You’ll be the Prince & I’ll be the Princess [Chapter 18]

Hi…guys 😀

enjoy~

~~~ ~~~~ ~~~~

Title1d

Chapter 18: The Princess’s Tears

 

“Sooyoung!” ia berbalik, hanya untuk melihat wajah tak asing yang tak ia duga.

“T-Taewoo oppa?!” suaranya terdengar serak karena gugup. Dari semua waktu, kenapa ia harus bertemu wakil kepala keamanan kerajaan sekarang? Dua pria dengan setelan hitam mengikuti tepat di belakang Taewoo dan  Sooyoung dapat dengan mudah menebak kalau mereka adalah pengawal kerajaan golongan atas.

“Kau sudah tumbuh dewasa selama kau tinggal di Amerika!”

Taewoo berdiri di samping Sooyoung dan mulai membandingkan tinggi badan gadis itu dengan tubuh 6-kakinyaIa meletakkan tangannya di atas kepala Sooyoung dan berhenti di atas dagunya sedikit.

“Apa yang kau makan untuk tumbuh melewati bahuku?” godanya, menepuk kepala junior kesayangannya.

Sebagai wakil kepala selama dua tahun dan sebelum itu, seorang pengawal kerajaan terkemuka yang melayani di bawah perintah Pangeran Jin dan seorang mantan komando, ia sendiri yang telah melatih Sooyoung selama setahun sebelum penugasannya ke Amerika. Dengan sikap Sooyoung yang berisik namun memikat, di atas hubungan Sooyoung dengan bosnya, Taewoo sangat toleran dengan dia, ia bertindak seperti kakaknya sendiri. Dengan demikian, bukannya mengalamatkan Taewoo sebagai atasannya, sebutan ‘Oppa’ yang hormat namun ramah sudah cukup.

“O-Oppa, kapan k-kau kembali? Aku tidak melihatmu ketika aku berada di istana,kata Sooyoung, mencoba untuk tetap tenang dan yang paling penting untuk mengulur waktu sebelum mereka bisa menyadari kepergian Yuri.

“Aku mengawal Yang Mulia Raja dan Ratu bersama dengan ayahmu selama kunjungan diplomatik ke Asia Selatan. Kami baru saja kembali ke Seoul beberapa jam yang lalu.Taewoo tersenyum tanpa ada tanda-tanda kelelahan.

“Ah…b-begituSooyoung terdiam, memikirkan topik lain untuk dibicarakan. Tapi sebelum ia berhasil, Taewoo melanjutkan.

“Oh ya, aku dengar baru-baru ini kau ditugaskan sebagai pengawal pribadi Yang Mulia Pangeran,” Taewoo mengamati sekelilingnya dengan santai, “Apa kau di sini untuk mengawal Yang Mulia Pangeran?”

“E-Eh?

“Bukankah Yang Mulia Pangeran dan Putri sedang berlibur atau semacamnya? Mereka akan pulang sore ini, bukan? Aku mendapat perintah untuk menjemput mereka karena hari ini adalah hari liburmu… tapi kau… tampaknya kau sedang bertugas sekarang?

“O-Oh… er… ya! Aku sedang m-menunggu mereka di sini! Maksudku… Aku tidak harus bertugas untuk menjemput seorang teman! Haha,Sooyoung tertawa lemah, berharap Taewoo tidak akan merasa curiga. Untungnya, dia hanya tertawa.

“Oppa! Karena sudah cukup lama sejak terakhir kita bertemu… kau mau minum kopi? Aku yang traktir!” tambahnya segera, menyeret lengannya.

“Seperti halnya aku inginkan, kurasa tugas harus lebih diutamakanApakah jetnya sudah mendarat? Aku sudah menerima panggilan dari pilot kalau pesawatnya sudah mendarat sekitar lima belas menit yang lalu. Mengurusi pabean untuk Yang Mulia seharusnya lebih cepat daripada penumpang biasajawab Taewoo sambil melemparkan tatapan penuh arti pada dua pria di belakangnya, yang langsung merespon dengan segera berpencar.

“Oppa-

Sebelum Sooyoung bisa mengatakan lebih lanjut, Taewoo menambahkan, “Isu-isu keselamatan untuk keluarga kerajaan tidak boleh dikompromikan, Sooyoung…” ia mengakhiri ucapannya dengan nada memerintah yang jelas.

*****

“Kita mau kemana?” Tanya Jessica dengan tatapan bingung ketika sang pangeran memegang tangannya dan menariknya bersama, menerobos melalui kerumunan. Beberapa saat sebelumnya, ia telah mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin ia ceritakan tetapi sebaliknya, ia menghentikan kalimatnya dan memegang tangan Jessica dengan erat dan berjalan ke arah yang berlawanan dari Sooyoung.

“Yul… tunggu… Yul… tunggu… kau menyakitiku!” rengek Jessica dengan meningkatnya kekuatan pegangan erat Yul di tangannya. Ketika Yuri menyadari apa yang telah dilakukannya, ia segera melepaskan tangan gadis itu dan menjatuhkan tangannya sendiri ke bawah, membiarkan tangannya menggantung di sisinya. Tangan kirinya masih mencengkeram erat tiket pemberian Sooyoung.

Merasakan genggamannya terlepas, Jessica berjalan ke depan sang pangeran untuk menghadapnya.

Kau tidak apa-apa?” Tanya Jessica, melihat ekspresi bingung di wajahnya. Matanya yang tajam melihat garis keringat tipis mengucur di dahinya dan ia mencondongkan tubuhnya ke depan untuk menyeka keringat sang pangeran dengan jari-jarinya, menyapu poninya ke samping.

“Aku b-baik-baik saja…”

