9 Months [Chapter 11]

enjoy~

~~~ ~~~~ ~~~

Chapter 11

Taeyeon menggandeng tangan Tiffany dan mereka berjalan-jalan di sepanjang pantai bersama. Dengan embusan angin yang lembut, pandangan Taeyeon terpaku pada Tiffany yang wajahnya sekali-kali tertutup rambut. Ia tersenyum kepada Tiffany namun senyumannya terlihat sedikit menakutkan. Tiffany memukul bahunya. Taeyeon mengerang.

“Kenapa?”

“Senyummu terlihat mesum Tae.”

“Maksudmu senyum ini?”

Tiffany kembali memukulnya ketika laki-laki itu menyunggingkan senyum yang sama. Taeyeon tertawa dan merangkul pinggang Tiffany dan menariknya mendekat. Ia mengangkat alisnya.

“Kau menyukainya kan?”

“Euhh…yang benar saja TaeNy?”

Taeyeon memutar bola matanya dan mengibas-ngibaskan tangannya pada Yoong dan menyuruhnya pergi namun laki-laki jangkung itu tidak memedulikannya.

“Kalian sungguh ingin bercinta di pantai? Wow. Kehidupan seks kalian lebih menarik daripada kehidupan seksku.”

“Diam.”

Wajah Tiffany memerah dan ia mendorong Taeyeon pelan-pelan. Ia lalu menggandeng lengan tangan Taeyeon. Yoong mengolok-olok Taeyeon yang tengah merajuk.

“Tidak ada gadis yang ingin kau kejar Yoong?”

Mereka bertiga mulai berjalan-jalan lagi dengan Yoong yang berjalan mundur di depan mereka. Tangannya dijejalkan ke saku celana pantainya.

“Tidak ada gadis yang cukup menarik. Tapi aku tidak akan keberatan kalau Tiffany ingin berkencan denganku.”

Tiffany mendorong Yoong dengan main-main dan itu membuat Taeyeon semakin cemburu. Kenapa semua orang mengingingkan kekasihnya?

“Yah! Tiffany adalah milikku. Carilah gadis lain!”

Yoong menertawakan Taeyeon.

“Aku hanya bercanda. Aku tidak akan berani merampasnya darimu.”

“Baguslah.”

Tiffany lalu teringat sesuatu.

“Yoong, kau sudah meminta maaf pada Yuri?”

“Belum. Aku masih menunggu mereka keluar dari kamar yang mungkin membutuhkan waktu yang lama dari yang kuperkirakan. Mereka seperti remaja yang bernafsu. Aku berpapasan dengan pasangan yang menginap di sebelah kamar mereka dan mereka mengeluh karena Jessica terlalu berisik. Itu sangat konyol!”

Mereka tertawa. Terdengar sangat lucu mengingat keduanya dipaksa menikah.

“Ayo kita makan siang. Aku lapar. Mungkin kita akan bertemu dengan Jessi dan Yuri juga?”

“Ide bagus Fany. Ayo Yoong.”

Tiffany dan Taeyeon berlalu meninggalkan Yoong yang berjalan di belakang mereka. Yoong melihat Tiffany yang masih menggandeng lengan Taeyeon. Ia tersenyum sedih.

FLASHBACK

“Maafkan aku Yoong.”

Yoong tidak bisa mempercayainya. Ia memegang tangan gadis itu untuk mencegahnya pergi.

“Apa salahku?”

“Ini salahku. Aku hanya tidak bisa melanjutkannya. Sekolahku lebih penting Yoong. Maafkan aku.”

“Kita bisa mengatasinya! Aku tidak akan menghentikanmu! Aku akan ikut denganmu ke Inggris. Kumohon?”

Gadis itu perlahan manarik kembali tangannya dari jangakauan Yoong. Ia menggelengkan kepalanya tapi Yoong bisa melihat air mata yang menggenang di mata gadis itu. Keputusan ini menyakiti mereka berdua.

“Maafkan aku.”

END OF FLASHBACK

Ia mendesah. Mereka mungkin bisa seperti TaeNy sekarang.

“Di mana kau sekarang?”

~~~;~~~;~~~

“Ini.”

Yuri menaruh makanan di piring Jessica. Dahi Jessica berkereut. Ia tahu dirinya sedang hamil tapi ini adalah piring ketiga dan Yuri belum berhenti memesan makanan. Ia menghargai usaha dan perhatian Yuri untuknya tapi makanan ini terlalu banyak.

