The S Squad [Final Chapter]

yeay finally!!!

enjoy~

~~~ ~~~~ ~~~

Final Chapter 

 

Ketika The S Squad kembali ke SSF bersama Jessica, mereka menerima sambutan hangat, pujian dan kehormatan dari rekan-rekan sesama agen. Luka-luka mereka langsung ditangani oleh dokter-dokter terbaik di SSF, seperti yang diperintahkan oleh direktur.

Hyoyeon dijadwalkan mengikuti sesi konseling dan menjalaninya dengan baik, tapi ia tetap merasa ngeri dan tanpa sengaja memberikan tatapan tajam kepada orang-orang yang kelihatan ‘memainkan’ permainan mematikan itu, atau permainan sejenisnya. Rekan-rekannya yang lain sering menggodanya dengan alasan ia terlalu serius dan tegang, dan bahwa ia harus melupakan peristiwa itu karena tidak ada seorang pun yang menyalahkannya. Tapi kenyataannya, mereka diam-diam mengkhawatirkan teman choding mereka, dan diam-diam berharap gadis itu akan kembali menjadi gadis jahil yang mereka kenal dulu, mudah dikendalikan oleh suasana hatinya. Tapi ternyata hanya dibutuhkan seorang laki-laki bernama Doojoon, pindahan dari akademi polisi ke SSF untuk mengalihkan Hyoyeon dari pengelaman mengerikan itu, untuk selamanya.

Luka tembak Sooyoung sudah ditangani, adakalanya ia menyalahkan Sunny karena ‘bertingkah secara tidak rasional’ tapi akhirnya tenang kembali setelah melihat tingkah lucu dan mata berkaca-kaca Sunny, disertai dengan makanan tentu saja. Makanan benar-benar menyembuhkan Sooyoung.

Sunny sungguh menyesal dan merasa bersalah karena menyebabkan tertembaknya Sooyoung, tapi ia tidak menunjukkannya di depan pacarnya, mengetahui bahwa pacarnya adalah giant bodoh dengan hati kecil dan hangat, yang mana menjelaskan kenapa ia selalu menemani Sooyoung di sisi tempat tidur dan memenuhi kebutuhannya kapan pun itu. Ia selalu disuruh keluar oleh para suster agar mereka bisa memeriksa Sooyoung secara keseluruhan. Tapi setelah Sooyoung pulih, mereka kembali menjadi pasangan giant dan shorty. Pasangan lucu yang membuat semua orang memekik senang setiap kali mereka menyaksikan pasangan itu bercekcok. Pasangan itu sangat berbeda tapi mereka saling melengkapi.

Yoong dan Seohyun akhirnya – setelah hampir 10 tahun bersama – resmi menikah, membuat rekan-rekan sesama timnya gembira. Mereka berdua terlihat jelas saling mencintai di mata semua orang kecuali mata mereka sendiri. Dan untuk menyadari cinta monyet dan polos mereka terhadap satu sama lain itu dibutuhkan pengalaman yang nyaris mematikan. Yoong akan selalu terlihat bersama Seohyun, mengakui bahwa ia harus ‘melindungi’ Seohyun kalau-kalau sesuatu yang buruk terjadi lagi, bahkan setelah Seohyun meyakinkannya beberapa kali. Ia bahkan menawarkan diri untuk membantu Seohyun dengan memberikan latihan tambahan untuk memastikan agar Seohyun bisa melindungi dirinya sendiri jika Yoong tidak ada di sampingnya. Meskipun Seohyun selalu mengomeli Yoong karena dia selalu mengikutinya, ia selalu terlihat mengulaskan senyum tipis oleh rekan-rekannya yang lain. Dan mereka bahagia melihat kedua anggota termuda mereka telah tumbuh dewasa.

Taeng merasa cemas ketika dokter mengatakan kalau hidungnya patah, berpikir Tiffany sudah pasti tidak akan menjawab pertanyaannya lagi karena sekarang wajahnya sudah tak ‘indah’ lagi. Tapi dokter berhasil memperbaikinya dan ia tidak sabar untuk segera sembuh total karena jika tidak ia akan membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan sesuatu yang sudah direncanakannya. Karena itu ia menanyakan PERTANYAAN – untuk membuka lembar baru bersama – kepada Tiffany, dengan perban di hidung dan dengan seulas senyum konyol namun bahagia ketika Tiffany menjawabnya dengan satu kata sederhana namun penuh makna yang sangat ingin didengarnya ‘YA’. Dan Tiffany, tentu saja, tertawa sekaligus menangis ketika mengumumkannya kepada semua anggota SSF dengan suara nyaringnya. Tapi ia merasa bangga karena Taeng memilihnya sebagai pendamping hidupnya untuk selamanya, mengetahui laki-laki itu tetap populer sebagai pemimpin pasukan bahkan setelah mereka resmi menikah.