Mata Yuri perlahan sejajar dengan mata Jessica dan sebuah tusukan yang mengerikan dalam benaknya memukulnya dengan keras ketika ia melihat tatapan mata Jessica yang tanpa dosa dan peduli kontras dengan tindakan kebohongannya. Bagaimana mungkin ia bahkan berpikir untuk melarikan diri ke Amerika?

“Semakin lama kau sembunyikan, semakin kau hanya akan berakhir dengan menyakiti dia!”

Nasihat Sooyoung bergema di kepalanya, memukul-mukul tanpa ampun dalam benaknya.

“Yul… kau terlihat tidak sehat… kau merasa sakit atau semacamnya?Jessica meraba-raba wajah sang pangeran, ia menempelkan punggung tangannya di dahi sang pangeran dan tangannya yang lain di dahinya sendiri.

“Kau… sedikit demamujar Jessica dengan tatapan khawatir saat ia mencoba memastikan suhu tubuh Yul dengan menekan dahinya lebih lama.

Yuri memegang tangan Jessica dan menariknya perlahan. Tanpa sadar ia mengusapkan ibu jarinya dalam gerakan melingkar pada punggung tangan gadis itu, merasakan tangan halus lembutnya yang akan sangat ia rindukan jika Jessica memilih untuk meninggalkannya.

“Sica… Maafkan aku…” kata Yuri dengan suaranya yang serak.

“Yul, kau baik-baik saja? Kenapa kau tiba-tiba meminta maaf?

Dua bola mata tak mengerti itu mulai menusuk langsung ke mata bersalahnya.

“Aaku… eraku...

Itu lebih sulit dari apa yang ia bayangkan sebelumnya, jauh lebih sulit.

“Aku bukan-”

Yuri menahan kata-katanya ketika ia melihat dua pria dengan setelan hitam mendekati mereka dari bayangan panel kaca besar yang terletak di belakang Jessica. Gangguan itu datang beberapa saat kemudian.

Yang Mulia, kami mohon maaf karena datang terlambat.” Pria kurus dari mereka berdua membungkuk hormat. Jessica berbalik dan melihat dua pengawal baru yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Untuk saat ini, Yuri merasa lega telah diganggu dalam saat-saat pentingIa tidak sanggup untuk memberitahu Jessica kenyataan bahwa ia adalah seorang gadis yang berpura-pura menjadi kakaknya …setidaknya, tidak untuk saat ini.

Pria ketiga, bersama dengan Sooyoung yang bingung, segera menghampiri mereka juga.

Dia pasti marah sekarang…” pikir Yuri.

Dan Yuri benar. Sooyoung memang mengutuk Yuri dalam benaknya.

Dasar bodohKenapa dia tidak naik ke pesawat?

Yang Mulia,” sapa Taewoo hormat sementara dua pria tadi melangkah ke samping, “Izinkan kami untuk mengantar Anda kembali ke istana. Yang Mulia Raja sedang menunggu…

*****

“Mereka kembali,” suara berat dan kuat bergemuruh di penjuru ruangan dan Yuri langsung mengenali suara siapa itu. Dengan bergandengan tangan, mereka melangkah ke aula besar di mana orangtua Yuri duduk.

Anakku yang berharga! Ibu sangat merindukanmu!Sebuah gerakan cepat membuat Yuri terkejut ketika ia melihat seseorang dengan rambut panjang cokelat halus memeluk Jessica.

IBU!” Jessica terkejut, ia membalas pelukan ibunya dengan kedua tangannyaIa tidak menyangka untuk melihat ibunya di istana, “Kapan ibu datang?”

Satu jam yang lalu… Lihatlah dirimu, kau terlihat cantik!Wanita yang lebih tua itu menangkup wajah putri berharganya.

Bersinar dengan aura kebahagiaan,” ia melirik ke kanan dan melihat pangeran muda yang berdiri di samping putrinya. Seulas senyum langsung tersungging di bibirnya melihat anak muda yang menundukkan kepalanya dengan hormat.

“Selamat siang, Lady Jung,” sapa Yuri sopan.

Di sudut matanya, Yuri melihat sosok kebapakan lainnya yang duduk dengan orangtuanya dan ia langsung mengetahui siapa dia. Tanpa menunda-nunda, Yuri berbalik dan membungkuk, menyapa ayah Jessica.

“Selamat siang, Lord Jung.”

Setelah mendengar gelar ayahnya disebut, Jessica menoleh ke belakang dan melihat ayahnya yang duduk bersama dengan pasangan yang berpaikaian dengan baikTidak sulit untuk mengenali siapa mereka karena ia melihat beberapa kemiripan di mata wanita mulia dengan mata Yul.

“Hahaha, pemuda yang sopan,” Mr. Jung tertawa riang, menepuk bahu teman lamanya, “Kau punya anak yang baik!”

Seharusnya kau lihat dia selama masa mudanya… sangat memusingkan kepalaSepanjang hari dia akan bermain lelucon dengan Yuri… kembarannya,kata Raja dengan nada tidak setuju tapi ia tidak bisa menahan senyumnya mendengar pujian untuk anaknya.

“Ayah, Ibu, h-halo…” sapa Yuri gugup saat melihat orangtuanya untuk pertama kalinya setelah tiga tahun. Ia menatap mata mereka dan merasakan sebuah tarikan di dalam hati sanubarinya. Pasti tidak masuk akal untuk mengatakan Yuri tidak pernah merindukan keluarganya sama sekali ketika ia berada di Amerika, meskipun dalam sebagian besar waktunya gadis itu bersenang-senang dalam kebebasan barunya. Kalau bukan karena penyamarannya, ia pasti sudah menghambur ke pelukan ibunya dan bertingkah seperti anak kecil.

