

“Diamlah!” perintah Jessica saat dia membungkus luka itu dengan saputangan.

“Tapi saputangan itu kelihatannya mahal dan itu akan menjadi kotor-”

“Kwon Yul! Diamlah!” Jessica memberinya tatapan dingin yang mematikan.

Sang Pangeran benar-benar diam sementara Jessica terus membalut tangannya. Pemandangan dari luka yang berdarah itu membuatnya meringis saat ia membayangkan rasa sakit yang datang bersamaan dengan itu. Dengan lembut ia menekan luka itu untuk menghentikan pendarahan tapi ia menambahkan perhatian yang ekstra hati-hati agar tidak lebih memperburuk luka tersebut.

Di sisi lain, Yuri menatap kosong pada Jessica yang fokus mengobati lukanya, tanpa memperhatikan sepasang mata yang menatapnya. Melihat Jessica dan menerima kelembutan perawatannya sejenak mengalihkan perhatiannya dari rasa sakit di seluruh tubuhnya.

“Yul? Yul? Kau baik-baik saja?” ulang Jessica untuk ketiga kalinya, melambaikan tangan di depan pangeran yang linglung.

“Ehh…ahhh…Aku baik-baik saja…” Yuri tertawa dengan wajah merah setelah ketenangannya kembali.

“Kau merasa sakit di daerah yang lain?”

Yuri menggeleng.

Jessica kemudian melihat luka lain di bahu kanannya. Ia mengulurkan tangan untuk melihat lebih dekat tapi Yuri mundur dengan cepat.

“Ada apa?” Tanyanya, bingung dengan tindakan sang pangeran.

“Eh?! Tidak ada apa-apa…”

“Bahumu terluka… biar aku lihat…” Jessica mencondongkan tubuh ke depan. Terdapat robekan di baju berwarna gelap itu, diwarnai dengan jejak darah yang nyaris tak terlihat di tepi robekan.

“Lepaskan pakaianmu.”

“EH?!”

“Apa?! Aku tidak bisa mengobati lukamu kalau kau memakai baju!”

Yuri segera meletakkan tangannya di atas luka di bahunya, menyembunyikannya dari pandangan Jessica.

“Tidak apa-apa! Aku baik-baik saja! Ini sama sekali tidak menyakitkan!”

“Kenapa kau begitu takut padaku?”

“Eh? aku takut? Hah? Er…” Yuri tergagap, “Ahahahahaha, yang benar saja!”

Jessica, jelas-jelas tidak terkesan dengan penjelasannya, ia berusaha melepaskan tangannya.

“Biarkan aku membersihkannya!”

Yuri berpegangan erat-erat.

“Tidaktidaktidak, tidak apa-apa…”

“YAH! KWON YUL!”

“TIDAK APA-APA!”

“OKE!”

Jessica langsung mengalihkan perhatiannya untuk membuka kancing kemejanya. Ia berhasil memegang kancing atas tapi sebelum ia bisa membuka kancing itu, sang pangeran menahan kemejanya dengan erat seolah-olah hidupnya menempel di atasnya.

“Kau…Arghhh…hentikan! Aku bilang aku baik-baik saja!” Yuri berjuang untuk memegangi bajunya sambil bergidik memikirkan konsekuensi yang mengerikan jika Jessica berhasil membuka bajunya.

“Berhentilah…meronta-ronta!” umpat Jessica pelan saat ia berjuang untuk membuka kancing kemejanya dalam jarak yang dekat.

“Tunggu! Tunggu!” teriak  Yuri saat merasakan ketegangan pada bajunya seolah-olah hampir robek akibat bakuhantam mereka. Dalam suasana panas itu, Yuri hanya dapat melakukan satu hal untuk mengalihkan perhatian Jessica. Mendapatkan tamparan dari Jessica jelas lebih baik daripada memperlihatkan jati dirinya.

“Itu mereka!” Teriak salah satu pengawal, mengisyaratkan yang lainnya bahwa ia telah menemukan pasangan kerajaan yang hilang.

Sooyoung dan Kang In segera mengalihkan perhatian mereka ke arah yang ditunjukkan.