Krystal menangis habis-habisan ketika akhirnya ia bisa melihat kakaknya lagi, begitu juga dengan The S Squad, setelah menahan emosi mereka selama melakukan misi. Mereka berhasil membawa pulang anggota ke sembilan mereka dengan selamat. Mereka bisa kembali bersembilan lagi.

Luka-luka fisik dan mental Jessica ditangani di ruang ICU. Ia pingsan karena kelelahan dan disiksa dan ia sempat koma selama tiga minggu, sebelum akhirnya sadar. Dibutuhkan beberapa bulan untuk bisa sembuh total, meskipun beberapa luka membekas di kulit dan tubuh yang dulunya sempurna. Tapi para dokter memberitahunya kalau semua itu bisa disembuhkan dengan melakukan operasi kecantikan. Jessica selalu bermimpi buruk bahkan dua bulan setelah peristiwa itu tapi ia semakin membaik setelah melakukan beberapa kali konseling dan mendapatkan kehangatan dari seseorang yang kadang-kadang diam-diam masuk ke ruang ICU pada malam hari.

Dam Yul. Ia tidak henti-hentinya bersyukur ketika rencananya berhasil.

Flashback

Ketika Hyoyeon menarik pelatuknya, itu adalah aba-aba untuk Yul.

Yul jatuh ke tanah, berharap peluru itu menghantam tubuh Jay. Ia sangat mengenal senapannya sehingga bisa memperkirakan kecepatan, jarak dan dampak peluru tersebut. Tapi ia sedikit lambat dan peluru itu berhasil menyerempet bahunya. Ia tahu peluru itu akan sedikit melambat karena ia menyebabkan sedikit gesekan tapi peluru itu tetap menjangkau sasarannya.

Dan benar saja, tak lama setelah ia terjatuh, dampak peluru tersebut terdengar. Jay mengerang dan terlihat memuntahkan darah sebelum jatuh tergeletak. Ia tahu metodenya ini akan membuat Jay lengah karena tembakan Hyoyeon terhalang oleh Yul.

Peluru itu tidak berhasil membunuh Jay, tapi peluru itu bekerja dengan baik karena membuatnya tidak bisa bergerak. Ketika Jay jatuh, satu-satunya pria yang tersisa, Taecyeon, seketika kabur dari tempat kejadian. Berbicara tentang kesetiaan di antara anggota sesama gang. Anggota-anggota yang masih sadar merasa sangat bahagia melihat bahwa akhirnya semua itu berakhir untuk selamanya dan mereka menangis bersama hingga bantuan datang.

Jay dijatuhi hukuman mati oleh hakim, dan anggota-anggota gang yang lainnya juga dihukum seumur hidup. Organisasi The Black Dragons telah dihancurkan untuk selamanya.

Flashback ends

Tak lama setelah Jessica pulih, Yul mengikuti jejak Taeng, minus ketidakmewahan dan ditambah suasana yang lebih romantis.

Yul melamar Jessica di hari ketika semua anggota dipromosikan dan dihadiahi penghargaan atas keberanian dan kesetiaan mereka kepada SSF dan tim. Ketika giliran Yul untuk menerima pangkat dan lencana baru atas kepemimpinannya yang sangat hebat tiba, ia meminta microphone dari direktur dan berjalan ke hadapan Jessica sebelum berlutut dan menanyakan pertanyaan dengan semua orang dari SSF sebagai saksinya. Hal itu tentu saja membuat Jessica menerimanya tanpa ragu, dan Tiffany mengeluh pada Taeng karena dia tidak romantis seperti Yul.

Dan mereka bersembilan membuka lembaran baru untuk memulai kisah mereka bersama-sama lagi, dan tentu saja dengan beberapa tambahan anggota baru di keluarga mereka.