“Suaramu… terdengar sedikit berbeda…Ratu Hyun menunjuk anaknya dan bertanya dengan nada khawatir. Untuk beberapa alasan, ia pikir suara anak laki-lakinya tiba-tiba terdengar seperti suara putrinya meskipun suara mereka berdua memang terdengar sangat mirip.

Pada saat yang sama, Yuri sengaja bersin dan merebut kesempatan, ia cepat-cepat menambahkan dengan polos, “Mungkin aku akan segera terkena flu…”

Jessica menatap Yul dengan cemas. Yul kerap bersin sejak kemarin.

Kalau begitu kau harus sering meminum teh,” Ibu Suri berbicara tiba-tiba.

“Y -Ya…Nenek!

Jessica kemudian melepas pelukan dengan hati-hati dan membungkuk ke arah orangtua Yul.

“Yang Mulia!” sapa Jessica gugup karena untuk pertama kalinya ia menemui orangtua Yul.

Ibu Yuri tersenyum sambil bangkit dari kursinya dan berjalan menuju Jessica.

“Jadi kau Jessica. Wanita yang cantik… Katakan dengan jujur, apakah Yul mengganggumu?Ratu Hyun melirik anaknya, ia sangat mengenal sifat iseng anaknya.

T-Tidak! Hal seperti itu tidak pernah terjadi, Yang Mulia.Jessica membelanya, mengejutkan Yuri dan kedua orangtuanya. Wajahnya merah karena malu, sementara para tetua tertawa dengan sukacita. Kekhawatiran mereka bahwa kedua anak-anak mereka tidak bisa berteman dengan baik, saat itu juga lenyap dari benak mereka.

*****

“Jadi, beritahu ibu Jessica sayang, bagaimana cara Yul memperlakukanmu?” Tanya Ratu Hyun dengan nada keibuan yang lembut saat ia meletakkan tangannya di atas tangan Jessica sementara ibunya memegang tangannya di sisi lain, mendesak penuh semangat. Di sisi lain, Ibu Suri, meneguk teh dari cangkir porselen dengan perlahan, mendengarkan percakapan merekaMereka sedang berada di aula, memiliki obrolan antara wanita sedangkan para pria melakukan kegiatan mereka sendiri.

Reaksi dari dua ibu penasaran itu ajaibnya sama, membuat Jessica kikuk saat mereka memandangnya dengan antusias.

Y-Yah… erm… dia benar-benar manis dan p-peduli dan… er-”Jessica merinding mendengar kata-katanya sendiri, merasa sedikit malu karena harus menyuarakan pendapatnya tentang Yul di depan tetuanya dan terutama kepada ibu Yul.

Lanjutkan, sayang,kata Lady Jung.

Aapa lagi yang ingin ibu ketahui?jawabnya kikuk.

“Bagaimana perasaanmu terhadap Yang Mulia? Kalian berdua pergi berlibur, kan? Hahaha, itu cukup jelas…” Lady Jung menjawab pertanyaannya sendiri seolah-olah itu adalah pertanyaan yang tak perlu ditanyakan dari awalIa dan Ratu Hyun bertukar pandang dan segera keduanya meledak dalam serangkaian tawa puas. Jessica mengerang dalam hati ketika sepertinya ia akan menjawab pertanyaan dua ibu yang terlalu antusias sepanjang sore.

“Yang penting adalah bagaimana perasaanmu terhadap orang yang selama ini berada di depanmu dan bukan memikirkan siapakah orang itu,Ibu Suri berbicara dengan bijaksana, dengan mata terpejam, menikmati rasa teh melati yang diseduh dengan baik.

*****

“Dan itu adalah sebagian tugas yang diperintahkan…” Sir Yoon meringkas laporan tugas-tugas resmi yang dilakukan oleh putra mahkota selama kepergian Raja. Raja Chung melihat berkas-berkas itu dengan tatapan senangIa lalu mengembalikan perhatiannya kepada anaknya.

“Kudengar kau jatuh dari kuda dua hari yang lalu dan kau menolak pemeriksaan secara keseluruhan?” Tanyanya dengan nada menentang.

Lukanya tidak serius…lagipula, dokter sudah mengobati lukaku.”

“Kau harus lebih berhati-hati.”

“Ya, Ayah…”

“Apakah ada yang berhasil menghubungi Yuri?” Tanya Raja Chung, mengejutkan dua orang yang hadir di kantornya, “Hari ini hari pertunangan kakaknya dan dia tidak kembali? Aku bersumpah anak itu akan merasakan kemarahanku…”

Yuri dan Sir Yoon saling melemparkan lirikan singkat.

“Sebenarnya, dia meneleponku tadi malam!” Jawab Yuri dengan berpikir cepat.

“Dia meneleponmu?”

“Dia terkena flu dan dia tidak diizinkan untuk naik pesawat, terutama karena baru-baru ini ada wabah flu baru.

“H1N1,” Sir Yoon menambahkan dengan cepat, “Peraturan bandara sedang ketat-ketatnya sekarang.”

“Dia terkena H1N1?!” tanya Raja cemas.

“Tidak, bukan… hanya flu musiman…

Raja Chung menghela napas panjang, “Anak itu… selalu membuatku khawatir

Yuri menghindari tatapannya, merasa bersalah karena berbohong lagi dan yang paling penting, perhatian tulus ayahnya untuknya.

*****

“Apa yang harus kita lakukan?” gumam Sooyoung untuk yang kesekian kalinya sambil berjalan mondar-mandir mengelilingi meja Yuri sementara gadis yang tertekan itu merebahkan kepalanya di atas meja, duduk di kursi ergonomis. Keduanya sekarang telah kembali ke kediaman putra mahkota untuk menyiapkan pertunangan nanti.