Menyaksikan sang putri yang tengah berusaha membuka baju sang pangeran sambil berciuman sungguh tak ternilai harganya.

~~~;~~~;~~~

TBC

okay akhirnya ada beberapa silers yang tobat 😀 makasii ^^ seperti biasa gue cuma bisa mampir seminggu sekali dan gue masih gak bisa balesin komen dari kalian, tapi gue tetep ngehargain komen dari kalian kok 😀

see you next week~

credit : choki @SSF

boiboi~

57 thoughts on “You’ll be the Prince & I’ll be the Princess [Chapter 11]

  1. haahahh selain dapat luka di bahu dan tubuhnya yul,,ri bakalan dapat luka dipipi hihihi
    siap siap aja kau hahahha
    aigo,,, scane terahir seperti sica yang mau memperkosa yuri hhihii

  2. Wakakakakakak.. Gue suka scene terakhir thor..
    Sica terkesan “liar”.. Wakakakakakak..
    Kissing sambil berusaha buka baju pasangannya itu…… Siapa pun yg liat pasti bakal mikir kalo mereka……….
    Ah sudahlah.. Pasti pada ngerti.. XD

  3. anyeong..

    apa ini bagian dr rencana pangeran jin..

    jangan-jangan yul udh mulai suka nich sm sicca..
    apa sicca yg udh mulai suka sm yul..heehehee

  4. Aaaiiiisssshhhh….. sica maen buka baju yul aj…..
    Pengawal yg nembak kudany itu pst suruhan pangeran jin tuch bt nyelakain yul…..
    Yul nyium sica lg bkal dpt apa tuch????
    Lanjut thor….

  5. andweeeeee…
    Sica jgan dbuka.. ntar km liat ssuatu yg aneh.. hahaaa…

    sica berani jg trnyata..
    lanjut ssgera mungkin thor

  6. Itu yulsic nya lagi ngapain coba ciuman sambil buka baju? Yang di liat soo kkekeke
    Apa yul akan dapat tamparan lagi kayanya enggak dn semoga memang enggak kesian ah di tampar mulu yulnya.
    Makim hmmm aja suka suka

    Makasih tara 🙂

  7. hahaha ya bgtulah… mrka akan kluar klo lo ngancem next part akn lo protek… hahahha…

    widihhh jd yuri mnghntikan jessica dg ciuman… hahahahhaa good kwon yuri ^_^

  8. Oke_ trnyta pngeran jin emg jahat! Dia nglakuin itu niatx biar bs mnyinkirkn yul spya dia bs naik level dlm silsilah urutan pnerima garis tahta. KAMPRET BGT!! Untung yulsic slmt.

  9. Ehh…kayaknya pangeran Jin bukan niat nyelakain Yulsic yee…tapi sengaja buat mereka berdua jadi smakin mesra…
    Wow…scene terakhir…gilaaakkk…mereka ngapain???
    *sok polos
    Hahahahahahh

  10. Tara anyeoong…..
    Waahhh…. chap yg ini bnr2 daebak yaehh…brasa lagi nonton pelem bule gtu. Salut deh ama yul yg rela buat gelindingan supaya jessi gak kenapa2….
    Trs pas jessi kekkeuh buat buka baju yul, liat reaksinya yul bnr2 kaya orng yg mao di perkaos aje dahh…
    Abdi mahh suka pisan sami nih FF…. Sok lah neng di lanjut keun atuuuhhh….

  11. Hahahaha sence trakhir benar errrrrrrrr~, g sbar nunggu part berikut nya.. Ini benar2 accident bw berkaah bw nikmat wkwkwk

  12. bwahahahaha
    kalo dibuka bajunya
    habislah Yuri
    hihihi
    kayaknya untuk kissing kli ini Jessica bakal ngerespon
    hmmmppfftt ╰( ̄▽ ̄)╭
    waaaahhh ada orang jahat •﹏•

  13. Kyaaaa TBC yg ga tepat banget >_<
    duh sica agresif amat ciuman sambil buka baju ntar malah langsung dinikahin loohh~ ditunggu next part dan next part ff yg laen~ u,u

  14. hahaahay yulsic ciuman…drpda ketauan boong yul cium sica…hehehehe…lnjut2…wah yg jhat tu pamanx yul y?lnjut thor