“Kenapa kau memberiku banyak makanan?”

“Kau terlalu kurus Sica.”

“Berat badanku akan bertambah kalau kau terus seperti ini.”

Yuri baru saja akan balas menjawabnya ketika seorang pelayan datang dan meletakkan segelas jus jeruk di meja mereka. Yuri mengerutkan dahi.

“Aku tidak memesannya.”

“Laki-laki di sebelah sana memberikannya, sir.”

Yuri dan Jessica mengikuti arah pandangan pelayan itu dan melihat Yoong mengangkat gelasnya kepada mereka. Yuri memalingkan muka dan mengembalikan jus jeruk itu.

“Beritahu dia kalau aku maupun istriku tidak tertarik. Dia bisa pergi ke neraka sendiri.”

Yuri merasa kesal dan Jessica bisa mengetahuinya. Yuri masih marah dengan apa yang dilakukan Yoong tadi malam. Jessica pun merasa demikian tapi entah mengapa Yoong tidak terdengar bersungguh-sungguh. Ia melihat laki-laki itu berdiri dan berjalan menghampiri mereka. Jessica menggenggam tangan Yuri berharap itu cukup menahannya untuk menyerang Yoong sekarang.

“Hai Jessica. Hei Yul.”

“Pergilah Yoong.”

Yoong tidak memedulikannya dan duduk di hadapan pasangan itu. Yuri mungkin akan menyerangnya jika bukan karena Jessica yang duduk di sebelahnya. Sorot matanya tajam dan jika itu bisa membunuh, Yoong mungkin sudah akan mati.

“Aku minta maaf.”

“Kau pikir dengan meminta maaf kau bisa menarik kembali kata-kata yang kau ucapkan kepada istriku? Yang benar saja Yoong?”

Yoong mendesah. Ia melihat TaeNy memperhatikannya dari meja lain namun tanpa sepengetahuan Yuri dan Jessica.

“Aku hanya mengujimu. Orang-orang membicarakan kau dan Jessica. Sejauh ini, rumor-rumor yang tersebar tidak terdengar bagus. Jika kemarin malam saja kau mengamuk hanya karena apa yang aku katakan, bayangkan apa yang akan terjadi ketika kau mendengar berita buruk itu dengan telingamu sendiri?”

Jessica terkejut. Ia memberanikan dirinya dan menanyakan satu pertanyaan itu.

“Rumor apa?”

“Banyak versinya dan itu semakin memburuk. Kau tahu bagaimana perkumpulan kalangan elit kan? Rumor-rumor tersebar bagaikan virus. Tidak terkendali. Hara bilang kau memanfaatkan Yul. Taecyeon bilang kau adalah wanita murahan. Sejak kau berhenti datang ke acara-acara kumpulan, mereka membicarakannya tanpa henti, Jessica.”

Sorot mata Yuri berubah lembut begitu ia melihat wajah serius Jessica. Mungkin Yoong benar. Apa yang akan terjadi jika ia tidak bisa mengatasinya? Ia menarik Jessica ke arahnya dan menatap Yoong; sepenuhnya memahami niat laki-laki itu.

“Terima kasih Yoong.”

“Apa pun demi kakak dari ayah dan ibu yang berbeda.”

Pernyataan itu membuat Yuri tersenyum dan Yoong tersenyum lebar. Yoong memberi isyarat kepada TaeNy dan pasangan itu dengan cepat pergi ke meja mereka dan menduduki dua kursi yang tersisa.

“Sekarang semuanya sudah jelas, kita baik-baik saja?”

“Ya.”

Taeyeon memukul bahu Yoong dan Yuri membuat dua laki-laki termuda itu hampir melompat kaget.

“Kita harus merayakan ini. Yoong traktir makan siang!”

Yoong terkekeh.