“Berhentilah mondar-mandir… Karpet Yul akan memiliki bekas lingkaran…Yuri berbicara dengan nada datar pada gadis yang telah berjalan mondar-mandir sejak setengah jam yang lalu.

“Kau masih bisa bercanda sekarang? Astaga, kenapa kau tidak naik ke pesawat ketika kau punya kesempatan?!?Kata Sooyoung, jengkel dengan tindakan Yuri. Tiket Pesawat yang sekarang kusut itu tergeletak di atas meja.

Gadis yang lebih tinggi itu menghela napas panjang dan mengempaskan tubuhnya ke kursi lain. Matanya menatap langit-langit, tidak ingin melihat pemandangan memilukan dari sahabat terbaiknya.

Yuri tetap diam, tidak berencana untuk menjelaskan keputusannya. Masalah ini akan jauh lebih mudah jika dari awal ia tidak jatuh cinta dan mengikuti rencana semula.

Ya, itu benar.

Rencana awalnya adalah berpura-pura menjadi kakaknya dan menjalankan pertunangan itu atas nama kakaknya sampai dia kembali. Tidak ada perasaan yang terlibat.

“Sooyoung ah,suaranya yang pelan terdengar serak setelah beberapa menit diam tak tertahankan,apakah akan lebih mudah kalau aku… membatalkan pertunangannya nanti?

Kali ini, giliran si gadis jangkung yang tertegun.

“Apa?”

“Di depan media dan semua orang… aku hanya akan mengumumkan kalau aku tidak mau bertunangan dengan Jess-”

Apa kau sudah gila!?” Sooyoung melompat dari kursinya dan dengan tegas meletakkan kedua telapak tangannya di atas meja. Yuri bahkan tetap bergeming mendengar bentakan Sooyoung, kepalanya masih terbaring lemas di atas meja.

“Yah, Kwon Yuri! Kau bahkan gila untuk memikirkan hal seperti itu!

“Bukankah itu cara terbaik?” Jawab Yuri tanpa emosi, “Lalu kau dan kakakku akan bebas untuk jatuh cinta tanpa-”

Sebelum Yuri menyelesaikan kalimatnya, Sooyoung meraih kerah kemejanya dan menariknya berdiri dari kursi. Ia hendak meneriakkan kata-kata kasar ke wajah Yuri ketika ia menyadari matanya yang terlihat memerah, sangat mengejutkan gadis jangkung yang tidak menyaksikan sisi rentan sang putri dalam waktu yang sangat lama. Samar-samar ia bisa mengingat sekali-kalinya ia melihat Yuri menangis adalah ketika kuda pertamanya meninggal karena sakit ketika mereka berusia sepuluh tahun. Selain itu, Sooyoung tidak pernah melihat air mata Yuri yang berharga jatuh.

“Babo…” gumam Sooyoung pelan sambil menarik gadis itu ke dalam pelukan erat.

“Apa yang membuatmu berpikir aku akan membiarkanmu mengorbankan cintamu untukku?”

Sooyoung merasa tubuh gadis itu bergetar dan ia memeluknya lebih erat.

“Kau tidak perlu berpura-pura kuat di depanku…”

Saat itulah kedok kuat Yuri yang selama ini dikenakannya hancur berkeping-keping dan tangisnya yang langka pun pecah.

*****

Astaga, cepat! Kita sudah sangat terlambat!” teriak sosok mungil singkat pada gadis lain yang berhenti di sepanjang trotoar sambil terengah-engah, ia mencoba untuk mengatur napasnya.

AISH!” Gadis itu lekas berbalik dan meraih lengannya.

“Ppani-ah, cepat!” ia mendesak gadis yang terengah-engah itu sambil menariknya bersama.

“Taetae… tunggu…” panggil Tiffany lelah, membungkuk ke depan. Barulah Taeyeon mengalah dan berhenti berjalan. Ia melihat jam tangannya dan mengerang dalam hati. Hanya tersisa lebih dari satu jam lagi sebelum liputan langsung disiarkan dan melihat penampilan lusuh mereka, itu akan memakan waktu cukup lama untuk memperbaiki riasan mereka. Ponselnya berdering. Sekali lirikan pada nama si penelepon sudah cukup membuatnya ngeri.

“Halo…” jawab Taeyeon takut.

“YAH! KIM TAEYEONDI MANA KAU?!” terdengar suara tajam menembus speaker ponselnya,Apakah kalian berdua tersesat di alam liar atau semacamnya?

Taeyeon menjauhkan ponsel itu dari telinganya sampai keadaan kembali tenangDengan hati-hati ia kembali menempelkan ponsel ke telinganya.

Maafkan sayaSaya dan Tiffany akan segera sampai!

“CEPAT! Siarannya akan segera dimulai! Dan kalian berdua sebagai wartawan… bagaimana bisa kalian terlambat?gumam si Produser sejenak sebelum ia mengakhiri panggilan secara tiba-tiba, meninggalkan Taeyeon yang merasa malu.

“Taetae… apakah produsernya marah?tanya Tiffany lembut.

Itu semua salahnya karena ia bersikeras menggunakan dua hari libur mereka untuk pergi berlibur ke pulau Jeju dan liburan itu bisa saja menjadi perjalanan yang sempurna jika tadi malam mereka tidak tersesat di hutan belantara ketika melakukan perjalanan di Hallasan. Akibatnya, mereka melewatkan penerbangan lebih awal untuk kembali ke Seoul. Setelah tiba di Seoul, mereka segera bergegas menuju hotel di mana para kru sedang menunggu mereka, hanya untuk terjebak dalam kemacetan lalu lintas. Keluar dari mobil di tengah jalan, keduanya berlari menuju hotel, yang berjarak dua puluh menit.