  15. Wow yulsic ciuman smbl bk baju diliatin pegawal bakal jd berita heboh tu padahal kn hny salah paham doank, gr2 sica nih masak pgn bk bj yul jd gn he2

  16. ky ny yuri lsg cium sica nh spy g bk baju yul bs brabeh.tp klo sy mnding sica tw thor biar cry
    tny bkl bnyk momentny

  17. Wihh ,, Jessie ko agresif gtu sih ..
    Dan itu pasti Yul sengaja nyium Jessie supaya pergerakn Jessie terhenti.
    Semangat terus Thor

  18. ciumannya g romantiss bgt cuma krna dlm keadaan trjepit aja yul berani cium jessicaa…hahahhaa,,yul tkt ketauaann.

  19. waduh tindakan terakhir yul mengundang hadiah sebuah tamparan#lol
    ahaha suka sama kekonyolan yulsic disini >_<

  20. aish siapa sih yg nembak si black pearl…curiga deh jgn” pengawal nya pangeran jin alias paman nya yul…
    omo!kang in suka ama soo???
    dan yul nyium sica(lagi)di dpn umum o.0

    di tggu lnjtn nya^^
    fighting

  21. Isshhh TBC bner” ganggu adegan live YulSic ,, ngebayangin sica yg maksa yul buat buka bju nya bner” kocak ,, haha
    apa soo sma kang in bkal liat yulsic ciuman ?? Smoga liat hahayyy

    d tunggu update nya *wink

  22. Dan setelah kejadian itu…Mungkin yulsic akan menjadi perbincangan hangat diantara pengawal.keke

    Uh..Kangin suka ama sooyoung?dan pangeran yul yang asli juga?!Ini jelas” bakalan buat kangin benci ama yuri yang lagi nyamar jadi yul karena dikira udah nyakitin perasaan syoo..#nextchap selalu ditunggu #nyengir

  23. Wooooow… YulSic kisseu lgi,,duh itu pkiran pra pngawal nya gmna ya, kissuan smbil buka kncing kemeja.hahaha…

    Eh itu mksud obrolan Soo n Kang in apa ya?? Apa Kang in n pangeran Yul sma2 ska Soo gtu… Ah, ok deh biarkan pangeran Yul dngn Soo n putri Yuri dngn Sica.

    Part ny sweet mllu nih…

  24. haduhhh itu tbc gangguin aja
    kyaaaaa yulsic pake adegan buka baju trus ciuman lg, berasa jessica tuh yg agresif hahaha
    untung aja soo sm kang in cpt dateng kl gak bs kebongkar tuh pnyamaran yuri
    jd kang in suka sm soo ya…..

  25. jadi cara yuri mengalihkan perhatian jessica dgn cara menciumnya. hahaha siap2 deh yuri dapat tamparan..
    ternyata kang in suka sama sooyoung ya, dan gue tebak kalo pangeran yul yg asli juga sepertinya suka sama sooyoung

  26. whooooaaa lg2 yulsic kisseu tp pake adegn buka baju, kesannya jessica nih yg agresif hahaha,ntr si yul dpt tamparan lg gak ya
    nah lho itu yg nembak pasti surhan pangeran jin
    jd si kang in suka nih sm soo, waduh kudu brsaing sm pangeran yul donk
    ok lnjut thor makin seru nih

  27. aakkkhhh baru mampir lagi dan belum sempet baca part awalnya , wuah ketahuan apa ini , masih bingung yul ama yuri lah>.< maaf banget .

  28. siappppa yang mae bidik’n???????
    suruhan si jin kahhh itu???
    maksa amet sica pengen buka baju’a si kwon …

  29. kasihan yul oppa..
    pasti rasanya sakit banget itu badan..
    yang sabar ya oppa, sica onnie akhirnya jujur dengan perasaan nya..
    tenang sica onnie yul oppa gak bakalan mati kok..
    is jahat banget yang mau nyelakain yul oppa, itu pasti kerjaannya pangeran jin..
    aduh yul oppa nyium sica onnie, apa kah dapat tamparan lagi ??
    ditunggu lanjutannya..
    see you chingu, semangat..

Leave a reply to leemoojoon Cancel reply