~~~;~~~;~~~

“Hei sayang, kau ada waktu malam ini?”

“Entahlah. Kenapa?”

“Aku berencana untuk mengajakmu kencan.” Laki-laki itu tersenyum lebar.

“Aku tidak tahu kapan latihannya selesai. Kita bisa makan di kantin saja.” Jawab gadis itu acuh tak acuh.

“Apa bagusnya kencan di kantin. Dan tempat itu bahkan tidak menyediakan suasana yang sama dibandingkan dengan makan malam di luar…” laki-laki itu menggumamkan kata-kata di bagian akhir, tapi gadis itu tetap mendengarnya.

“Kenapa harus ada suasana tertentu?”

“Karena aku ingin memintamu menjadi pacarku secara resmi!” akunya dan ia lalu memukul kepalanya sendiri ketika ia menyadari apa yang baru saja dikatakannya.

“Kwon Wendel! Jangan menggoda putriku!” seorang pelatih menghampiri mereka dan menarik telinga si laki-laki.

“Aduh! Uncle Kim! Aku tidak menggodanya! Aku hanya ingin mengajaknya kencan!” teriak Wendel sambil berusaha melepaskan diri.

“Siapa bilang kau boleh mengajaknya kencan! Kenapa kau mengajaknya kencan saat sedang latihan ketika seharusnya kau menyelesaikan misi! Rekan-rekan timmu bisa saja mati!” pelatih itu menarik telinganya dengan lebih keras.

“Aduh aduh aduh! Uncle, kami sudah menyelesaikan misi penyusupan dan menyelamatkan rekan-rekan kami!” ia tidak bisa berhenti melompat-lompat, berharap tindakannya itu bisa mengurangi rasa sakit.

“Kim. Taeng.” Dua kata yang keluar dari mulut seseorang itu berhasil menghentikan apa yang Taeng lakukan kepada laki-laki malang itu. Wendel lalu berlari dan sembunyi di balik orang itu.

Semua orang di sana menghentikan rutinitas latihan mereka dan terdiam ketika sosok tersebut masuk. Tidak ada seorang pun berani bergerak khawatir mereka akan menerima perlakuan serupa seperti yang diterima Taeng sekarang.

“Baiklah, untuk hari ini kita sampai di sini saja. Kalian boleh bubar.” Merasakan aura kecanggungan, Taeng langsung membubarkan kelasnya, tidak ingin dipermalukan di depan anak-anak didiknya.

“Aku lihat kau memberikan latihan intensif kepada putraku meskipun dia jelas-jelas sudah menyelesaikan tugasnya lebih awal?” tanya sosok tersebut dengan alis terangkat.

“Oh. Hahahaha itu. Aku hanya melatih tingkat kesabarannya.” Taeng tertawa gugup, berdoa semoga ia bisa keluar dari situasi ini hidup-hidup.

“Hei Taeng! Apa kau lihat- Oh baby, mommy mencarimu ke mana-mana!” Taeng menghela napas lega ketika ia melihat penyelamat hidupnya.

“Mommy aku sudah menyuruh mommy untuk berhenti memanggilku baby. Apalagi saat kita berada di tempat latihan.” Kata gadis itu memberengut malu.

“Oh baby, kau akan selalu menjadi baby-ku!” Tiffany mendekatinya dan memeluk putrinya.

“Hei bagaimana denganku! Kau biasa memanggilku dengan sebutan itu tapi tidak lagi setelah si pinky ini lahir!” keluh Taeng.

“Tapi dia benar-benar baby-ku. Baby kita.” Lanjut Tiffany sambil mengusap-usap rambut gadis itu.

“Ehem.” Sosok yang terabaikan sebelumnya memutuskan untuk membuat kehadirannya diketahui.

“Oh Jess. Apa yang membawamu kemari?” tanya Tiffany ketika ia akhirnya menyadari kehadiran sahabatnya.

“Suami posesifmu ini menarik telinga putraku hanya karena dia mencoba mengajak Irene kencan secara resmi setelah sekian lama.” Jessica memelototi Taeng.

“Astaga Wendel! Akhirnya! Aku dan ibumu menebak-nebak berapa lama waktu yang kau butuhkan untuk melakukan itu. Kurasa kau tidak sekeren ayahmu, iya ‘kan?” goda Tiffany, tapi terhenti ketika merasakan tatapan tajam pada dirinya.

“Ahaha. Aku hanya bercanda Jess. Dan kau Taeng! Bukankah kau terus mengeluh dan bilang kalau Wendel tidak memberanikan diri dan mengajak putrimu kencan, kau akan memastikan bahwa dia juga mempunyai keberanian? Dan sekarang setelah dia akhirnya berani mengajak putrimu kencan kau malah menghukumnya?” Tiffany mencoba mengalihkan perhatiannya kepada Taeng.

“Yah aku hanya tidak sanggup melepaskan putriku ketika saat itu tiba karena Irene adalah baby pinky kita yang berharga.” Taeng mencoba memeluk putrinya tapi ia malah menerima delikan mata darinya.