“Ini semua salahku,” Tiffany menghentikan ucapannya perlahan. Taeyeon hanya perlu satu lirikan untuk tahu apa yang ada dalam pikiran gadis itu.

“Aku sangat bersenang-senang di pantai kemarin dan pemandangan air terjun di malam hari. Belum lagi kunang-kunang! Kita berhasil menangkap beberapa kunang-kunang juga! Setengah waktumu kau habiskan dengan melarikan diri dari kunang-kunang itu dan melakukan rap seranggamu yang terkenal!Taeyeon tertawa.

Merasa sedikit kehilangan harga diri, gadis itu membantah, “Itu karena kau mengejarku dengan serangga-serangga itu!”

“Benarkah?” Taeyeon tersenyum nakal dan ia memukul pantat Tiffany dengan main-main, menyebabkan gadis itu menyalak kaget.

Kalau begitu kejar aku!” Taeyeon segera melesat menuju ke arah hotel, meninggalkan gadis malu itu yang mengejarnya sambil meneriakkan ‘ByunTaeng’ di sepanjang jalan.

*****

“Ok, kita lakukan rencana itu sekali lagi,” kata Yuri saat ponsel dengan mode speaker diletakkan di atas meja sementara dua orang mengelilingi ponsel tersebut. Mereka berada di kamar hotel sementara Jessica dan orangtuanya berada di kamar terpisah.

Susunan acara upacara pertunangan nanti… nah setelah pidato, di bagian tuang sampanye para tamu akan bersulang dan pada bagian ini, aku akan sengaja menumpahkan sampanye ke gaun Jessica dan menggunakannya sebagai alasan, aku akan mengantar Jessica untuk mengganti gaun, meminta Sooyoung sebagai satu-satunya pengawal dan pembantu akan cukup…

Suara latar belakang yang jelas dari permainan balap mobil bisa didengar dari ujung sana.

“YAH! Berhentilah bermain game!” teriak Yuri ke ponsel.

“Aku tidak bebermain… itu di… film!” Yul buru-buru menjelaskan.

“Apa kau mendengarkan apa yang kita bahas?”

“Tentu saja, Yuri sayangku, kau sudah mengulangi rencana itu untuk keempat kalinya sekarang… Kita akan menculik Putri Mahkota… lagipula aku lah yang mengusulkan ide itu!

“Aku tidak percaya aku benar-benar menyetujui salah satu ide bodohmu.”

“Hei, setidaknya rencana itu adalah satu-satunya rencana yang mungkin berhasilKeseluruhan ide dari penyelamatan heroik dan mengungkapkan identitas sejatimu di akhir… itu saaanggaat romantis!kata Yul antusias di ujung sana.

Yuri dan Sooyoung saling bertatapan dan memukul dahi mereka masing-masing. Sesuatu telah memberitahunya bahwa itu akan menjadi ide yang konyol.

“Setelah semua masalah ini selesai, kau akan membereskan kekacauannya! Capisce?Yuri mengancam kakaknya, menggoda dengan frase mafia Italia.

“… Capisco!

“Jangan sampai terlambat!”

“Aku tahu aku akan-”

Ponsel ditutup ketika Yuri mengakhiri panggilan tepat sebelum Yul bisa menyelesaikan kalimatnya. Sooyoung nyaris tidak bisa menahan tawanya ketika ia melihat Yuri yang melakukannya dengan sengaja.

“Setidaknya sekarang dia kembali menjadi Kwon Yuri…”

*****

Dengan waktu hanya tiga puluh menit sebelum pertunangan, Yuri mondar-mandir di kamarnya dengan cemas. Sooyoung telah meninggalkan ruangan lebih awal untuk mempersiapkan operasi rahasia mereka.

Menarik napas dalam-dalam, ia mencoba menenangkan dirinya tapi ia masih merasakan cemas dan sakit kepala yang terus-menerus mengalihkan perhatiannya dari menjernihkan pikirannya.

Ketika itu, bel pintu berbunyi. Menduga Sooyoung yang datang, ia dengan cepat melesat ke depan dan membuka pintu. Di luar dugaannya, Kang In lah yang berdiri di sana.

“Apakah Anda keberatan jika saya berbicara dengan Anda, Yang Mulia?”

*****

“Jadi apa yang ingin kau bicarakan?”

“Saya akan langsung ke inti masalahnya. Pilih salah satu.

“Apa yang kau bicarakan?”

“Jangan pura-pura bodoh. Anda tahu persis apa yang saya bicarakan.”

“Kopi atau teh? Aku tidak tahu apa yang kau tanyakan.”

“Jessica atau Sooyoung. Pilih salah satu.

Kenapa aku harus memilih di antara mereka?”

Anda sungguh munafik… saya muak dengan tingkah AndaKenapa dia begitu bodoh untuk menyukai Anda?

“Dia?” Yuri berhenti, “Kau menyukai Sooyoung…”

“Jika Anda mencintainya, lindungilah dia!” Kang In berbalik ke arah pintu setelah menyelesaikan apa yang ingin dikatakannya.

“Apa yang kau maksud dengan itu…” tanya Yuri, benar-benar bingung.

“Foto-foto bodohmu…”

Namun, Kang In tidak menjelaskan lebih jauh setelah ia melangkah keluar dari kamar. Meskipun ia menolak untuk ikut serta dalam mengungkap perselingkuhan rahasia Pangeran kepada publik, ia berkewajiban untuk melakukannya sebagai bentuk kesetiaannya pada Pangeran Jin dan tidak bisa persis memberitahu Sooyoung dan Pangeran Yul dengan foto-foto ituYang bisa ia lakukan adalah memastikan bahwa Pangeran Yul benar-benar mencintai Sooyoung dan dia akan melindunginya dari reaksi publik.

*****

Saya Tiffany dari KBS news, melaporkan langsung dari upacara pertunangan Pangeran Yul dan Putri Mahkota Jessica…”