“Tentu.”

~~~;~~~;~~~

Yuri membawa Jessica pergi dari hotel. Ia membantu gadis itu menaiki batu besar yang semacam menciptakan pegunungan kecil di pantai. Setelah merasa puas, ia melepas kausnya dan hanya mengenakan singlet hitam, dan menaruh kausnya di atas batu. Ia memeluk Jessica dari belakang. Jessica menyandarkan punggungnya di dada Yuri.

“Suasana di sini terasa menenangkan bukan?”

“Ya. Bagaimana kau bisa tahu tempat ini?”

“Ibuku. Dia selalu membawaku ke sini. Aku ingat jelas kenangan itu.”

Kemudian suasana berubah hening. Jessica memegang tangan Yuri. Yuri menyandarkan dagunya di bahu Jessica dan sekali-kali menciumi bahu yang tertutup kain.

“Menurutmu, apakah mereka akan mempercayai rumor-rumor itu Yul?”

“Entahlah. Aku tahu beberapa orang tidak akan memikirkannya. Tapi di sana juga banyak orang yang tidak ada kerjaan lain selain menghabiskan waktu mereka dengan menghambur-hamburkan uang orangtua mereka dan bergosip. Kau tahu bagaimana mereka. Aku tidak begitu kaget.”

“Aku berhenti pergi ke sana saat kuliah dimulai. Kau?”

Yuri memeluk gadis itu dengan lebih erat.

“Kadang-kadang. Seringnya karena ayah bilang aku harus bergaul dengan orang-orang. Hanya untuk berbisnis.”

“Kau harusnya bergabung di New York. Di sana lebih seru.”

“Aku bahkan tidak bisa lama-lama di Seoul dan kau ingin aku pergi dan bergabung di New York? Lebih baik diam di rumah dan menonton TV.”

“Benar. Tempat tidurku memaksaku untuk tidak pergi.”

Yuri tertawa mendengar responnya.

“Fany bilang kalau kau menikahi tempat tidurmu. Jadi aku suami keduamu Sica?”

“Hrmm.”

“Sungguh?”

Yuri mencondongkan tubuhnya. Jessica berbalik dan menghadap laki-laki itu dengan senyum di wajahnya.

“Suami pertamaku memberiku kenyamanan di malam hari. Kau bisa melakukannya?”

“Aku bisa memberikan yang lebih dari sekadar kenyamanan Sica.”

“Biar aku pikir-pikir dulu.”

Jessica berpikir-pikir sejenak. Yuri tahu gadis itu sedang menggodanya. Ia mencium hidungnya.

“Jangan mencuri-curi ciuman dariku!”

Yuri mengabaikannya dan mencium pipinya. Jessica pura-pura protes. Ia menutupi wajahnya ketika Yuri mencoba menciumnya lagi. Tapi Yuri meraih kedua tangan Jessica dan menahannya di balik badan. Ia tersenyum licik.

“Jangan berani-berani menciumku Yul.”

“Bagaimana kalau aku tidak peduli?”

Jessica merajuk dan Yuri tidak bisa menahan godaan untuk mencium bibirnya. Jessica berusaha melepaskan tangannya tapi Yuri tidak melepaskannya dan Jessica tidak sungguh-sungguh melawan Yuri. Ia menikmatinya.

“Menyerah?”

“Tidak mungkin Kwon.”

“Aww, kau mengatakan nama panggilan barumu.”

“Aku tetap memakai nama keluarga Jung juga kalau kau tidak ingat.”

Ekspresi Yuri terlihat jahil dan ia mencondongkan tubuhnya ke depan. Ia menciumi leher gadis itu dan pelan-pelan menghisapnya.

“Yul…jangan tinggalkan…tanda…”

Yuri tidak mendengarkannya dan terus menghisap dan menjilati lehernya. Jessica memejamkan matanya merasakan bibir hangat laki-laki itu di lehernya. Merasa dirinya telah melakukan kerja yang bagus, Yuri memberikan jilatan terakhir dan menarik diri. Ia mengamati tanda merah di leher Jessica. Ia lalu menyunggingkan senyum miring pada Jessica begitu dia membuka matanya.

“Dan itu menandakan kau sebagai seorang Kwon.”

“Kau sangat kekanak-kanakkan Yul. Sekarang bagaimana aku akan menutupinya?”

“Yah setidaknya semua orang tahu kalau kau adalah milikku.”

Yuri akhirnya melepaskan tangannya. Jessica bahkan tidak menjauhkan dirinya dari laki-laki itu tapi ia merangkul lehernya. Yuri merangkul pinggangnya.

“Lalu apa yang terjadi sekarang, Mr. Kwon?”

“Sekarang? Sekarang aku harus mengklaim bibir gadis cantik di depanku.”

“Kau sungguh pintar merayu.”

“Masih banyak yang belum kau lihat.”

“Aku menantikannya.”

Jessica-lah yang mencondongkan tubuhnya dan mengklaim bibir Yuri. Merasakan bibir gadis itu di bibirnya membuatnya semakin menginginkan gadis itu. Mereka terlalu asyik sendiri sehingga tidak menyadari orang-orang di sekitar mereka. Seolah-olah dunia milik mereka berdua.

Untuk saat ini.