“Bisakah kalian menyerahkan semua ini kepada kami dan berhenti memalukanku karena aku tidak sengaja mengatakannya?” kata Wendel setelah menyaksikan semua drama ini.

“Benar, tentu saja Wen. Tapi jika kau butuh bantuan, kau bisa selalu datang kepada kami. Atau ayahmu.” Tiffany terkekeh.

“Datang padaku untuk apa?” laki-laki yang diobrolkan itu muncul di ambang pintu.

“Untuk mendapatkan beberapa tips dalam menggoda gadis-gadis. Irene, lebih tepatnya.” Wendel menjawab ayahnya, setelah menerima usapan di rambutnya.

“Oh. Ayah hanya pernah mendekati satu gadis, jadi ayah tidak punya banyak pengalaman. Tapi kalau boleh ayah memberi saran, semuanya akan berhasil selama kau mencintai dia lebih dari apa pun di dunia ini.” Balas Yul sambil melihat ke arah Jessica, memberikan senyuman yang paling menawan.

“Hentikan keromantisan kalian Kwon, Kim. Sekarang saatnya menghadiri upacara orientasi! Bisakah kita berhenti datang terlambat setiap tahun?!” Yoong datang dan menyuruh kedua keluarga itu menghadiri upacara.

Rutinitas itu selalu terjadi setiap tahun, mereka akan tiba di aula sambil terengah-engah dan merapikan seragam mereka di atas panggung. Tapi tidak peduli seberapa anehnya mereka terlihat, – pernah sekali Taeng, pemimpin mereka, terpeleset saat mencoba menaiki tiga anak tangga sekaligus – seberapa seringnya mereka membuat para trainee dan agen tertawa, mereka akan selalu menjadi pasukan yang paling terhormat dan terkenal di SSF, mereka adalah The S Squad.

 ~~~;~~~;~~~

END

horeeee akhirnya tamat juga, makasii ya yang udah setia baca or komen di blog gue terutama di fanfic ini 😀 makasii juga buat author-nya (numbernine) yang uda ngizinin gue nerjemahin fanfic ini. Thanks Guys 😀

btw hari ini gue mulai masuk kuliah lagi jadi gue mau istirahat ngeblog dulu. But, gue udah nyiapin satu fanfic ready to post. Tunggu aja ya. See u ^^

boiboi~

credit: numbernine @AFF

35 thoughts on “The S Squad [Final Chapter]

  1. First??
    waaaa udh end ya…
    hmmm..akhir yg happy ..kirain bakalan sad😆
    si taeng posesif amat tp langsung takut pas ada sica ha..ha..
    pengen tau kelnjutan crtnya wendel n iren😊

  2. Yeeeaaaahhh happy ending akhirnya pada bahagia semua sneng bnget gw…..
    Tpi ko cepet yaa hahahahahhaaa belum puas neehh gw thor .. hehe

  3. hampir seminggu gk muncul trnyata bawa last chap. worth it lah
    gk kepikiran cara nya yul kyk gitu, akhir nya mereka bisa balik dan married semua

  4. Mansaehh!! Happy endong jg ><
    Gomawo thor, ff nya keren bingo! membuat hati ini dagdigdug stiap x mmbcanya… wkwkwwk

  5. Lamaran yg romantis. Yul emang selalu romantis. Aigoo tiffany iri karna taeng melamar dgn tidak romantis.
    Yey….. Akhirnya……
    HAPPY ENDING.

  6. Happy ending nih buat semua pasangan. Kim Kwon emang biang rusuh tu posesif appa taeng and posesif umma sica daebak. Selamat buat semua pasangan

  7. whaattt??? gwe gk percaya semuanya sudah berakhir…cepet amet tarraa tumben luh hehehe…
    tp syukurlah ttp happy ending yang pntingg…:3
    jg MISI COMPLETE ,,,,!!!! niehh…
    tp gw gk hbis fikir tumben yulsic ngasih nmn anknya anehh..kwon wendell..aigoo..hahahaha
    gw tunggu new ff luh..fighting..

  8. tarik nafas panjang krna lega, soalnya yul ga knp2. emng dasar ya kim n kwon family ini ga prnah bisa jauh2, dulu para orang tua nya skrg ank nya , moga segera besanan aja deh, hehehehe

  9. yeey….. ahirnya hepi ending. kmaren uda deg-degan aja!
    kim n kwon emang dtakdirkan untuk besanan yah. ga pduli siapapun anaknya.

  10. Happy end like what i expect… Seneng ngeliat peran masing – masing Soshi di sini.
    Thankyou author

Leave a reply to Q_dorktae Cancel reply