Yuri menunggu dengan cemas di luar Grand Hall. Di balik pintu tertutup, ratusan tamu-tamu terhormat, termasuk kabinet dan perwakilan dari klan bangsawan, dan belum lagi, jutaan warga yang mungkin melihat siaran langsung di rumah, hanya untuk sebuah pertunangan.

Yuri tertawa dalam hati karena isu perselingkuhan menggelikan. Jika ia tidak pernah lahir dalam keluarga kerajaan, mungkin masalah-masalah ini akan menjadi lebih sederhana, jauh lebih sederhana. Tidak akan ada martabat atau status kerajaan yang harus dijunjung tinggi.

Tapi yang paling menyusahkannya adalah apa yang sebelumnya dikatakan Kang In padanya.

Suara sepatu heels dari belakang membuyarkan pikirannya ketika ia tahu siapa orang itu.

K-Kau… terlihat c-cantik m-malam ini…Yuri tergagap, melihat pemandangan cantik dari Jessica yang mengenakan gaun merah muda, menunjukkan kecantikan kulit putih alami dan tubuh rampingnya.

“Kau…j-juga terlihat t-tampan!” Jawab Jessica malu-malu, mencuri lirikan sekilas pada sang pangeran yang mengenakan kemeja biru gelap, ditambah dengan mantel hitam dan dasi perak kusam.

Tidak ada yang bisa menggambarkan kebahagiaan dan kecemasannya pada saat ini. Beberapa saat lagi, ia akan bertunangan dengan orang yang ia cintai dan hanya berpikir tentang menghabiskan seumur hidup dengan Yul sudah cukup untuk membuatnya merasa bahagia.

Yang Mulia, kami siap kapan pun Anda siap,” kata Sir Yoon pada pasangan muda itu. Yuri menatap pelayan tua itu dan merasa menyesal karena merencanakan tindakan keterlaluan tanpa sepengetahuannya. Tidak ada yang lebih peduli untuk melindungi kehormatan para bangsawan dari pada Sir YoonYuri menganggukkan kepalanya sebagai balasannya.

Bolehkah aku?” Tanya Yuri sambil mengulurkan tangannya, meminta izin sang putri untuk berjalan menuju altar bersamanya.

Dengan malu-malu Jessica meletakkan tangannya di atas tangan Yuri dan bersama-sama mereka berjalan menuju Grand Hall. Begitu pintu dibuka, kilatan-kilatan lampu blitz kamera mulai beraksi dan para tamu bertepuk tangan, menyambut pasangan muda kerajaan. Anehnya ini mengingatkan Jessica pada penerimaan media saat ia pertama kali menginjakkan kaki di Korea. Sebersit kegugupan memukulnya tapi pegangan hangat di tangannya langsung menenangkannya.

“Jangan khawatir…” bisik Yuri.

Maukah kau berjanji satu hal padaku? Berjanjilah padaku kau akan berada… di dekatku

Yuri menatap matanya dan menjawab dengan tulus, “Aku berjanji…”

*****

Selama pernyataan resmi yang dibacakan oleh juru bicara kerajaan, tangan Yuri dan Jessica saling berpegangan di bawah meja panjang di mana mereka duduk. Kedua orangtua mereka duduk di samping mereka.

Ketika juru bicara melanjutkan pidato membosankan itu, dengan gugup Yuri terus mengingat-ingat skenario-skenario di kepalanya. Pertama, kotori gaun Jessica dan menggunakannya sebagai alasan, mengawalnya dan kemudian Yul akan mengambil bagian dalam penculikan bersama Sooyoung dan dirinya. Yang ia butuhkan adalah memastikan tidak akan ada pengawal di sekitar yang akan mengacaukan rencana dan ia sudah memiliki ide bagus untuk mengeksploitasi serangkaian komando.

Setelah pidato selesai, perhatian semua orang bergeser kembali ke pasangan muda yang duduk di panggung yang dihiasi dengan mawar merah dan putih.

Yuri hendak bangkit dari duduknya untuk menyiapkan toast tapi sebelum ia melakukannya, suara yang berbeda berbicara dari podium.

“Selamat menikmati montase sederhana yang disiapkan sebagai hadiah untuk Yang Mulia Pangeran dan Yang Mulia Putri kerajaan…”

Lampu ballroom mulai redup dan Yuri merasakan kegelisahan aneh dengan segmen tambahan yang tidak pernah disebutkan dalam susunan acara yang dijelaskan Sir Yoon sepuluh menit sebelum acara di mulai.

Foto-foto Yul di masa mudanya melintas di layar proyektor besar, mendapatkan reaksi dari penonton yang, terutama, terpesona dengan foto-foto bayi sang pangeran muda.

“Aku tidak tahu kau sangat lucu di masa mudamu,” bisik Jessica sambil tersenyum.

Kemudian foto muda Jessica muncul di layar.

“Aku tidak tahu kau sudah sangat cantik sejak dulu.Yuri balas memujinya dengan genit.

Foto-foto silih berganti antara Yul dan Jessica, menarik komentar dari orang banyak, memuji pasangan yang memang sangat cocok. Kemudian satu foto masa kanak-kanak tertentu menarik perhatian Jessica. Foto itu adalah foto Yul yang berpose dengan dua gadis lain yang ia duga saudara kembarnya, Yuri dan Sooyoung. Tapi yang tertangkap matanya adalah putri muda yang anehnya terlihat familiar, seolah-olah ia pernah melihatnya di suatu tempat sebelumnya. Namun, sebelum ia bisa menganalisis lebih jauh, foto berganti dengan foto yang berbeda – sebuah foto mengejutkan yang sama sekali berbeda, menghasilkan tarikan napas tajam dari setiap orang yang hadir.