~~~;~~~;~~~

TBC

pada mau nonton fanmeet Jessica gak?

please support my friend’s works lol —> Dear Diary

credit: bluppy @AFF

 

32 thoughts on “9 Months [Chapter 11]

  1. untuk saat ini.?.
    ya… untuk saat ini nikmati lah kebahagian kalian yulsic. karna si pengacau hayoung dan tyler menunggu kalian. 😏 ( 😔

  2. untuk saat ini??? berasa dikemudian hari bkalan ada masalah besar yg menimpa mereka, seneng bgt ngeliat keromantisn mereka dan lbh seneng lagi krna part ini ga ada si biang kerok, wkwkkwkww

  3. Yah yulsic emang ga tau tempat , maklum lah pasangan baru kan emang kayak gitu ya? Kebahagian ini janganlah cepat berlalu, moga taec sma siapa dah tuh mantanya yul ga buru buru merusak hub yulsic.

  4. Hadeh ya lah untuk saat ini.. krna si laler bkal nongol bawa sejuta tipu daya aaiiissshhh… awas aja bkin yulsic gw menderita gw bacok lu laler imitasi… hahahaahaha
    Hmmm tnda kepemilikan?? Kyaknya seru hahahahahaha

  5. Ya untuk saat ini nikmatin aja momentnya entah knpa pikiran evil ku pingin tu clon anak teler mati aja ganti ma anak yul hehehe
    Taeny jg kyaknya masih sweet
    Kayaknya tau deh spa yg dicri ma yoong
    DiTunggu aja lanjutanya

  6. Semoga kebahagian yulsic bertahan lama.. Ga ad orng jahat sama yulsic..
    Pngen c dtg ke fanmeet ny Jessie.. Tapi Malay bgt hrs ketemu c TAILeer.. Bisa ga d karungin dlu tu c TAILeer ny

  7. untuk saat ini nikmati dlu, krn kedepan nya bakal ada badai yg menghampiri. semoga yulsic bsa menghadapi pengacau yg mau merusak hubungan mereka.

  8. Sweet nya yulsic…
    Moga aja seterusnya jangan hanya untuk saat ini
    bila perlu singkirkan si laler n gayong dg ke sweet2an yulsic 😁😊
    (Belumbacayangpart10 nya)😭😭😭

  9. Waaahhh emng nih yul gak tau tempat, ya nmnya jg pengantin baru, maklum lg romantis2nya, lg seneng2nya tp moga aja kalo pun ntr ada yg gangguin hub yulsic, gak akan merubah cintanya yul ke sica, sm2 sling percaya aja. Pgn sih liat njess tp kl ada si laler males ah😠😠

  10. Aduhh

    Yulsic, mesum di depan umum, walaupun udah jadi suami istri ga gitu juga kali kekekeke

    Si yoong kasian 😂😂😭😭😭

  11. Untuk saat ini cepet amet tbcnya….hihihi…
    Yulsic makin hari makin sweet jah…omg!
    Nikmatin dah, mumpung si hayoung n laler gk ada..haha

  12. Gw saranin jgn balik ke korea deh.. tinggal di jeju aja..
    Soalnye di korea udah banyak tuh rumor”.. laler sam hayoung yang bakal ngancurin kalian…
    Semoga kalian selalu baik” saja and keep your romantic

  13. untuk saat ini?? wahhh q uda curiga neh. pasti ntar bakal ada aneh2 deh kdepannya. semoga yulsic kuat deh ngadepin apapun.

  14. ahhhhh,,,, keren keren… gue juga ketawa2 sendiri,, yg awalnya hanya dijodohkan dan sekarang lihat lah mereka.. seakan-akan tidak pernah terjadi apa2..

    sumpah gue gk bs bayangin mereka duduk di batu besar pinggir pantai,,,>o< ahhhhh.. so cweeeetttt…
    "Seolah-olah dunia milik mereka berdua.
    Untuk saat ini" maksudnya? tpi gue percaya apapun itu mereka berdua pazti bisa…YulSic fighttttiiingggggg -,-9

  15. Cie cie
    Ada taeny nyempil
    Hehehe
    Yulsic juga makin mesra
    Susah ya kalau emang lagi jatuh cinta
    Mmmm
    Lanjut thor

Leave a reply to rzu Cancel reply