Itu adalah serangkaian foto Yul dan Sooyoung yang tidak dapat disangkal, saling bergandengan seperti apa yang biasa dilakukan pasangan. Foto selanjutnya menunjukkan bagaimana Sooyoung menyuapi Yul penuh cinta dan bagaimana keduanya saling menggoda.

Yuri dan Sooyoung hanya bisa menatap foto-foto itu dengan tatapan tidak percayaMereka tidak tahu mereka sedang diikuti ketika mereka sedang jalan-jalan. Ini adalah kesalahpahaman besar.

Di barisan pertama, dengan ruangan yang masih dalam cahaya redup, Pangeran Jin tersenyum licik melihat respon kaget dari para anggota kerajaan dan terutama dari keponakan tersayangnya dan ‘tunangan’nya. Reputasi pangeran pasti akan tercoreng dengan berita besar ini.

Selain mereka berdua, Sir Yoon adalah satu-satunya orang yang mengetahui semua kebenarannyaIa segera bereaksi, menghentikan montase dan memerintahkan siaran langsung untuk menghentikan liputan, meskipun ia tahu setengah dari warga Korea mungkin telah melihat foto-foto tersebut.

Sebuah gerakan tiba-tiba di sebelah kanannya menarik perhatian Yuri. Jessica tiba-tiba berdiri dengan suara derit kursi yang terdorong ke belakang. Yuri segera mengikutinya setelah menoleh ke arah gadis itu.

Ia ingin menggerakkan mulutnya untuk mengatakan sesuatu… atau apa pun

Tapi ia tidak bisa. Tidak ada kata yang keluar dari tenggorokan keringnya.

Yuri hanya bisa melihat tak berdaya saat air mata gadis itu mulai membayang di matanya.

Jessica mengangkat tangannya secara naluriah. Kali ini, Yuri tidak tersentak sedikit punIa telah siap untuk menerima segala bentuk tamparan, pukulan atau bahkan tendangan yang pantas ia dapatkan. Tapi tak satu pun ia terima.

Jessica menurunkan tangannya ke bawah seolah-olah semua kekuatannya lenyap dalam helaan napas. Ia bahkan tidak marah pada pria di depannya.

Tidak.

Ia marah. Ia sangat marah. Ia harus marah.

Terutama sekali, ia terluka.

Sangat terluka.

Terluka oleh orang yang ia kasihi.

Terluka oleh orang yang ia pikir, mencintainya.

Rasa sakit di hatinya menjadi begitu tak tertahankan memikirkan tindakan pengkhianatannya. Jessica menatapnya dengan ekspresi terluka yang terlihat jelas di matanya.

Jika tatapan bisa membunuh, Yuri telah menyaksikan itu. Ekspresi terluka di wajah Jessica sudah cukup untuk membunuhnya lebih dari sepuluh kali. Dari sekian banyak orang, ia harus menyakiti orang yang dicintainya, dengan cara yang tidak pernah diharapkan.

*****

Jauh dari kekacauan batin mereka, orang-orang yang hadir di aula menjadi kacau berantakan saat siaran langsung segera dihentikan, dengan marah para awak media bentrok dengan para petugas.

“Ini gila… Aku tidak percaya foto-foto itu! Taetae! Beritahu mereka!” teriak Tiffany sekeras mungkin di antara kerumunan orang yang bergemuruh tidak senang.

“Aku tahu… ini pasti tipuan!Taeyeon meninggikan suaranya pada kerumunan media, mendesak semua orang untuk menenangkan diri tapi tidak ada yang mendengarkannya. Kamera-kamera tersebut masih merekam meskipun tidak mampu tersambung ke van siaran di luar. Setiap rekaman berharga pada titik ini akan sangat dicari.

*****

“Apa-apaan ini?” Suara pria marah dari belakang Jessica berteriak geram.

Ayah gadis itu segera menarik putrinya dan berdiri di depannya, melindunginya dari kilatan-kilatan blitz kamera yang berusaha diambil para pengawal dari fotografer-fotografer itu. Ibu Jessica kemudian memeluk gadis itu.

“Yul, apa yang terjadi sebenarnya?!” Tanya sang raja dengan suara marah yang sama.

Sebelum ada yang bisa bereaksi, Lord Jung meraih kerah mantel sang pangeran dan meninju wajahnya, membuat semua orang terkejut. Yuri terhuyung mundur, menabrak kursi di belakang dan ia jatuh ke lantaiIa bisa merasakan darah di bibirnya.

“Ya Tuhan! Kenapa kau melakukan itu?!Ratu Hyun yang sangat terkejut dengan tindakan Lord Jung, bergegas maju untuk membantu anaknya yang terluka itu. Dengan lembut ia menyeka darah dengan ibu jarinya sementara Raja Chung berdiri di antara temannya dan keluarganya, membela mereka.

Yuri mendongak dan melihat air mata putrinya jatuh tak terkendali. Setiap tetes air matanya sangat membuat dirinya terluka, jauh lebih sakit daripada pukulan yang di layangkan pada dirinya.

Ia ingin memeluknya dengan tangannya.

Ia ingin menghapus air matanya dengan tangannya.

Tapi pernyataan marah dari gadis itu mencegah semua itu terjadi.

Aku…membencimu…”

Dengan itu, Jessica memisahkan diri dari pelukan ibunya dan berlari keluar dari Grand Hall.

~~~;~~~;~~~

TBC

guys jangan sedih lah guys T_T

credit: choki @SSF

boiboi~

52 thoughts on “You’ll be the Prince & I’ll be the Princess [Chapter 18]

  1. Sica pasti kecewa bnget krna dia ngira yuri slingkuh darix argh kira” gmna crax mreka untuk nyelesain smua msalahx, ini terlalu ribet….

  2. Yahhhhhhhhh……gagal dech rencana yuri n yulsoo gr2 si om jin..
    Aaaiiiissshhhh…..kasian yuri jd kena pukul appa ny sica…
    Next part ap yuri bkal ngasih tau yg sbnrny….
    Tp dsitu td sica sempat liat fto kecil yuri…..
    Semoga yulsic gk pisah n sica nerima yuri…
    Lanjut thor…..

  3. omg.. ni crita mkin seru+ribe bnget lah.
    aduhh aduhh.. yulsic kasian amat.sdikit nyesek baca nya.

    gw tggu next’a aja deh.. dan jgn pisahkan yulsic,biarkan mreka happy ending ye..

  4. Jadi ini hasil dari nunggu sekian lama buat update??! Gilaaaak….! Aaahh jin jan jun sableng! Jahat banget!! T.T

    knp yuri ga langsung bilang kalo dia itu yuri bukan pangeran yul?! Huaaah gimana nasib sicababy??T___T

  5. Seandainya cinta ini tak pernah terjadi takan ada air mata dan hati pedih terluka*yul song*
    Nyesek banget sik,yg sabar ya yul…

  6. Yah elah,
    ksian yuri,
    yulnya kmana?
    Knapa ga nongol di saat2 seperti ini?
    Aissh!
    Menyebalkan!

  7. Woooyy tarraaa….
    Daru sekian part yg gue baca disini yg paling nguras emosi cuuyy…
    Dari yg SooRi pelukan, sampe yg trakhir bnr2 bikin emosi gue keluar. Gue rada sebel sama Yul yg asli gegara dia bisa sesantai ntu padahal yuri lagi dlm posisi sulit krn dia mau bantu yul. Wktu Yuri di pukul, bnr2 ngenes gue. Coba pas bgtu Yul asli dateng gtu kek. Jelasin semuanya. Kasian yuri nya. Dan yeaahhh…. yg paling ngerasa terluka pastilah jessica. Tapi kalo aja jessie tau yg sbnernya.
    Nah si taeatae ko bisa tau kalo semua sabotase aja sih ? Kayanya emng tuh bocah tau sesuatu ya tar ? Daaann…. mrk liburan ke Jeju jg ? Liat kunang2 juga ???

  8. ya ampun thor..
    bacanya sampe gak kuat. air mata udah mau jatoh, ekh pas ada tulisan TBC jadi gak jadi keluar…
    hati rasanya nyesek bgt. si yuri kenapa nasibnya susah bgt ya, jadi gak tega…
    pasti shock bgt tuh yuri sama soo pas liat poto2 itu..
    hhaaaaaaaa rencana mau culik2an gagal..

    dan itu Taeny baru nongol lagi hahhahaah…
    si Taeyeon yeoja apa namja ya? lupa

    lanjut thor, kereeeeeeennn bgt sampe nyentuh bgt ke hati. coba klo di filemin,pasti laku bgt…
    yg dari pertama ketemu yuri dapet tamparan mulu dari sica,lama2 jadi cinta,tapi kenapaaaaa?

  9. oh god…
    semua rencana gagal semua….
    yuri gk bsa jelasin apapn k sica… jessica slah paham
    keluarga kerajaan bklan malu…
    mungkin yul bklan didepak drnpangeran mahkota…

    taeny ngedate ye…

  10. Aah gilaaa…Ni part bener” bikin gue emosi!!!
    Sica..Percayalah kalau yul itu gk pernah ngehianatin kamu!Difoto itu dua org yg berbeda!
    Ngomong” Gue suka ama kata” Ini..
    “Yang penting
    adalah bagaimana perasaanmu terhadap
    orang yang selama ini berada di
    depanmu dan bukan memikirkan siapakah
    orang itu,” Ibu Ratu

    Nah sica..Yuri yg selalu ada dihadapanmu..Bukan Yul!

  11. ternyata yg trungkap adalah hubungan pangeran yul dgn sooyoung yg sedang berkencan bukan kebenaran tentang yuri dan sepertinya taeny mengetahui sesuatu tentang foto itu
    langsung next chapter thor

  12. Yaaahh part ini knapa hancur gini? Brantakan smua.. Aduuuh jess jung jgn bncii kwon yuri nya.. Kwon yuri kmu hrus brjuang neng jess cuma slh pham aja

  13. thor smkin seru nh n ky nya bkln pnjg nh thor hehe sica benci yuri trus gmn nsub yurisica y trus nsub yulsoo gmn dong.akankah sica mkin mmbenci yuri stlh tau kbnranny hmm lnjut

  14. Ish gue rasa di chapter selanjutnya bakalan hujan*smirk*
    Gue suka yg drama2 begini, can’ t wait and upsoon^^

  15. whoooooaaa benran mkin seru nih thor
    ok lnjutkan
    kasian bnget nasibnya yuri
    moga aja sica gak ninggalin yuri kl tau yg sbenarnya

  16. OMaiGat-_- #Alay *Plakk
    Kok main ruwet gini.. Di ‘Unlike Him’ Yul kaga nonggol2 makin ribet
    Disini juga kaak gitu-_-
    Issshh~ Kapan YulSic bersatu??
    Lanjutt

  17. pangeran jin benar2 licik
    jessica benci yul itu artinya pertunangn mreka batal,,, dan yuri masih punya kesempatan donk deketin jessica dg identitas aslinya

  18. taeny pergi ke jeju juga ternyata dan tempat yg dikunjungi sama lagi sama yg didatangi yulsic, jangan2 teany bisa jadi penengah hubuangn yulsic nih

  19. nah lho jdi makin rumit gini sihhh,,knpa yul g crta dr awal suhh kn jdinya g bkln kena tonjok clon mertua…

  20. gila ini cerita makin lama makin seru..
    aduh itu semua bukan foto yul oppa tapi kembarannya tau..
    semua rencana nya gagal..
    ajir to jin, kenapa jahat benget to sib orang, gerem gue..
    kasihan yul oppa, pasti sakit toh apa lagi hatinya..
    sica onnie pliase jangan percaya, pliase itu bukan yul oppa (yuri onnie)..
    sica onbie lari kemana tuh, yul oppa cepat kejar sica onnie dan jelasin semuanya..
    lanjut chingu..
    selalu ditunggu..
    see you..

  21. waduhh makin gaduh aja ni jalan critanya..
    kasihan yul aka Yuri mungkin udah yg paling mnderita dia, oh come on yuri itu kan perempuan please jngan anarkis deh sama dia.. ditabok mulu, jatuh dri kuda, skrang dpat bogem mentah dari appa jung.. kasihan yul

Comment ^^~